BAB 1.2

878 117 8
                                    

Aera sangat senang meskipun baru begitu, bila ia berhasil menggaet hati seorang Kwon Il-Ha dari Duty After School ini. Aera akan terus memamerkannya seharian. Iya! Itu pasti terjadi!

Iris hitam Aera berbinar terang mengikuti kemana Ilha pergi. Melihat Ilha yang lagi-lagi mencoba membuat kegaduhan dengan Younghoon, Aera mendengus kesal. Tampaknya Younghoon lebih menarik daripada dirinya.

"Semua guru diharapkan untuk segera ke ruang guru sekarang juga."

"Akan kuulangi,"

"Semua guru diharapkan untuk segera ke ruang guru sekarang juga."

"Sekian."

Pengumuman suara yang berasal dari pengeras suara itu sontak membuat Ibu Guru Park mengakhiri pertemuan; Bersiaplah untuk kelas. Sebelum benar-benar pergi Ibu guru park berteriak sekali lagi, "Serahkan ponsel kalian."

Mengambil ponsel di laci meja Aera segera menyerahkan pada Yojung. Selepas itu ia kembali duduk di tempatnya, menelungkup wajah dengan pandangan senantiasa pada Ilha. Lagi Ilha dan Younghoon saling berpandang. Aera menendang kesal. Walaupun ia tahu itu pandangan jengkel, sinis permusuhan. Tetap saja Aera tidak pernah dilihat seperti itu. Ilha seakan alergi padanya.

Menenggelamkan wajah di meja Aera memejamkan mata. Daripada semakin jengkel karena rasa cemburu tidak jelas lebih baik ia tidur.

"Aera, Aera Ada guru!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aera, Aera Ada guru!"

Baru saja akan menyelam pada alam mimpi Jangsoo di sebelah kanan sudah membangunkannya. Menguap lebar Aera menatap malas guru yang tengah berdiri dengan raut serius. Ah ia sudah tahu kelanjutannya.

"Anak-anak."

"Penerimaan bergilir dibatalkan."

"Apa?"

"Kenapa membatalkannya?"

"Itu aneh."

"Bu park, kamu serius?"

"Bu guru ada apa?"

"Ibu guru yakin?"

"Apa itu berlaku untuk semua sekolah?"

"Apa yang terjadi pada mereka yang sudah mendaftar?"

"Tunggu sebentar."

"Itu omong kosong."

Keributan dimulai, tidak mau mendengar lebih jauh Aera berdiri mengangkat tangan.

"Bu guru!"

Hening, semua pandangan tertuju pada Aera. Berekspresi selemah mungkin Aera bersandiwara batuk-batuk. "Bolehkah aku ke UKS?"

"Kenapa kau sakit?"

"Hei Aera, kau tidak peduli dengan penerimaan?"

"Aera 'kan seleb mana perlu kuliah."

DAS : VIVA LA VIDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang