030 : Dabby.

1.3K 178 121
                                    

EoS.

━━━ 030 : Dabby.























.

.

.































PERHATIAN untuk bisa membedakan mana fiksi mana nyata, dan tidak pula diizinkan melakukan sesuatu yang benar dalam hal meniru.



































.

.

.











































Sayangie, jangan lupa untuk vote juga comment sebagai tanda kalian menghargai dan mengapresiasi diriku yang sudah menulis cerita!

Dan. Selamat membaca, sayangie.











































...

ENIGMA or SIGMA?

DABBY.

...

KAISAR itu menatap sosok asing yang berada dirumah sang uty dengan heran tapi juga merasa sedikit senang saja.

Yang berarti dirinya akan punya banyak teman dan membuatnya sibuk tanpa harus menunggu om kesayangannya pulang dari acara liburan berdua dengan sang uty.

Merasa diacuhkan pertanyaannya oleh sosok dihadapannya ini, Kaisar mengerucutkan bibirnya.

Ndak acik nih. Kaisar mencibir dalam hati.

Kalau gak bisa diajak main seperti om Jam kesayangannya itu, percuma dong ia mendekatinya? Masa tidak bisa diajak main sama sekali?

"Mbak Lulun mana?"

Suara Kaisar juga kembali terdengar pelan.

Oh. Benar.

Orang ini mengerjapkan matanya dan kemudian berjongkok untuk menyetarakan tingginya dengan sang bocah yang menjadi kesayangan Yusmandjaya itu.

"Hai," sapanya ramah, "Mainnya sendiri aja?"

Kaisar menggeleng kecil kemudian memutar tubuhnya agar bisa memperlihatkan sosok Tjandra yang memang tengah melakukan panggilan telfon dengan seseorang itu, "Cama grandpa tapi grandpanya lagi telepopon cama ndak tau capa."

"Ooh. Namaku Skye, sepupunya mbak Lulun!"

Bohong.

Orang ini meringis diam-diam tapi kemudian Kaisar menjabat tangannya yang terulur dengan hangat, "Kai! Kaical!"

Berhubung si bocah lidahnya masih belum terbiasa dengan huruf r.

Jadi, ucapannya terdengar sedikit menggemaskan karna kecadelannya tersebut juga bagaimana si bocah kelihatan sangat lugu dengan apa yang sedang diungkapnya.

Skye tertawa pelan sebelum membiarkan tangannya yang lebih besar itu digoyang kekanan-kiri oleh si bocah seolah senang berkenalanan dengannya.

Ah, memang anak segini sedang lucu-lucunya ya?

ENIGMA or SIGMA? |  WinrinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang