Chapter 7. Sedikit Kejujuran

434 37 16
                                    

Hallo Minna-san ....

Aku down memikirkan nasib Boruto di Manga Blue vortex. Sudah deg-degan saja jika teori liar yang mengatakan akan berakhir Sad Ending beneran terjadi 🥺🥺

Meski akan sangat epic jika terjadi. Maklum aku type wibu yang menyukai MC, sih. 🤩🤣
.
.
.
.
.
.
Happy reading 🥰 🥰

CHAPTER 7. SEDIKIT KEJUJURAN

Kupikir kau tidak akan pulang?”

Beruntung saja saat tiba di rumah, Minato belum tidur, sehingga ada yang membukakan pintu saat Naruto mengetuknya.

“Apa dia sudah tidur?”

Mengerti siapa yang dimaksud, ekspresi wajah Minato berubah muram. “Setelah makan malam, Boruto-kun langsung ke kamar dan tidak turun lagi.”

Naruto mengangguk mengerti dan berpamitan pergi menuju lantai atas. Saat membuka pintu yang dilihatnya hanya kegelapan. Tatapan mata langsung tertuju pada tubuh yang berbaring membelakangi, bahu kecil itu bergetar samar.

Dengan perlahan Naruto mendekat hanya untuk mendengar tangisan menyayat hati. Nanadaime tertegun dengan kepalan tangan menguat di sisi tubuhnya.

Sumanai …,” cicit Naruto nyaris tanpa suara. “Aku memang Ayah yang buruk, ya?!”

Hening!

Tidak ada tanggapan apapun, bahkan isak tangis itu telah berhenti. Naruto menghela nafas.

“Aku akan tidur di luar saja.”

Suasana kamar tetap sunyi.

“Gunakanlah waktumu.”

Tepat saat Naruto berbalik membelakangi, Boruto beranjak duduk menghadapnya. Bunyi serat kain yang bergeser cukup untuk menghentikan ayunan kaki Nanadaime.

“Memang sebaiknya kau tidak usah pulang saja, Baka Oyaji.”

Dan suara dingin itu hanya membuat Naruto bergegas menuju luar kamar dan menutup pintu diiringi teriakan frustasi serta gema pukulan bertubi.

Boruto hanya tidak tahu bahwa Ayahnya pun memegang knop pintu dengan tangan bergetar.

“Maaf … maafkan aku.”

Kegiatan tersebut diperhatikan oleh sepasang mata emerland yang menatap dengan pandangan miris.

***

Keesokan harinya ….

Boruto menegakan tubuhnya untuk menghasilkan bunyi krek-krek mengerikan. Salahkan dirinya yang tidur dengan posisi menelungkup setelah pertengkaran kecil dengan Naruto tadi malam.

Memang tidak seperti biasanya Boruto lepas kendali dalam meluapkan emosi. Mungkin itu efek kejadian di tempat latihan yang diperparah dengan informasi mengenai Klan Hyuuga.

Remaja pirang itu beranjak dari tempat tidur untuk membasuh wajah di westafel, melihat pantulan dirinya yang berantakan dalam cermin. Wajah pucat, lingkaran hitam di bawah mata, rambut berantakan dan manik sapphire yang memerah.

Boruto mencibir. “Kacau sekali.”

Efeknya baru terasa sekarang saat mengingat kejadian semalam betapa emosionalnya Boruto. Padahal selama di dunia asli, dia sudah terbiasa dengan keabsenan Naruto, tetapi kemarin saat ayahnya tidak ikut makan malam Boruto merasa kesepian.

Mungkin karena di dunia ini tidak ada Hinata dan Himawari yang akan memberikan pengertian. Meski ada pasangan Mina-Kushi tetap saja berbeda.

“Duh, kenapa aku nangis lagi sih, dattebase?” runtuk Boruto.

MISI NEGERI OTSUTSUKI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang