BAB IV

9 0 0
                                    

Tekad Manusia Itu Sangat Rentan

Mereka Bisa Berkata Kuat dan Kembali Lemah Sedetik Kemudian


Sudah 5 bulan tidak ada kabar dari Seno, Dela menghabiskan harinya bermain dengan Merelyn dan Desta. Terkadang dia hanya pergi berdua Mer, terkadang dia hanya pergi berdua Desta, terkadang mereka kumpul bertiga, gak jarang juga Dela nyamperin Desta ke MC, tempat Desta tinggal. Dalam hati Dela hanya berusaha untuk tetap tegar. Dela tidak berharap bisa bahagia, tapi hanya ingin dia bertambah kuat dan tabah setiap harinya. Hari ini Dela sedang bertandang ke MC, saat tiba-tiba setelah sekian purnama pesan darinya untuk Seno dibaca. Dan Seno menuliskan balasan untuk pesan-pesan Dela yang sudah tak terhitung banyaknya.

My Happiness

*Buat apa kamu nyari aku Dela, semua udah jelas

Dela terpaku. Muka yang tadinya ceria seketika berubah. Desta tampak bingung.

"Kenapa lo Del?," Tanya Desta.

"Seno Ta, bales chat gue," Balas Dela masi termangu.

"Hah seriusan? Buruan bales, lo masi berharap kan sama rumah tangga lo," Balas Desta cepat.

Dela mengetikkan sesuatu dengan lesu.

Dela

*Udah jelas apanya Sen?

My Happiness

*Kamu pernah hargai aku gak selama ini? Kamu pernah bersyukur dan bahagia gak dengan perjuangan aku?

Dela

*Aku kan udah minta maaf sama kamu Sen, kamu gak perlu hilang kayak gini

My Happiness

*Bukannya kamu seneng aku ngilang? Kamu bisa pergi sama cowok di kafe itu

Dela terpaku. Dia seperti mengerti arah pembicaraan ini kemana. Seno pasti pernah melihatnya bersama Desta, atau teman-temannya yang memberitahu Seno, Kota Padang ini memang sempit. Mata Dela mulai berkaca-kaca. Kenapa jadi gue yang salah? Pikirnya. Dela sudah berusaha kuat untuk tetap hidup sampai hari ini. Buatnya Merelyn adalah pertolongan pertama dan obat yang menyembuhkannya, dia sangat berterima kasih Merelyn sosok yang menyelamatkannya dari kegelapan. Sedangkan Desta adalah Dopping untuknya, Desta sosok yang membuatnya kembali ceria, mengembalikan senyumnya dan semangatnya untuk kembali beraktivitas. Sekarang Seno, penyebab dari semua keterpurukannya, datang tiba-tiba menyalahkan salah satu hero di hidup Dela. Datang tiba-tiba memporak porandakan pertahanan yang sudah Dela bangun dengan tidak mudah.

"Del, sorry. Bukannya gue mau ikut campur rumah tangga lo. Si Seno bales apa kalau gue boleh tau?," Ucap Desta penasaran.

Dela langsung memperlihatkan chatnya ke Desta, Dela tidak pernah lagi berusaha menutupi apapun. Mata Desta melotot, tidak percaya dengan apa yang dibacanya.

"Kok jadi bawa-bawa gue sih laki lu, kan dia yang ngilang. Gaslighting banget. Kalau dia emang care sama lo gentle dong, dateng. Ini coba lo pikir udah 5 bulan juga kan dia gak nafkahin lo? Dari sana aja keliatan gak tanggung jawabnya," Desta meledak, mencerocos panjang lebar.

Dela menarik nafas panjang, pikirannya kacau. Dia fikir dia akan segera sembuh, tapi sedikit pesan singkat ini membuat dia tidak berdaya lagi. Dela hanya diam, tidak tau harus menanggapi apa, tidak tahu harus berekspresi bagaimana. Dunianya langsung menjadi gelap, hanya karena beberapa kalimat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 19 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HINGARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang