01. Prolog and Cast.

1.6K 107 8
                                    

Happy Reading!

5 Tahun yang lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

5 Tahun yang lalu.


Malam hari dikediaman keluarga Natio.

Seorang pria paruh baya sedang berbaring diatas ranjangnya, sekarang ia tengah merasakan panas dingin di seluruh tubuhnya. Benar ia sedang sakit.


Beruntung ia memiliki seorang putra yang mampu merawatnya. Obat yang diberikan sang putra telah ia makan.

"Ayah .. ayah gapapa?" tanya sang putra yang masih berusia 12 tahun.

"Kakak.." ujar sang ayah sembari mengelus pelan rambut putranya.

Kemudian ia usap pipinya juga dengan lembut.

Tak terasa anak yang berada dihadapannya sekarang telah sedikit tumbuh besar.

"Kenapa yah?" jawabnya menatap bola mata sang ayah.

"Kakak udah besar ya, udah pinter, ganteng, bisa jagain adik-adiknya lagi."

Sang ayah kemudian melihat tiga putra lainnya yang sedang tertidur pulas sambil memeluk boneka.

Hatinya sungguh tenang saat melihat mereka.

Sang ayah kembali menatap putranya yang ada didepannya.

"Kakak pasti tau kan Ayah sama Mama sering bertengkar?"

Sang putra hanya mengangguk.

"Kakak juga tau kan kalo Mama jarang pulang?"

Ia mengangguk lagi.

"Bahkan kita sakit pun Mama ga pulang yah." timpal sang putra.

Sang ayah menghela nafas, ia bawa sang putra ke pelukannya.

"Zean.. ayah minta maaf selama ini belum bisa menjadi ayah yang baik buat kalian, maaf juga kalau mama jadi jarang pulang karena ayah, mungkin ayah banyak kurangnya, maaf ju-"

Sang ayah menunduk, tidak melanjutkan perkataannya, sedikit terisak karena menahan tangisannya. Zean tau sang ayah sedang menangis, ia juga merasakan apa yang dirasakan ayahnya walau hanya dari pelukan.

"Zean.. maaf ayah udah ga kuat, sepertinya kita akan berpisah."

Zean hanya diam sambil mengusap punggung sang ayah, ia sudah menduga hal ini memang akan terjadi.

Home ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang