Keesokan hari nya. Di Mansion milik keluarga Enami, sang pemilik sedang menunggu orang tua nya untuk pulang dari Amerika karena sudah seminggu lebih ia ditinggal sendiri di rumah. Bukannya ia takut sendirian tapi nama nya anak perempuan tidak bisa jauh dari orang tua nya.
"Sa, mama lu kapan pulang sih? Lama amat dah." Tanya Ruka yang sudah sangat malas menunggu, ia kemarin dipaksa oleh Asa dan akhirnya hanya pasrah saja.
"Katanya sih bentar lagi."
"Ooh yaudah."
sepuluh menit berlalu dan sebuah mobil Tesla pun masuk kedalam pekarangan Mansion milik keluarga Enami itu. Ellie pun segera masuk mendatangi anak gadis kesayangannya itu.
"Asa, Mama dan Papa pulang! " Pekik Ellie
"Mama!" Teriak Asa berlari dan memeluk sang mama yang sangat ia rindukan.
"Hai putri mama." Ucap Ellie mengelus kepala Asa dengan lembut sebelun melepaskan pelukan itu.
"Oh ada Raka juga?" Tanya Ellie melihat kehadiran si sahabat anaknya.
"Halo Tante Ellio." Sapa Ruka tersenyum tengil karena namanya kembali di salah sebutkan.
"Ellie not Ellio"
"Ruka not Raka"
Ucap mereka berdua dan alhasil mereka jadi tertawa terbahak bahak sedangkan Asa hanya memutar bola matanya malas tapi bibir nya tidak bisa bohong, bibir nya menyungging di kedua sisi membentuk senyuman.
"Hahaha, oh iya kalian kapan berangkat ke Seoul?"Tanya Ellie setelah ketawa nya sudah reda.
"Hahaha, nanti malem Tan. Kami sudah pesan tiket nya kemarin." Beritahu Ruka pada ibu Asa.
"Oh yaudah, nice info." ucap Ellie mengacungkan jempol nya.
"Yaudah Tan, Ruka pulang dulu ya byeee!" Pamit Ruka diangguki Oleh Ellie.
Asa dan Ellie pun berjalan menduduki sofa besar berwarna putih yang terletak do ruang tengah, tempat mereka biasa bersantai bersama.
"Kamu gak packing dulu sa?" Tanya Ellie menatap dalam manik mata dingin milik sang anak gadis itu.
"Udah, tadi pagi barusan packing." Balas Asa menyenderkan kepala nya pada pundak sang mama.
"Mana nih anak papa??" Panggil Jirou sambil bersiul mencari keberadaan putri bungsu nya itu.
"Disini!" Sahut Asa lalu Jirou mendatangi Asa dan duduk disebelah nya.
"Tebak deh Papa bawa apa?" Tanya Jirou menaikkan dua alis nya layaknya meledek sambil menyembunyikan barang yang ada di belakang nya.
"Ya gak tau lah, kan papa yang bawa bukan aku. " ketus Asa memutar bola matanya malas
Jirou terkekeh, ia sudah biasa mendapat jawaban ketus dari anak gadis nya itu.
"Hehe iya juga, papa bawa... Dessert kesukaan mu nih!" Ucap Jirou sambil memberikan dessert favorit anak gadis nya.
"Beneran!? wah makasih papa!" ucap Asa mencium pipi Jirou dan langsung berlari masuk ke kamar tidak sabar untuk memakan nya.
"Dikasih dessert aja baru hiperaktif" Jirou menggeleng.
"Namanya juga anak mu pa" Jawab Ellie sembari berjalan ke arah dapur untuk mengecek bahan makanan yang tersedia.
"Anak mu kali!"
"Eh! dulu kamu juga gitu ya! dikasih kue dulu baru cair es batu mu!" Kesal Ellie menatap sang suami bertubuh tegap itu dengan tatapan tajam nya.
"Iya juga sih hehehe." Jirou cengengesan sedangkan Ellie memutar bola matanya malas.
Asa sedang berada di kamar nya fokus dengan laptop nya mengerjakan tugas terahkir kuliah S1 nya di Jepang sebelum pindah ke Korea untuk melanjutkan S2.
Namun ditengah tengah mengerjakan tugas nya, ia sambil makan dessert kesukaan nya.
"Omg stress!" Umpat nya karena tugas nya membuat skripsi sebanyak 5.000 kata.
"Ini tugas atau penyiksaan sih! Bikin otak kebakar aja!" Gumam nya menggerutu.
Seseorang tiba tiba menelepon nya dan itu semakin membuatnya kesal karena mengganggu pekerjaan nya mana waktu nya sisa sembilan jam lagi sebelum berangkat menuju Seoul.
"Naze? " Ujar nya malas setelah mengangkat telpon nya.
"Asa-chan! katanya kamu mau pindah ke asrama nya Oniisan Yee??" Tanya seorang Laki laki disebrang sana
"Iya!" Ketus nya.
"Ketus Amat sih neng, gak kangen sama Abang Asahii??" Goda laki laki bernama Asahi, saudara laki laki Asa.
"Gak ngapain kangen elo, gw lebih kangen sama kak Lisa!" Ketus Asa tanpa sadar.
"Sa..ingat kak Lisa udah gaada.." Pernyataan itu membuat Asa kembali teringat tentang itu.
Enami Lisa, merupakan kakak perempuan Asa. Ia sungguh dekat pada Lisa bahkan Lisa bisa dianggap separuh jiwa Asa. Namun sayang Lisa diambil duluan oleh Tuhan, empat tahun lalu Ia kecelakaan pesawat yang mendukung perjalanan dari New York menuju ke Jepang.
"Udahlah! ganggu aja lu!" Ketus Asa lalu ia langsung mematikan telpon nya.
"Fuck, gw baru inget kak Lisa udah gak ada." Umpat nya lalu akhirnya ia memutuskan untuk fokus ke Laptop nya.
Karena kepintarannya yang lumayan tinggi ia akhirnya menyelesaikan tugas nya dengan waktu hanya tiga jam saja walaupun untuk yang lain sedikit impossible hehe.
Asa sudah menyelesaikan tugas nya dan sedang menatap kosong ke arah foto yang terpajang di meja nya, di foto itu terdapat foto nya bersama sang kakak yang sudah tiada.
"Kangen." gumam nya.
"Daijobu, i have Ruka who's always be there for me. Just like Lisa one-chan who will always be in my heart" ujar nya kembali.
"Huftt.." ia sekali lagi menghela nafas.
"Asa!! ayo siap siap! Kita berangkat sekarang!Bandara dari sini butuh waktu empat jam!!" Panggil Jirou dengan keras dari lantai satu.
"Hai! Chotto matte!" Sahut Asa sambil memakai jaket dan topi nya lalu ia turun ke lantai bawah sambil membawa koper nya yang lumayan besar.
"Sini, Papa bawain." Tawar Jirou dan Asa langsung memberikan koper nya.
"Oi!" Panggil Ruka membuat Asa menoleh.
"Hmm?" Dehem nya.
"Gapapa hehe, ayok gas masukk." Ajak Ruka menarik lengan Asa yang sedang membawa selimut yang sudah terlipat dengan rapi.
Sebelum mereka berangkat mereka mampir makan malam dulu karena ini sudah mau melewati jam makan malam mereka biasa nya.
Dan mereka juga mampir ke minimarket untuk membeli beberapa cemilan untuk Asa dan Ruka bawa ke Korea.
*************
JANGAN LUPA V+K🥰💗
KAMU SEDANG MEMBACA
BABY MONSTER LIFE STORY
Random[E N D] Bagaimana jadi nya jika 4 anak remaja dan 3 orang dewasa tinggal bersama di sebuah asrama terkenal di Seoul dengan sifat mereka yang freak dan hanya 1 orang yang sifat nya lumayan kalem? YA RUSUH LAH ANJAY >>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>...