saat ini pete sedang berda rumah sakit saat menunggu keluarga Kim datang dan lansung datang memhampiri pete yang sedang menunggu dokter yang memeriksa Kim tuan Arm menghampiri pete
'' tuan pete bagaima keaadaan putraku '' kata Arm sambil menangis
'' tenang tuan Arm kim sedang di periksa oleh dokter '' kata pete berusaha menenangkan tuan Arm
'' apa yang terjadi mengapa kim bisa begini '' kata tuan Arm yang menagis memeluk pete
'' saya tidak tau tuan Arm tapi mohon anda jangan bersedih kim pasti baik baik saja'' kata pete
'' porch kim porch'' kata arm
sayang sabar tenang ya kim akan baik baik saja'' kata porch membawa istrinya ke pelukannya
'' aku akan membunuhnya daniel aku pasti membunuhnya'' kata Evan melihat bunanya yang menangis
'' iya sayang kita buat dia menderita '' kata daniel
setelah menunggu akhirnya dokter keluar
'' dok gimana keadaan putra kami'' kata Arm
'' luka luka yang ada ditubuh tidak membahayakan tapi '' kata dokter
'' tapi apa dok'' kata porch
'' kalian berdua ikut keruangan saya ada yang saya ingin bicarakan, suster pindah pasien keruang rawat'' kata dokter
'' baik dokter mari tuan ikut saya untuk melakukan prosedur'' kata suster
sebenarnya evan yang mau mengurus pete menawarkan diri untuk mengurusnya sedang orang tua kim mengikuti dokter keruangannya sampai diruangannya
'' silahkan tuan duduk '' kata dokter vian
''dokter kondisi putra kami '' kata porch
'' pekernalkan nama saya dokter vian '' kata doktervian
'' begini tuan kondisi tuan kim baik baik saja luka luka yang ada di tubuhnya tidak parah tapi yang saya khawatirkan adalh mental tuan kim '' kata dokter vian
'' maksudnya gimana dokter mental putra saya kenapa'' kata Arm
'' saat pengobata tadi tuan kim terus menangis bahkan tadi tuan kim sempat sadar tapi tuan kim berusaha melukai dirinya apakah tuan kim dulumengalami sesuatu hal yang menyebab trauma'' kata Dokter
'' dulu kim pernah di culik dokter tapi kondisi mental kim aman aman saja dok'' kata porch
'' tuan menurut say tuan kim mengalami trauma sepertinya tuan kim menyembunyikan nya dan trauma ini kambuh lagi di sebabkan emosi tuan kim tak terkandali '' kata dokter
'' terus bagaimana dokter '' kata Arm
'' saya akan memintga bantuan dokter yang biasa mengatasi kasus tuan kim yaitu dokter jimmy '' kata dokter vian
'' baiklah dokter terimaksih '' kata porch
'' kami permisi dulu dokter'' kata porch
orang tua kim pergi keruang inap putra mereka disana dia melihat kim yang belum sadar tapi terus mengeluarkan air matanya yang di lap oleh daniel dan ada evan dan pete disitu mereka hanya diam mereka larut dalam pikiran masing masing
'' dady buna apa kata dokter'' kata daniel memcahkan kesunyian yang ada diruang itu
'' kim tidak appa apa tapi kim memiliki trauma dan trauma itu kambuh '' kata daddy porch
'' apa trauma kim memiliki trauma daddy'' kata evan
'' iya sayang dan itu sejak penculikan itu'' kata buna Arm
'' apa!!!!!!!!!!'' kata evan daniel berbarengan
'' kapan kok aku tidak menyadari nya '' kata evan
'' daddy sama buna pun tak sadar'' kata Daddy porch
''ternyata kim menyembunyikan dengan baik'' kata pete semua diam dan menyetujuinya
'' nak pete terimaksih sudah menyelamatkan putra kami'' kata buna Arm
'' tidak masalah tuan Arm kim adalah sahabat saya saat kuliah kim banyak membantu saya '' kata pete
'' kalian teman kuliah'' kata evan
'' iya tuan '' kata pete
'' trauma kim tidak separah dulu tuan saya pikir ini sudah sembuh sepertinya ada hal yang masih di sembunyikan oleh kim '' kata pete
'' kau tau'' kata buna Arm
'' iya tuan karena saya menemani di berobat '' kata pete
pete p[un menjelaskan semuanya bagaimana kondisi kim dulu semua terkejut bahkan Arm sampai menangis dia tidak tau betapa menderita poutranya menanggung semua penderitaan hal ini pete juga tidak menyadari tapi suatu saat pete tampa sengaja melihat secara langsung bagaimana kondisi kim saat kambuh sejak saat itu kim memulai pengobatan sejak pengonbatan kondisi kim mulai membaik bahkan sampai selesai kuliah kim udah gak kambuh makanya pas kim menelpon dengan kondisi saat dia kambuh membuat pete khawatirArm menhampiri kim yang terbaring dengan air mata terus mengalir
'' sayang maafkan buna '' kata buna Arm
'' maafkan buna sayang'' kata Arm terus menangis sambil mencium tangan putranya
dia merasa gagal menjadi ibu yang baik bagi putranya dia tidak memahami kondisi putranya betapa bodhnya
'' kim maafkan buna yang bodoh kim, buna bodoh maaf kan buna'' kata buna Ar
'' sayang jangan begitu kim nanti sedih sayang bukan kamu yang gagal tapi aku sayang aku tidak menjaga kim sayang '' kata daddy porch
'' buna daddy'' suara kim

KAMU SEDANG MEMBACA
Kekasih Mafia
Romance'' Dia berbahaya aku harus menghindar'' Kata Kim '' Kau takbisa kabur dariku '' kata tuan kamol