not my mom but she love me

153 18 3
                                    

[Herta space ship]

(Name) pov:

"Oh? Akhirnya balik juga kamu (Name)?"

Herta dan Ruan Mei menatapku dan memperhatikan seluruh tubuhku. Dari ujung rambut sampai ujung kaki. Aku hanya diam saja karena tidak tau apa yang harus ku katakan sebelum diriku hanya mengangguk canggung.

'Bagaimana keadaan Luna ya..?'

"Mata amethyst yang menarik.. Aku tidak pernah melihat mata seperti itu sebelumnya apa aku kurang memperhatikan sebelumnya ya? Aku bahkan bisa melihat bintang-bintang di mata mu itu."

"Iya kan?! Mata (Name) itu kayak pemandangan malam!" March menyambung perkataan Herta di susul dengan stelle yang menganggukkan kepalanya, setuju dengan perkataan March.

"Himeko, kamu telat sekali membawanya kembali.. Aku sudah menunggu gadis bintang ini untuk aku manja lagi.." Ruan Mei mengelus surai ungu muda ku perlahan dengan penuh kasih sayang.

"Gadis bintang..? Aku di manja..?" aku memiringkan kepalaku perlahan. Yang ini juga tidak ada di dalam alur buatan ku.. kata "memanja" itu sedikit nyangkut di otak ku..

"Kami menemukan mu tertidur di dalam bintang yang bersinar sangat terang saat melakukan perjalanan." Herta menjelaskan dengan singkat dan sangat mudah di pahami.

Aku menggangguk paham sebelum tanganku di tarik perlahan oleh Herta ke sebuah ruangan

"Kami akan mengembalikan (Name) nanti. Mungkin akan lama, tapi aku tau kalian akan menunggunya. Aku permisi dulu" Ruan Mei tersenyum dan berjalan ke arah ruangan aku dan Herta masukin tadi.

(Name) pov end.

Author pov:

Kini hanya ada Dan Heng, Himeko, March, dan Stelle. Welt ada di dalam astrall ekspress nemenin pompom btw.

"Hei, hei! Bagaimana kalau kita berkeliling sampai (Name) sudah selesai di periksa atau di manja itu??"

"Boleh tuh, aku setuju."

"Aku tidak ikut ya, aku akan kembali ke ekspress saja."

Stelle melihat ke arah Dan Heng yang terlarut dalam pikirannya setelah (Name) di bawa pergi Herta dan Ruan Mei untuk sedikit penelitian tentang nya. dan akan di manja oleh Ruan Mei..

MOMMY RUAN MEIIII!! ♡♡
abaikan yang ini.

"Bagaimana dengan mu Dan Heng?"

"ah,aku akan menyusun arsip terbaru saja."

Dengan begitu March dan Stelle pergi berkeliling di kapal angkasa milik Herta sementara Dan Heng dan Himeko kembali ke Ekspress.

Author pov end.

(Name) pov:

"Apakah sakit?"

"Tidak, tidak sakit sama sekali malah.."

Herta mencatat sesuatu  di papan tulis besar di depan ku apa ya? rumus? entahlah.. sementara Ruan Mei sedang memeriksa tubuh ku yang ternyata terdapat luka yang cukup dalam di bagian dahiku. Tadi ketutupan poni sih..

'Luka itu keknya luka aku pas kena tembak ya..?' aku tidak terlalu memperdulikan nya dan hanya melihat Ruan Mei yang merawat lukaku dengan sangat amat hati-hati.

"Kau sungguh tidak merasa sakit? Luka di dahimu itu dalam tau.."

Kali ini Herta yang bertanya

"Beneran kok, Ga sakit sama sekali."

"Kamu ini manusia yang unik yakan (Name)?"

"Ruan Mei, dia bukan manusia."

Herta menegaskan perkataannya semetara Ruan Mei hanya tertawa pelan dan menatap ku lagi.

"Menurutku dia ini seperti manusia tapi bukan manusia. (Name), ada sebuah kristal yang ada di dalam tubuhmu. Apa kau tau itu?"

"Mana ku tau.."

'Sumpah deh, ga ada lagi yang berjalan sesuai alur yang ku buat. Sepertinya aku bisa tenang.. Tapi mengapa ada sebuah kristal di dalam tubuhnya? Itu malah membuatku sedikit tidak tenang. kayak ada yang aku lupain deh..'

"Bisakah di jelaskan lebih detail?"

"Aku berasumsi kalau kristal itu adalah sumber kekuatanmu atau sumber kehidupanmu."

DEG!

(Name) lupa kalau oc nya memang punya kristal di dalam tubuhnya. "sumber masalah".

"a-.. Begitu ya..?"

"Semua pengecekkan telah selesai, kamu bisa memilih untuk tetap di kapal angkasa ku atau kau ingin ikut dengan Astrall ekspress lagi, (Name)?" Ruan Mei bertanya menatap mata amethyst milik (Name) sambil tersenyum lembut.

"Aku.. Ingin ikut dengan Astrall Ekspress lagi.. mungkin..?"

"Itu pilihan mu (Name), tidak perlu gerogi begitu"

Ruan Mei memeluk ku dengan erat sambil membelai pipi ku pelan. Rada sesek sih.. Rasanya seperti di belai Luna saat aku sudah berada di titik terendah..

Ruan Mei menyelipkan jepitan rambut yang memiliki bentuk bintang di rambut ku.

"Kamu sangat suka bintang kan, sayang?"

Aku menggangguk dengan cepat karena semasa di kehidupan ku dulu aku selalu ingin menjelajahi bintang di angkasa. Aku ingin tahu semuanya yang ada di luar bumi.

"Aku menyukainya! Arigato Ruan Mei!"

Herta berjalan ke dekatku setelah mengambil sebuah kotak yang di hiasi dengan kristal? Atau apapun itu aku tidak tau. Intinya hiasan itu bersinar.

"Jangan lupa pakai kembali alat komunikasi mu (Name)."

Herta membuka kotak itu dan memberikannya kepada Ruan Mei. Alat komunikasi jarak jauh? bentuknya seperti anting...

"Anting..?"

"Ini alat yang di rancang khusus Ruan Mei untukmu"

Ruan Mei mengambil anting di kotak yang di bawakan Herta dan memasangkannya di kupingku sebelum memberi ku kecupan di pipiku dan tentu mukaku sedikit memerah karena kecupan yang tidak terduga itu.

Aku memang sempat mendengar perkataan para peneliti yang memperhatikan ku saat aku di bawa ke sini tadi. yang aku dengar "apa itu si gadis bintang?" , "aku pernah dengar cerita tentang gadis itu" , "saat gadis itu masih tertidur di bintang Ruan Mei menjaganya sepenuh hati bagai anaknya sendiri tau"

Sepertinya aku punya mamah baru di sini.. Kyaa mommy Ruan Meiiiiiiii ><
mohon abaikan yang ini juga..

"Jaga dirimu baik-baik yang (Name). Jangan lupa temui aku lagi ya?"

"Okii mom!"








JARANG UP KARENA BANYAK KERKOM AMA TUGAS WEHHH😭😭

The New Journey ✧ Honkai Star RailTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang