Sebaik saja keluar dari apartmen mereka, cuaca dingin pagi benar² membuatkan dia sadar dari lamunannya. Dia berjalan cepat ke arah kelasnya, setelah sekian lama dia akhirnya tiba ke kelasnya pada tepat masa dan dia bahkan mengingat kalau dia mempunyai projek. Dia meletakkan canvas nya dan mendudukkan dirinya sebelum dosen mereka masuk ke kelaskelasnya perlahan berakhir. Minju menyibukkan dirinya dengan mewarna bunga2 yang dia lukis di sketchbook miliknya. Untuk pertama kalinya, dia menggunakan pensil warna untuk membuatkan lukisannya tampak hidup. Yujin had helped her find the color in things and she was thankful for that
"you're dismissed for today" kata dosennya dan menutup projector miliknya "Minju, boleh bertemu saya sebentar sebelum kamu keluar?"
Minju menarik nafasnya dalam dan melihat ke depan. Apa dia bakalan dimarahi tentang sikapnya akhir2 ini? Minju mengeluh dan menganggukkan kepalanya pelan ke arah dosennya. Dia mengemas barangnya dan mendekat ke arah meja dosennya
dosennya melirik ke arah pintu kelas mereka dan menyusur rambutnya menggunakan tangannya sebelum berkata "pardon for my language, Ms.Kim" katanya dan melihat ke arah lukisan Minju yang telah dia hantar sebelum kelas bermula "But where the fuck did this come from?"
Minju memiringkan kepalanya bingung, melihat ke arah lukisannya yang dia baru saja siapkan sepanjang malam. Di dalam lukisan itu terlihat seorang gadis berdiri sendirian di hadapan tasik yang memancarkan pantulannya. In her reflection, though, she was painted in dark color, radiating sadness. The smallest details showed this. The girl in the reflection wore all black, hid her face behind her hair and let her shoulders slump down
Sementara itu, gadis yang berdiri di hadapan tasik itu pula memakai pakaian yang bernuansa putih dan ditangannya terlihat kalau dia lagi memegang buket bunga berwarna kuning. The trees behind her were bright and colorful, and there were clouds in the bright sky above her
"aku... u-uhh, aku melukis ini tadi malam" dia menggigit bibir bawahnya
"this is incredibly detailed" dosennya mengelus pelan kanvas itu "kebiasannya aku tidak akan setuju jika seseorang melukis dengan menggunakan different medias, but somehow using watercolors and oil paints really worked in your favor, Minju"
"a-aku...umm, wow" Minju terkedu dan berdehem "terima kasih" dia menggigit bibirnya
"compared to last weeks painting, this looks like the work of a completely different artist" dia ketawa pelan "aku rasa sesuatu telah terjadi semenjak terakhir kali kita bertemu, apa aku benar?"
Minju mengangguk perlahan
"well I hope you hold onto her this time" wanita yang lebih tua itu menunjukkan senyuman ke arahnya. Perlahan pipi Minju memerah apabila mengingat Yujin, dia menundukkan kepalanya malu
dosennya mengeluarkan sesuatu dari lemari kecilnya dan menuliskan beberapa butiran di atasnya "I'm transferring you to the advanced class" dia melipatkan kertas itu dan berkata lagi "it's usually only for juniors and seniors, but you have too much potential, I can't let you continue to sit around and learn things you already know"
Minju menaikkan sebelah alisnya, melihat kertas tersebut yang mengandungi konfirmasi bahwa dia bakalan ganti kelas "aku... wow" tidak percaya dengan perkataan dosennya, dia menggelengkan kepalanya sebentar "Terima kasih" ucapnya
Ms.Miyawaki mengambil semula lukisannya dan memberikan kepada dirinya "Life too short to love with limitations, Minju. ingat itu" Minju menganggukkan kepalanya pelan, berterima kasih sekai lagi kepada dosennya

KAMU SEDANG MEMBACA
Yellow (END)
RomanceKim Minju membeci Ahn Yujin, semudah itu. Minju berpindah ke Seoul bersama 3 sahabat baiknya selepas dia tamat sekolah, dia berfikir dia dapat terlepas daripada sosok Ahn Yujin jika dia berpindah ke sana. Anehnya, Ahn Yujin sesosok gadis dia benci t...