03

23 3 0
                                    

Selamat membaca

Banyak typo dan kesalahan lainnya
Harap di mengerti.
Gak suka tinggalkan lapaknya.

Cuma mengisi kegabutan.



Setelah selesai membeli makanan di kantin rumah sakit,adeline pergi ketaman sambil menenteng kresek plastik di tangan nya yang berisi makanan.
Adeline mendudukkan dirinya di sebelah gadis kecil dengan rambut di kepang dua .

Menyadari ada yang duduk di sebelah nya, gadis kecil itu menoleh ke arah adeline.
Muka nya yang tampak cemberut membuat adeline memberanikan dirinya mengajak gadis kecil itu mengobrol

"Kakak boleh kan duduk di sini?" tanya adeline

Gadis kecil itu menoleh menatap adeline dan adeline yang di tatap membuatnya sangat gemes. Mata bulat itu dan bulu matanya yang letik terlihat cantik saat dengan polosnya mengerjap dua kali kearah nya.

"Kok kamu sendiri disini?" tanya adeline lagi

"Zeze layi cedih aunty"

"Kalau sedih nangis aja" ujar adeline

"Tapi kata papa dak boleh cengeng" jawab nya dengan polos

"Kan papanya gak tau karena kamu nangis nya sama kakak"

"Hiks, hiks, anty zeze cedih mama cakit , zeze da suka mama di suntik" adu gadis kecil itu pada adeline

"Sini kakak peluk zeze nya, biar gak sedih lagi" seru adeline pada gadis kecil yang memanggil dirinya sendiri dengan sebutan zeze.

"Kalau sedih nangis aja jangan di tahan ya sayang, itu tanda nya kita punya perasaan yang lembut, kalau nangis bukan berarti lemah tapi karena kita hebat memiliki hati yang peka,kakak aja juga sering nangis padahal udah besar"

"zeze cuka ama aunty, aunty baik cama zeze mau peyuk zeze talau nangis, biasanya mama yang peyuk zeze, aunty peyi cantik ya? "celoteh gadis itu dalam pelukam adeline.

"ih kamu lucu banget sih,sini peyuk kakak lagi" adeline kembali membawa zeze ke pelukan nya dan memeluk gadis itu lebih kuat dari sebelumnya nya.

"Aunty nanti mbek nya zeze kegencet talau di peyuk kuat-kuat" ujar zeze sambil melepas kan pelukan dengan adeline, memastikan boneka poni di tangan nya tidak penyot.

"Ini poni kamu kasih nama kok mbek,mbek kan kambing?" heran adeline.

"Iya nih papa yang casih nama aunty tapi zeze cuka"

Adeline menggeleng kepalanya tidak habis pikir dengan jalan pikiran bapak nya zeze.
Apakah bapaknya tidak mengenal hewan.
Sedih sekali zeze pikir adeline , sang ibu sakit malah bapaknya juga sakit rupanya sakit jiwa.

"Oh ya jangan panggil aunty dong, gimana kalau panggil kakaknya kayak nya itu lebih cocok" seru adeline

"ciap kakak aunty"

"Lah, gak pakek aunty nya tapi kakak aja" ujar adeline yang menoel hidung mungil itu.

"zeze talau cedih boleh dak jumpa cama kakak aunty yagi?" tanya zeze sambil mengercapkan mata bulat indah itu.

Wajah zeze mengingatkan adeline pada seseorang namun zeze versi perempuan, yang berbeda hanya bola mata dan warna rambut.

"Tidak mungkin, dia tidak ada disini"monolog adeline pada dirinya sendiri. Meyakinkan dirinya kembali dia sudah sembuh dari lukanya, 6 tahun terlah berlalu.

EpilogTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang