Bukankah terlalu cepat?

9 0 0
                                    

Dengan perasaan yang sama-sama masih canggung keduanya berjalan bersama menuju parkiran. Sebagai seorang pria sejati Andra langsung menawarkan Renata memakai jaketnya karena sepanjang jalan ia memperhatikan Renata hanya memakai pakaian kaos dengan lengan pendek, karena itu Andra berpikir akan sangat disayangkan jika sepanjang perjalanan nanti lengan putih mulus Renata terkena debu-debu jalanan dan sinar matahari yg masih cukup terik walaupun waktu sudah menunjukkan pukul 16.15 maklum hari itu cuaca memang sedang cerah dan musim panas baru memasuki bulan kedua ditahun ini.

Dengan perasaan sedikit tersipu malu Renata menolak jaket pemberian Andra. suara lembutnya yang indah dengan sopan terdengar di telinga Andra

"mmmm...maaf bukannya aku nolak jaket kamu, lagian ini udah di parkiran dan kita berangkat nya naik mobil".

Sambil menelan ludah, Andra seketika merasa takut mengecewakan mendengar perkataan Rwnata tadi bahwa mereka akan berangkat naik mobil karena kendaraan yang Andra punya hanyalah sebuah motor skuter matic buatan tahun 2009 yang berarti saat ini tahun 2023 usia nya sudah 14 tahun.

Dengan perasaan tidak enak kepada Renata, Andra lalu berkata

"maaf Ren, aku ngajak kamu jalan cuma bawa motor matic tua ini"

sambil menunjuk motor matic berwarna putih di depannya.

Renata pada dasarnya adalah anak pengusaha kaya raya namun Renata bukanlah tipe orang yang sombong dan suka merendahkan orang lain. Hanya saja tadi ia mengira kalau Andra juga membawa mobil utk mengajak nya jalan.

"Yaudah, kamu yang nyetir ya, kita pake mobil aku aja, Bukannya aku nolak naik motor kamu ya, An, tapi kamu lihat sendiri cuaca terik kayak gini, pakaianku pun kayak gini". Andra langsung bisa memahami maksud Renata.

"Oiya Ren, tapi pulang nya nanti kamu anterin lagi aku kesini ya, he..heh..." ucap Andra sambil mengambil kunci mobil dari tangan Renata.

Untungnya Andra, walaupun hanya punya motor matic tua ia sudah mahir mengendarai mobil, walaupun sempat agak ragu karena mobil Renata adalah mobil mewah dengan fitur-fitur canggih yang belum pernah Andra lihat selama ini.

Untuk memecah kecanggungan dalam perjalanan Andra dan Renata berbincang-bincang saling mencari informasi lebih jauh diantara keduanya. Seperti menanyakan asal-usul, keluarga, sampai ke hobi masing-masing.

Andra dengan apa adanya menceritakan asal-usul nya dari mana serta latar belakang keluarga nya. Pun demikian Renata, ia juga bercerita tentang asal-usul dan latar belakang keluarga nya dan dari obrolan tersebut terungkap bahwa Renata merupakan anak salah satu pengusaha kaya-raya dikota ini.

Andra sebenarnya agak merasa rendah diri dan merasa tidak pantas mendekati Renata, namun sudah terlanjur akan ia jalani dulu setidaknya untuk hari ini saja. Sebaliknya dalam hati Renata sempat berpikiran bahwa Andra mendekati nya karena latar belakang keluarga nya tersebut, namun Renata tidak mau buru-buru mengambil kesimpulan seperti itu.

Di toko buku kilomedia...

"Kamu nyari buku apa Ren?" Ucap Andra,

"aku lagi nyari buku untuk mata kuliah statistik dasar besok". dalam hati Renata sebenarnya tidak ada niat untuk nyari buku tersebut, biar kebersamaan mereka hari ini setidaknya ada bahan unituk dibahas makanya Renata berinisiatif ke toko buku ini.

"Ini buku yang kamu cari Ren, kalo kamu kesulitan di mata kuliah itu kamu boleh kok tanya-tanya sama aku hehehe..." ucap Andra sambil membanggakan dirinya sendiri.

Sambil melihat-lihat buku lainnya Andra diam-diam memperhatikan gerak-gerik tingkah laku Renata dan dalam hatinya Andra memuji kecantikan Renata. Terlintas dibenak Andra betapa beruntungnya dia jika Renata benar-benar menjadi pacarnya suatu saat nanti.

Ditengah kebersamaan mereka tiba-tiba seorang pria berpakaian rapih dengan rambut klimis nan gagah menghampiri Renata, terlihat pria tersebut bukan pria biasa dan yang pasti bukan juga seorang mahasiswa seperti Andra. Sontak suasana hati Andra menjadi terganggu dengan kehadiran pria tersebut.

Kemudian Andra mendekat ke arah Renata seperti seorang pria yang ingin melindungi wanitanya dari gangguan, bahkan menampakkan wajah ketidaksukaan nya kepada pria tersebut.

"Maaf mba ada yang bisa saya bantu, sepertinya dari tadi mba terlihat seperti kebingungan mencari sesuatu??" Ucap pria tersebut kepada Renata,

"boleh, kebetulan saya sedang mencari beberapa buku tentang manajemen, statistik dan buku tentang pemasaran namun agak kesulitan menemukan buku-buku tersebut".

"Baiklah silahkan mba ikuti saya, saya akan menunjukkan dimana buku-buku tersebut bisa mba temukan".

Mendengar perbincangan antara pria tersebut dan Renata, alangkah malunya Andra dengan wajah memerah ketika dia kemudian tahu bahwa pria tersebut adalah salah satu pegawai setingkat manajer di toko tersebut yang sedang menawarkan bantuan kepada Renata untuk mencarikan sesuatu.

Renata yang juga melihat gelagat Andra ini tertawa kecil sambil menutup mulutnya dengan jari-jemari nya yg indah, membuat Andra semakin malu sehingga menggaruk-garuk kepalanya. Namun diam-diam hati Andra terasa lega karena hal yang dikhawatirkan nya tidak terjadi.

Setelah mendapatkan buku-buku yang dicarinya, kaki Renata mulai terasa lelah, begitupun Andra yang ketika Renata mengajak Andra untuk pergi ke sebuah cafe di mall tersebut Andra pun tanpa basa-basi langsung meng iyakan ajakan Renata.

Sambil menikmati secangkir kopi dan beberapa kue dan camilan di cafe tersebut, keduanya semakin dekat dan asyik mengobrol, walaupun sesekali keduanya terdiam kehabisan bahan obrolan namun Andra menikmati masa-masa itu karena dihadapannya seorang bidadari benar-benar nyata, begitulah setidaknya yang dipikirkan Andra tentang kecantikan Renata.

"Terimakasih ya Ren kamu udah mau jalan sama aku hari ini, aku boleh ngomong sesuatu sama kamu?"

"Eehhh...iya, An, aku juga senang hari ini, kamu lihat kan sepanjang waktu sama kamu aku happy banget, jujur ya An udh lama aku enggak se-happy ini".

Dipikiran Renata, Andra pasti mau ngomongin sesuatu yang serius tapi masa secepat itu. "Aahhh...aku jangan sampai terbawa suasana" dalam hati Renata.

"Ren aku mau kamu...emmm.."

"Aku mau kamu bantu aku ya Ren?"

Ucap Andra sambil terputus-putus nada bicara nya.

"Maksud kamu gimana An? Kamu mau aku?"

"Eehhh..bukan begitu Ren, tolong kamu jangan marah ya Ren, jangan tersinggung. Aku cuma mau nagih janji kamu tadi".

"Janji? Janji yang mana ya?". Dalam hati Renata untung saja dia bisa tetap tenang dan tidak terbawa suasana, bisa malu dia di depan Andra. Maklum sebagai seorang gadis dari kalangan atas apalagi dengan kecantikan paras serta bodi nya yang aduhai pantang bagi Renata untuk terlihat suka lebih dulu kepada pria yang memang disukainya. Karena diapun yakin banyak pria yang menyukainya jadi dia harus terlihat 'jual mahal' kepada pria-pria itu, tak terkecuali Andra.

"Kamu jadikan anterin lagi aku ke kampus?" Ucap Andra.

Sempat sedikit kecewa dan emosi atas apa yang diucapkan Andra. Karena dalam hati sebenarnya Renata pun berharap Andra mengungkapkan perasaan suka terhadap dirinya.

Namun akhirnya dia pun menyadari jika Andra mengatakan hal itu bukan kah itu terlalu cepat, bahkan jika itu terjadi dan dia menerima Andra bukankah hal itu menjadi bumerang dan cukup memalukan karena 'nilai jual' dirinya sudah tak ada lagi di mata Andra, setidaknya butuh 2-3 kali momen seperti ini lagi barulah saat itu dia tidak akan segan-segan untuk menerima Andra.

Andra & Renata Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang