Part 2

748 122 14
                                    

CERITA INI HANYA FIKTIF BELAKA, JIKA TERDAPAT KESAMAAN NAMA, TEMPAT, DAN KEJADIAN HANYA KEBETULAN SEMATA, DAN MURNI DARI IMAJINASI PENULIS.

MENGANDUNG BAHASA YANG KASAR DAN VULGAR DIMOHON PARA PEMBACA UNTUK LEBIH BIJAK DALAM MEMILIH BAHAN BACAAN.

Princess... apa kau sudah memberikan datanya pada Mike?

Ale berdecak mendapat pesan dari Hunter, ia hanya membalas singkat sebelum melempar ponselnya begitu saja. Makan malamnya dengan Vale dan yang lain hancur berantakan. Oma nya itu justru berdebat dengan sang opa karena pertemuan mereka dengan Julius siang tadi.

Dante marah sebab Vale mencoba menjodohkan Julius dengannya.

Iya dia. Ale.

Bukan Ave maupun Sea. Tapi Ale lah yang Vale mau dekat dengan Julius. Tapi jika Ave maupun Sea yang lebih dulu bersambut dengan Julius, Vale tidak ambil pusing. Apapun itu asal salah satu dari ketiga wanita ini memiliki pasangan.

Ale pusing dengan keadaan yang ada. Usianya bahkan baru tiga puluh satu tahun, kenapa semua orang ribut sekali mengenai pasangan.

"Mungkin kita sudah terlalu tua ya." Desah Ave menyandarkan diri pada sofa disebelah Ale.

Vale dan Dante sudah terbang kembali ke Denver atas desakan Zefo. Ayah Ale itu pergi kesana bersama Rachel juga, membuat keadaan di LA kembali damai.

"Akan lebih baik kalau kalian pernah memiliki kekasih. Tapi sampai sekarang... satupun belum kalian miliki." Celetuk Leona yang memang ikut menginap di tempat mereka.

"Kau mengejek kami ya Campbell." Seru Sea tidak terima.

"Hanya membeberkan fakta. Harusnya kau tidak tersinggung laut, kau kan pernah punya kekasih."

"Kekasih yang hampir membunuhmu." Tambah Ave mengundang tawa.

"Kurang ajar kalian." Gerutu Sea.

"Tapi benar. Semua tidak akan terjadi seperti sekarang seandainya kalian permah punya kekasih. Memang kalian tidak mau apa punya seseorang yang bisa kalian andalkan?" Kata Leona memberi nasehat.

"Kami bisa melakukan semua sendiri, Leona." Jawab Ave.

"Tidak sama. Percayalah." Balas Leona.

"Kita tidak bisa melakukan itu. Terlebih lagi Ale. Dia kesayangan opa Dante dan uncle Zefo." Sahut Sea.

"Itukan dulu. Sekarang kalian sudah sangat-sangat dewasa, tak akan masalah jika kalian ingin memiliki kekasih."

"Seperti kataku tadi, kita sudah terlalu tua untuk itu. Tidak ada yang mau dengan kita." Kata Ave.

"Siapa bilang? Kalian belum mencobanya kan?"

Ale hanya geleng-geleng kepala mendengar percakapan disekitarnya itu.

"Memang seperti apa rasanya punya kekasih, Leona?" Ave mulai mendekati Leona terlihat penasaran.

Sambil melebarkan senyum Leona pun menjawab, "Sangat luar biasa. Apalagi kalau kekasih kalian seperti Ace."

Ale, Ave, dan Sea langsung memasang wajah aneh saat Leona memuji Acelion Bloodstone. Orang terdekat mereka.

"Aku tak percaya ini. Seumur hidup aku menyaksikan sendiri seperti apa gilanya Ace, dan sekarang ada kekasih Ace yang memuji dirinya. Aku merasa mau muntah." Ujar Ave.

"Ace harusnya mendapat wanita buruk rupa yang suka marah-marah. Bukan wanita seperti kau Leona." Tambah Sea.

"Aku yakin Ace sedang batuk-batuk sekarang karena sedang kita bicarakan." Lanjut Ale.

IN & OUT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang