02. Bad Weather

349 57 0
                                    

Cuaca pagi ini tidak bersahabat. Matahari bersembunyi di balik awan kelabu, angin berhembus cukup kencang meski memang hujan belum turun. Udara terasa sangat dingin tapi udara dingin tidak membuat Lisa bermalas-malasan untuk pergi ke sekolah. Terlihat pagi ini dia sedang sibuk bersiap, dia sudah mandi tapi baru selesai memakai seragam nya.

Menjadi seorang dokter.

Yaps.. Itulah cita-cita dari anak tunggal pasangan direktur dan dokter itu, dia lahir dari keluarga cukup berada tapi di sebut billionaire pun tidak, ya.. Sederhana tapi semua tercukupi. Dokter adalah ibunya sedangkan direktur adalah ayahnya.

Karena cita-citanya lah dia selalu bersemangat untuk sekolah, untuk mewujudkan cita-cita tentu bukan hanya bermodal tekad dan keinginan saja, bukan? Pendidikan pun menunjang karena itu adalah awal dari segalanya, tidur saja tidak cukup untuk meraih mimpi.

Selain karena cita-cita tapi seseorang yang dia temui di sekolah beberapa bulan yang lalu membuat dia selalu bersemangat untuk sekolah, meski hanya bisa melihat dari kejauhan tapi semua sudah cukup, seperti;

'Dia' dan cita-cita adalah dua hal yang sedang Lisa perjuangkan

Lisa POV

Cerita cinta masa remaja..

Orang-orang bilang jatuh cinta bisa membuat gila. Kadang membuat tersenyum sendiri, tertawa sendiri bahkan rela bodoh demi mempertahankan cinta, apa begitu? Aku tidak tahu karena jujur aku belum pernah mengalami itu.

Menyukai mungkin aku pernah tapi rasa suka itu tidak pernah tumbuh dan menciptakan rasa yang lain. Seperti hanya sebatas suka, kagum dan sudah.. Berhenti di sana.

Tapi..

Semua berbeda saat aku melihat senyum manis seorang gadis, aku berpikir mungkin hanya sebatas suka seperti yang pernah aku alami sebelumnya tapi ternyata tidak, kali ini aku merasakan hal lain, semacam debaran jantung berbeda setiap kali aku melihat senyumnya.

Pernah mengalami hal itu? Seperti hanya melihat saja tapi menimbulkan efek berbahaya, kenapa berbahaya? Karena efek itu menimbulkan rasa; ingin memiliki.

Aku bukan pengecut yang hanya berani mencintai dalam diam, aku sudah mencoba tapi.. Dia sedikit sulit untuk di luluh kan. Aku tidak akan menyerah, bukankah cinta butuh perjuangan?

Di katakan jutek? Tidak! Dia tidak jutek meski wajahnya terlihat sangat dingin, dia ramah apalagi saat bersama sahabat-sahabatnya, jutek pada orang baru mungkin iya tapi semakin jutek semakin menantang hihi~

And you know?

Senyumnya!

Dia bisa membuat kedua lutut ku terasa sangat lemas setiap kali melihat senyumnya, terkesan berlebihan? Tidak! Itu fakta. Saat dia tersenyum saat itu juga kedua sudut bibirku refleks terangkat, aku tidak tahu kenapa tapi yang jelas itu yang terjadi setiap kali aku melihat dia tersenyum meskipun dia bukan tersenyum padaku.

Jennie Kim.. Gadis bermata indah pemilik senyum termanis yang pernah aku lihat, ya dia.. Jennie Kim.

"Lisa, tidak mau berangkat bersama daddy atau mommy? Di luar mendung." Tanya daddy.

Ops.. Aku masih di rumah sekarang, baru selesai sarapan dan siap untuk berangkat ke sekolah.

"Tidak dad, aku mau memakai motor saja.. Masih mendung kan? Langit mendung tidak selalu turun hujan." Aku berdiri dari dudukku setelah selesai berbicara.

"Ya sudah, bawalah jas hujan."

"Tidak mau! Memakai jas hujan tidak asyik, kadang saat di pakai hujan malah berhenti." Jawab ku.

RAINBOW - JENLISA [G!P] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang