04. Remember Me

364 53 0
                                    

Meskipun sedikit berangin tapi cuaca cukup cerah. Meskipun dingin tapi matahari tetap hadir untuk memberikan kehangatan. Awan putih tampak bergerak seirama, menghiasi langit biru di awal hari pagi ini.

Kicauan suara burung menjadi melodi indah untuk memberikan semangat di pagi hari. Semangat itu sampai pada Jennie yang terlihat sedang menyiapkan bekal untuk dia bawa ke sekolah, bekal itu bukan untuknya melainkan untuk Lisa.

Lisa mengabarkan padanya jika dia akan masuk sekolah hari ini jadi dia membuatkan bekal karena kemarin bekal yang dia bawa di makan oleh Irene, tidak sampai pada Lisa karena Lisa tidak sekolah dan dia juga tidak datang ke rumah Lisa.

"Sayang, tumben membawa bekal?" Chaerin bertanya seraya menarik kursi meja makan.

"Iya, bukan untuk Nini mom, untuk teman."

Chaerin mengangkat sebelah alis tapi dia hanya mengangguk tanpa banyak bertanya, meski sebenarnya sedikit aneh tapi dia tidak mempermasalahkan, dia memilih duduk dan segera bersiap untuk sarapan karena dia juga harus berangkat ke butik.

Chaerin memiliki sebuah butik yang dia bangun dari harta peninggalan suaminya, tidak besar memang tapi cukup ternama di Seoul. Kehidupan Jennie tidak jauh beda dengan Lisa, sederhana tapi semua tercukupi.

"Mom, mommy tidak lupa kan besok hari apa?" Tanya Jennie seraya duduk di kursinya.

"Hmm.. Besok kita ke pemakaman setelah Nini pulang sekolah." Jawab Chaerin.

Jennie mengangguk dan tersenyum seraya meraih selembar roti untuk dia jadikan menu sarapan pagi ini, setelah mengolesi dengan selai coklat dia segera melahap roti miliknya.

Jennie POV

Musim panas memang selalu identik dengan musim liburan, musim berbahagia dan musim yang menyenangkan untuk orang lain tapi tidak untukku, karena musim panas 7 tahun yang lalu membuat aku menganggap musim panas adalah musim paling menyesakkan.

7 tahun lalu daddy meninggalkan aku dan mommy, aku kehilangan cinta pertamaku yang membuat aku enggan mengenal cinta lain.

Besok adalah hari peringatan ke 7 tahun daddy pergi, memang tidak ada acara khusus tapi aku dan mommy selalu pergi ke taman pemakaman untuk menemui daddy dan bercerita banyak hal di sana.

Kehilangan daddy membuat aku merasa kehilangan semua semangat hidupku, aku hampir gila karena sakit yang aku rasakan karena kehilangan itu tidak bisa aku ungkapkan dengan cara apapun, sekarang mungkin aku baik-baik saja tapi jujur.. Semakin lama bukan semakin lupa karena yang ada aku semakin ingat dan rasanya aku sangat rindu.

Hari itu hujan turun di tengah musim panas berlangsung, sama seperti kemarin tiba-tiba saja cuaca tidak bersahabat padahal musim panas sedang bernaung tapi beruntung hari ini cuaca cukup cerah meski sedikit berangin, biasalah.. Musim gugur akan segera datang, itulah alasan nya.

Karena cuaca cerah aku semakin bersemangat untuk sekolah, aku sudah sampai dan baru saja turun dari bus. Sama seperti kemarin, aku datang membawa sebuah paper bag, meski Lisa menyuruh aku menyimpan jaket nya tapi jujur, aku merasa tidak enak meski kalimat yang dia ucapkan sangat manis jadi aku tetap akan mengembalikan jaket nya.

Tiiin~

"Akkkhh~"

"Hahaha.. Seonbae, kau terkejut?"

Ya Tuhan.. Dia, iya dia.. Lisa, orang yang baru saja aku bicarakan. Dia menekan klakson motornya tepat di sampingku, bagaimana aku tidak terkejut? Tapi lihatlah tawa renyah nya, memang dia sedikit menyebalkan.

"Tidak, biasa saja." Aku mengelak meski rasanya percuma, gerak tubuhku tidak akan bisa berbohong.

"Maaf, ah.. Tunggu, aku mau memarkir motorku dulu."

RAINBOW - JENLISA [G!P] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang