Menceritakan keseharian empat bersaudara yang sangat beranekaragam, yaitu anak pertama dan kedua Zean dan Aldo, kemudian anak ketiga si cerdas Freyano, dan terakhir ada si bungsu yaitu Kathrean.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happy Reading!
Lapang Basket.
"Shoot!"
"Nice lay-up bro!"
"Niceee!"
Kondisi lapangan basket malam ini sangat ramai, banyaknya siswa sedang berlatih untuk turnamen yang akan diadakan besok hari termasuk Kathrean, Christian dan Jessen.
"Cape juga duh." ucap Christian mengambil botol minumnya kemudian duduk dipinggiran lapangan.
"Besok turnamen mulai jam berapa sih?" tanya Jessen.
"Kalo liat dijadwal sih mulai jam 10 an." jawab Christian.
"Terus ini kita latihan sampe jam berapa?" tanya Kathrean yang ikut duduk dengan Christian dan Jessen.
"Paling bentar lagi. Abis ini kita kumpul bentar dengerin pengumuman dari coach." balas Christian.
"Oh oke." singkat Kathrean.
"By the way, jago juga lo Kath main basket." ucap Jessen.
"Bener tuh, stamina gue aja kalah sama ni bocah." lanjut Christian sembari menepuk pundak Kathrean.
"Haha, biasa aja kali. Gue sempet ikut eskul basket juga disekolah yang dulu, makanya ngerti main sedikit." ucap Kathrean terkekeh.
"Pindahan dari sekolah mana emang lo Kath? terus kenapa pindah kesini?" tanya Jessen.
"Gue dari SMA Garuda Bangsa. Pindah kesini ya karena pengen satu sekolah aja sama Abang gue."
"Eh wait. SMA Garuda Bangsa?" ucap Christian kemudian melirik kearah Jessen.
"Pantes lo jago main basket. Orang pernah sekolah disono." lanjut Jessen sembari meminum sebotol air.
SMA Garuda Bangsa adalah SMA yang terkenal dengan eskul olahraganya yang tidak terkalahkan. Terbukti selalu menjadi juara disetiap turnamen, bahkan menjadi juara bertahan. Eskul basket disekolah tersebut dilatih dengan sangat disiplin maka tak heran jika SMA ini bisa menjadi SMA yang tak terkalahkan apalagi dibidang olahraga basket.
"Semua, kumpul sini!" teriak sang pelatih dari tengah lapangan.
"Dipanggil tuh, ayo kesana." ajak Kathrean beranjak yang diikuti oleh Christian dan Jessen.
