Badmood Day

24 4 0
                                    

Hai semuanya..

Janlup kaya biasa, makasih...
😉

.
.
.

10.08.23
Karya : blueblubbeey07

Masih di hari badmood nya yang berlanjut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Masih di hari badmood nya yang berlanjut. Seharian? Sepertinya tidak. Ini bukan seharian lagi Falen badmood melainkan sudah 3 hari gadis itu badmood. Jika soal handphone sudah selesai dan soal ini belum, apa mungkin Falen akan kembali seperti hari biasanya? Sepertinya iya, namun tidak sekarang tapi nanti.

Setelah tiba di rumah beberapa menit yang lalu, Falen segera menjatuhkan dirinya di sofa sambil mengacak-acak ransel sekolahnya yang dibawa dan mencari keberadaan iPhone nya. Menghidupkan layar meng-scroll untuk membuka kunci pada layar. Tak ada pesan masuk dari beranda whatsapp nya. Falen menekan tombol arsip chat yang sama saja tidak ada pesan masuk juga.

Karena tak ada pesan yang masuk di beranda whatsapp nya Falen letakkan iPhone itu tepat di dadanya lalu berbaring di sofa. Matanya menatap plafon rumah sekejap matanya mulai tertutup rapat. Falen tidur terlihat dari raut wajahnya sangat lelah.

Seorang wanita paruh baya ingin meraih tangan Falen. Namun terlebih dulu Falen langsung menahan tangan wanita itu dengan mata tertutup. Falen terbangun dari tidurnya, melihat wajah wanita itu seraya berkata, "Oalah Bibi ternyata. Kirain siapa buat kaget aja." kata Falen dengan suara serak nya.

Wanita yang dipanggil Bibi itu adalah pembantu di rumahnya. Orang yang di gaji setiap bulan oleh orang tua Falen hanya untuk membantu pekerjaan rumah saja jika orang tuanya sedang sibuk bekerja di hari-hari biasa, kecuali Sabtu dan Minggu.

"Mama Papa belum pulang kan, Bi?" tanya gadis itu menaiki alis kanannya.

"Belum, Non. Kalau Den Kevin pergi sama temannya. Ini sudah siang mari makan, Non Falen, " jawab Bibi dengan senyum diakhir wajahnya.

"Iya, Bi. Kalau sekiranya Bibi makan bareng Falen gimana? Jangan belakangan, soalnya Falen malas juga kalau makan sendirian. Mau kan, Bi?"

Bibi hanya menganggukkan kepalanya pelan.

Di tengah makan siangnya Falen melamun dari sorotan matanya yang melihat makanan di hadapannya begitu lelah. Sang Bibi yang mengetahui melambaikan tangannya di depan wajah Falen. Beberapa kali memanggil nama Falen, tak sedikitpun di dengar oleh Falen. Rasanya kesadaran itu tiba-tiba menguasai dirinya setelah darah segar keluar dari hidungnya.

Falen menggelengkan kepalanya pelan dan meraih hidung yang disertai darah segar nan kental.

"Falen gak selera makan, Bi. Bibi lanjut aja."

10.08.23 [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang