Bab 2: Arloji

7 2 0
                                    

Daigo benar-benar benci anak seperti Tatsuo. Tatsuo selalu tersenyum dan tertawa dalam kondisi apa pun, itu masalahnya. Saat dirinya tertimpa kesialan pun Tatsuo tetap tertawa seolah-olah hal buruk tidak terjadi padanya. Dia menganggap Tatsuo sebagai anak yang naif. Tatsuo juga selalu sok dekat dengannya, membuat Daigo tidak nyaman. Daigo menganggap Tatsuo sama seperti anak-anak lainnya, hanya karena Daigo adalah anak dari yakuza.

Keesokan harinya setelah dia ketahuan melihat Daigo yang sedang berlatih, dia pun pulang ke rumah sendirian. Biasanya dia akan selalu pulang bersama Yoshitaka, namun kali ini Yoshitaka sedang ada ekskul. Ryuji pulang ke arah yang berbeda dari dirinya. Kini Daigo berjalan pulang dan tenggelam dalam pikirannya.

Sore itu, Daigo menonton latihan Ryuji. Lama-kelamaan Daigo pun mulai bosan. Dia memutuskan untuk keluar ke atap sekolah dan merokok. Tiba-tiba ide untuk pergi ke lapangan pun muncul di pikiran Daigo. Daigo pun memutar arahnya menuju lapangan. Dari jauh, ia menonton latihan tim baseball yang sedang sengit. Daigo melihat Tatsuo yang raut wajahnya berbeda dari sebelumnya. Mungkin karena ini pertama kalinya Daigo melihat Tatsuo bermain baseball sungguhan. Tatsuo nampak serius dan bersiap akan kedatangan bola yang akan dilempar kepadanya. Begitu pitcher melempar bolanya, dengan sigap Tatsuo memukulnya dengan kencang. Bolanya melesat cukup jauh dan itu membuat sebuah seringai terukir di wajah Tatsuo. 

Sepanjang permainan, Daigo terus melihat bagaimana Tatsuo bermain. Tatsuo di lapangan ternyata sedikit berbeda dari Tatsuo yang biasanya. Daigo tak menyangka bahwa Tatsuo juga bisa serius. Walaupun dia hanya akan serius dalam urusan baseball. Pada saat temannya berselisih, Tatsuo pun melerai mereka dan menaikkan suasana dengan gurauannya. Tatsuo selalu membuat permainan menjadi menyenangkan. 

Tanpa disadari, waktu telah berlalu. Tim baseball telah selesai berlatih dan memutuskan untuk beristirahat. Daigo mengamati bagaimana pembicaraan antara Tatsuo dan teman setimnya. Kini Tatsuo kembali menjadi dirinya, Tatsuo yang menyebalkan dengan senyuman di wajahnya. Tatsuo pun menyadari bahwa dirinya sedang diperhatikan, dia pun segera menatap balik Daigo. Daigo sedikit terkejut ketika Tatsuo sadar akan dirinya yang mengamatinya. Kini Daigo terlihat menyeramkan seperti seorang penguntit. Dia pun memutuskan untuk meninggalkan lapangan dan bergegas menuju gerbang sekolah.

Daigo memijat pelipisnya pelan ketika mengingat cerita itu. Dia pun kembali fokus melihat ke depan dan berjalan menuju rumahnya. "Aku hanya perlu mengabaikannya saja," batin Daigo. Daigo memperlambat jalannya ketika angin sepoi-sepoi mengelus kulitnya perlahan. Daigo menghirup napas dalam-dalam dan menghembuskannya. Beruntung udara hari ini sejuk, tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin. Senyum tipis terukir di wajahnya. Angin sepoi-sepoi ini mengingatkannya pada masa kecilnya dulu. Waktu itu dirinya dan Yoshitaka akan bermain di luar dan bermain layangan. Layangan Daigo selalu jatuh dan Yoshitaka selalu membantunya. 

Daigo merogoh sakunya untuk mencari sebuah kotak berisi beberapa puntung rokok. Namun sebelum mendapatkannya, matanya menangkap seseorang. "Hm?"

Tatsuo duduk di tanah dan mengeluarkan isi tasnya satu per satu. Gerakan tangannya begitu cepat. Pada akhirnya, dia pun menyerah. Dia memegang keningnya dengan ibu jari dan telunjuknya, membuat wajahnya tertutup oleh tangannya. Tatsuo terus mengumpat tanpa dia sadari teman sekelasnya kini berada di sampingnya. "Mati aku ...," ucap Tatsuo pelan.

"Uh ... Tatsuo?" mendengar namanya dipanggil, Tatsuo langsung menghadap ke atas. Tatsuo yang awalnya merengut pun mengembangkan senyumnya ketika melihat sosok Daigo di hadapannya.

"Dojima-kun!" katanya. Daigo pun menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Kukira kamu sudah pulang duluan, hehe."

Daigo menggelengkan kepalanya, "Kamu, um ... lagi ngapain?" Sada dirinya sedang duduk di tanah, Tatsuo pun langsung berdiri dan merapikan celananya. Dia tertawa sedikit.

The Smile You Have - Yakuza/LADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang