Menyebalkan

9 5 0
                                    

Kaki Daniel terasa berat saat netranya menangkap sesosok gadis yang ia lihat malam kemarin. Ia tak bergeming sedikitpun dari posisinya, terdiam seribu bahasa sambil menatap gadis tersebut. Sementara itu, segera setelah lift terbuka, Orion yang tak tahu apapun langsung melangkah keluar lift dan menembus gadis itu di depan mata Daniel.

Menembus. Lagi.

"Ayo turun dah lantai 3 ini" ajak Orion sambil berbalik mengajak Daniel

Setelah mengumpulkan keberanian, Daniel pun melangkah keluar lift. Alih-alih menembus gadis itu seperti Orion, Daniel menggeser langkahnya agar ia lewat di sisi gadis itu dan tidak menembusnya. Ia memilih untuk berpura-pura tidak melihat hantu tersebut agar ia tidak dihantui lagi, walaupun sebenarnya kontra dengan aksinya yang menggeser langkah tadi.

"Hai, kamu bisa lihat aku kan?" ucap gadis itu sambil mengikuti langkah Daniel

"Nama kamu siapa? Aku seneng banget ada yang bisa lihat aku"

"Kamu tahu gak sih, aku udah lama banget pengen ada orang yang bisa lihat aku. Akhirnya sekarang terwujud"

Gadis itu mengoceh panjang kali lebar bagaimana perasaannya saat mengetahui Daniel dapat melihatnya. Namun, di sisi lainnya Daniel masih berpura-pura tidak melihat gadis itu. Ia tidak mau terlibat dengan hantu manapun apalagi gadis di belakangnya ini.

"Ri, tungguin gua dong !!" ucap Daniel sambil berlari mensejajarkan langkahnya dengan Orion

"Apasih lo. Biasa juga lo yang ninggalin gua. Takut sama hantu yang kemarin?" ledek Orion

"Nggak ya. Ngapain juga gua takut sama hantu macem gitu" elak Daniel sambil mendahului langkah Orion

Selagi melangkah, Daniel berbalik guna memperhatikan pergerakan hantu tadi. Untungnya setelah matanya beredar ke seluruh lorong, Daniel tidak menemukan hantu tersebut. Kini ia bisa bernafas sedikit lega karena hantu itu menghilang entah kemana. Setelah dirasanya aman, Daniel mempercepat langkahnya menuju studio miliknya agar terhindar dari hantu sialan tersebut.

***

Jadwal resmi pertama Daniel di awal tahun ini adalah meeting dengan atasannya yaitu Reza, serta 2 penyanyi solo wanita yang selalu bertengkar Azalea dan Gita. Selagi ia berjalan menuju ruangan Reza, Daniel memikirkan cara agar ia tidak perlu mendengar pertengkaran Aza dan Gigi yang sekali bertengkar baru bisa selesai setelah 2 minggu itu. Apalagi Aza dan Gigi sama-sama populer di kalangan publik secara umum.

"Welcome back, Dan" sapa Reza sambil bersalaman dan menepuk punggung Daniel penuh dengan senyuman

"Thank you, Bang" jawab Daniel dengan senyumannya

"Jadi gimana? Udah dapet inspirasinya lo?"

"Udah nih kebetulan. Gua dapat banyak inspirasi selama libur tapi masih dalam tahap penyempurnaan"

Daniel menenggak segelas air yang sudah disiapkan di meja untuk mengurangi rasa gugupnya. Ternyata 1 tahun tak bekerja membuat rasa gugupnya untuk melakukan sesuatu meningkat. Apalagi lagu terakhir yang ia buat sangat viral dimana-mana sehingga ia memiliki beban tersendiri ketika menyiapkan lagu lain karena takut akan ekspektasi.

"Dibawa santai aja, Dan. Lo juga gak nyangka kan kemarin bakal sepecah itu. Jadi gak usah banyak ekspektasi sama lagu lo yang baru" saran Reza

Daniel hanya mengangguk mengiyakan Reza meski kegundahan dalam hatinya tak dapat terelakkan. Tepat saat itu, pintu terbuka menampilkan Aza dan Gigi yang masuk secara bersamaan. Daniel dan Reza serempak menghela nafas saat melihat wajah keduanya yang sudah tidak mengenakan. Mereka sudah tahu akan seperti apa meeting hari ini.

Ghost Bye (on hold)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang