Bab 3: Di Taman Itu

8 2 0
                                    

Sejak hari di mana dia membantu Tatsuo mencarikan arlojinya, pandangan Daigo terhadap Tatsuo kini berubah. Tatsuo bukan orang yang sepenuhnya buruk, menurutnya. Perubahan pandangan ini membuat mereka berdua semakin dekat. Senyuman Tatsuo selalu membawa Daigo dekat kepadanya.

Sekolah telah selesai, seisi lorong dipenuhi oleh murid-murid yang tak sabar ingin pulang ke rumah mereka masing-masing atau bermain bersama temannya. Daigo masih sibuk berkemas-kemas. Sesekali dia memandangi jendela kelas untuk melihat keadaan lorong depan kelas. Yoshitaka yang selesai berkemas pun menghampiri Daigo, membuat Daigo sedikit terkejut. "Daigo, apa kamu baik-baik saja kemarin?"

Bingung, Daigo pun bertanya, "Kemarin?" 

"Kata Ryuji, kamu terluka saat bermain baseball bersama Shinada kemarin. Apa kamu baik-baik saja?" tanya Yoshitaka sekali lagi. Memang benar kemarin Daigo bermain dengan Tatsuo di lapangan. Dan kemarin, Yoshitaka kebetulan sedang tidak berangkat sekolah karena sakit. Daigo pun mengangguk.

"Hanya sedikit lecet di lututku. Aku tidak sengaja terjatuh," kekeh Daigo. Yoshitaka pun ikut tersenyum.

"Syukurlah. Berhati-hatilah lain kali."

Daigo menepuk punggung Yoshitaka, "Ah, tidak perlu khawatir! Aku baik-baik saja kok!" Mendengar itu, Yoshitaka sedikit merasa lebih lega. "Dan ngomong-ngomong, apa aku boleh ke rumahmu nanti malam? Bantu aku untuk mengerjakan PR matematika dong!"

Yoshitaka mengangguk terhadap permintaan Daigo. "Tentu, akan kubantu," Daigo pun tersenyum gembira mendengarnya. 

"Ya sudah, aku akan pergi bersama Tatsuo. Dah!"

Yoshitaka mengerjapkan matanya bingung. "A-Ah ... oke, hati-hati," ucapnya. Daigo pun menepuk pundak Yoshitaka sebelum keluar kelas dan menemui Tatsuo yang makan permen karet.

Melihat Daigo, Tatsuo pun langsung tertawa. Daigo merasa tak ada yang salah pada dirinya jadi dia bertanya, "Ada apa?"

"Tidak, tidak. Kamu sama Mine-kun kelihatannya cocok banget. Benar-benar pasangan yang romantis. Lihat bagaimana Mine-kun mengkhawatikanmu," ejek Tatsuo. Pipi Daigo mengeluarkan sedikit semburat merah. Dia pun menyikut Tatsuo tepat di perutnya, membuat Tatsuo mengeluh kesakitan. "Kalau waktu itu dia melihatmu bermain, dia pasti sangat mengkhawatirkanmu. Berbeda dengan Goda-kun yang kemarin malah menertawakanmu."

"Kamu juga menertawakanku ya," Daigo memasang wajah kesal yang membuat Tatsuo tertawa lagi.

"Setidaknya aku membantumu untuk mengobati lututmu itu."

"Ah sudahlah, katanya mau ngajak ke suatu tempat," Daigo ingin melupakan kejadian memalukan kemarin dengan mengubah subjek pembicaraan. Tatsuo pun mengangguk dan mengajak Daigo untuk keluar sekolah terlebih dahulu. Sebelumnya Tatsuo bilang kalau dia akan mengajak Daigo ke suatu tempat yang bisa dijadikan sebagai markas mereka berdua. Mereka berjalan menuju kota Kamurocho. Di sini Daigo mulai semakin penasaran kemana Tatsuo akan membawanya.

"Nah kita sudah sampai!" Daigo pun memerhatikan sekelilingnya. Ada perosotan dan ayunan, apa ini sebuah lelucon Tatsuo yang lain? Taman anak-anak ini adalah markas mereka?

"Tatsuo, ini adalah taman anak-anak dan tidak bisa dijadikan sebagai markas. Kamu tahu ini tempat umum kan?"

Tatsuo pun mendengus, "Aku tahu, Dojima-kun! Tapi ini adalah tempat yang pas untuk mengobrol, bukan? Akan sangat menyenangkan jika kita mengobrol sambil bermain ayunan," ucap Tatsuo kemudian terkekeh. Daigo pun menggelengkan kepalanya pelan. Dia tidak menyangka bahwa sebuah taman anak-anak dijadikan sebagai markas mereka. Ia kira Tatsuo akan membawanya ke suatu bangunan terbengkalai. "Sudahlah, tidak perlu cemberut. Ayo kita beli es krim! Ada toko es krim baru yang ada di Jalan Tenkaichi," ajak Tatsuo. Daigo pun menurut dan mengikutinya hingga ke toko es krim yang dia maksud.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 22 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Smile You Have - Yakuza/LADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang