Part 2

12.3K 53 7
                                    

" Lagi mikirin pacarnya yah? " canda Pak Haji padaku.


" he... he... kok pak Haji tahu sih " Jawabku sambil cengegesan.


"Bodohnya Pak Haji.Orang Aku lagi ngelamuni bagaimana Rasanya bisa menikmati Tubuh Umi Maya sang istri tercinta?.Bagimana Rasanya kontolku di kulum oleh mulut seksi Umi Maya?.Dan bagaimana rasanyaa mulut Ini menjilati memek Umi Maya yang sangat indah?. Duh, terasa seperti surga yang penuh dengan kenikmatan. " Kataku Dalam Hati.


"Lebih baik jangan dulu pacaran, Fokus saja sama kuliah agar mendapat nilai yang sangat memuaskan. Kalau dapat nilai baguskan cari kerjanya gampang, kalau udah kerja dan punya jabatan yang enak baru kamu cari calon istri, Bukan cari pacar " Nasehat Pak Haji padaku.


Memang apa yang di bilang Pak Haji ada benarnya.Seorang lelaki apabila sudah punya kerjaan yang mapan maka otomatis banyak cewe yang naksir. Bukan cewek zaman Now banyak yang mantre., Tapi tidak semua cewe. Masih banyak cewe yang melihat seorang pria dari berbagia sisi. Misalkan kebaikan hatinya, ketulusan dalam mencintainya, kelucuanya dan Nyaman bila ada disampingnya.


"Pak Haji boleh Aku numpang ke toilet? "Izinku yang sudah kebelet kencing.


"O, yah silahkan Nak Dedi" Balas Haji Lemen dengan tersenyum


Aku segera masuk kedalam rumah Pak Haji.Kulihat sekilas Umi Maya ada di dapur ketika Aku mau masuk Ke kamar mandi. Aku segera masuk kedapur setelah dari kamar mandi. Umi sangat kaget melihat kedatanganku


"Ngapain kamu masuk kesini?" tanya Umi yang berhenti sejenak mengoreng tempe.


Aku menempelkan salah satu jariku di bibirku, sebagai tanda isyarat kalau bicara jangan keras-keras. "Umi jangan lupa nanti malam kita ketemu di Kafe. Tampil yang seksi dan cantik ya? "pinta dengan suara pelan. Takut Haji Leman mendengarnya.


"Iya bawel "Jawab Umi dengan nada kesal.


Aku menarik Umi dan langsung mencium bibirnya yang seksi, sedangkan Umi meronta, tapi apa daya tenagaku lebih kuat. Ku rasa Umi tidak berani berteriak, sebab kalau Umi melakukannya maka akibatnya akan fatal.


Aku melepaskan Umi setelah puas mencium bibirnya yang seksi.Umi memukul pelan kepalaku, dengan mengunakan alat pengorengan tempe.


"Duh Sakit Umi "Teriaku dengan pelan


"Syukurin. Siapa suruh cari gara-gara denganku "Jawab Umi


Aku hanya tersenyum mendengarnya, sambil memegang kepala yang kenah pukul sama Umi. Aku keluar dari dapur, dan segera menemui Haji Leman.


" Kenap Nak Dedi kok tangannya memegang kepala. "tanya Haji Leman.


"Tadi ke pentok pintu di kamar mandi" Jawabku penuh dengan kebohongan, sebab kalau Aku jujur Pak Haji Leman akan curiga.


" Ya udah pak Haji saya permisi dulu.Terima kasih banyak sudah di buatin kopi "


"Iya, Nak Dedi sama-sama " Jawab Haji Leman sembari berdiri dari tempat duduk dan mulutnya menghisap rokok dalam-dalam.

(SERIE MUSLIMAH) RUMPUT UMI MAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang