09. Heaven : Penakut atau pencundang

17 1 2
                                    

ayoo vote gayss 😁😁

>>>

Ucapan Jeno tentang besok mereka akan pergi keluar, benar-benar terjadi. Hanya saja bukan untuk berbelanja tapi untuk mengecek kesehatan Jaemin yang menurun drastis.

Setelah kejadian kemarin tubuh Jaemin mendadak panas tinggi, sudah di minumkan obat penurun panas. Turun tapi sebentar, alhasil Jeno merujuknya untuk berobat di rumah sakit.

Wajah Jaemin tampak pucat, menatapi langit-langit ruang inap nya sekarang dalam diam. Bukan hanya saat di depan rumah tadi malam saja ia melihat sosok mengerikan seperti itu, di rumah sakit ini juga.

Setibanya disini Jaemin di kejutkan lagi oleh beberapa hantu yang menatapi nya begitu intens, Jaemin acuh dan bungkam. Tidak mau memberitahukan hal itu kepada Jeno ataupun Minhyung.

Sampai sekarang ketiga hantu itu berdiri di sisi-sisi bangkar Jaemin, masih menatapi Jaemin yang mencoba untuk setenang mungkin walaupun ia sangat ingin berteriak sekarang.

"Kau bisa melihat kami kan?" Ujar salah satu hantu wanita yang memakai dress berwarna putih, melirik teman hantu nya di sebelahnya.

"Kau bilang dia bisa melihat kita." Sambungnya membuat komplain, teman hantu nya yang memakai baju tahanan itu menolehkan kepalanya.

"Aku tadi sempat bertatapan dengannya, aku yakin dia bisa melihatku!" Pembelaan hantu baju tahanan remaja laki-laki itu.

"Kau bisa langsung mengklaim kalau dia bisa melihat kita karena tidak sengaja bertatapan denganmu. Lucu sekali dan yang paling lucunya lagi, aku sempat percaya." Hantu di sisi kiri Jaemin menyahut, hantu yang memakai jaket kulit hitam seperti anak motor namun ia wanita.

Jaemin mau pingsan saja rasanya, bagaimana dengan jelas ketiga hantu itu menceritainya di samping kanan-kiri nya. Dalam hati Jaemin meminta pertolongan.

"Dia sebenarnya bisa melihat kita tapi dia mencoba tidak perduli agar— AHHKKK!" Teriak hantu wanita memakai dress berwarna putih terkejut. Pasalnya Jaemin langsung menolehkan kepalanya ke arah ia walaupun tatapannya jauh seperti menembus tubuh wanita itu.

"Kau hantu tapi bisa terkejut juga." Hantu memakai jaket kulit itu tidak habis pikir, ia tampak ingin berjalan keluar kamar.

"Kau mau kema—"

"Bisa kalian pergi?" Sekarang Jaemin unjuk bicara, memberanikan diri tapi nyatanya ia menyesali perbuatannya. Bagaimana dengan cepat hantu jaket kulit itu berlari ke arahnya.

"KU BILANG APA, BENARKAN!" Tidak terima hantu remaja tahanan kepada teman-temannya.

"Kau bisa melihat kami?" Ulang hantu jaket kulit itu menunduk sesudah menggeser teman sesama hantu yang memakai dress.

"Bisakah kalian pergi dan menjauh dariku? Aku takutt. Aku tidak bisa, aku tidak bisa. Huwaaaa!!!" Sekarang Jaemin menangis histeris mencoba tetap berani dan bertahan melihat wajah pucat hantu yang ada di depan wajahnya itu.

"Kau gila, kau membuatnya takut. Lihat dia menangis." Hantu remaja tahanan itu menarik teman-teman menjauh beberapa langkah dari Jaemin.

HEAVEN [Nomin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang