Part 5

7K 19 1
                                    

"Ada sesuatu yang ingin Mbak katakan denganmu"Tanya Anna memecah keheningan.


"Apa itu mbak"Jawabku.


"Jujur Mbak merasa nyaman denganmu.Mbak merasa bahagia bila berada di dekatmu.Mbak merasa takut bila kamu meninggalkannya"


Aku menghela nafas,Menatap wajah Mbak Anna penuh dengan cinta.


"Mbak Aku janji tidak akan meninggalkan Mbak.Aku janji akan menjaga dan melindungi mbak Anna.Apapun akan Aku lakukan.Asalkan, bisa melihat Mbak selalu tersenyum"Balasku


"Makasih Ded.Mbak sangat bahagia mendengarnya"

Mbak Anna memejamkan kedua matanya,ketika Aku mencoba mencium mulutnya.


Mbak Anna pun merespon ciumanku dengan ganas,Seperti seekor singa yang sedang menerkam mangsanya.Hingga Aku dan mbak Anna saling bertukar lidah dan airliur.


Sungguh pemandangan yang sangat tabu.Dua insan yang beda kelamin dan bukan pasangan suami istri sedang berciuman dengan ganasnya.Dimana seorang wanita memakai sebuah hijab dan cadar keseharianya,Dan wanita tersebut dikenal oleh lingkungannya sebagai wanita yang Alim.


Selama lima menit Aku dan mbak Anna berciuman.Sungguh sangat Nikmat berciuman di pinggir pantai dengan udara yang sangat dingin.Lalu Aku pun meremas kedua toket mbak Anna yang masih di bungkus oleh pakaian dan bhnya.


Kuamati area sekitar pantai,Terlihat suasana sangat sepi.Hanya ada Aku dan mbak Anna.Merasa sudah Aman,Aku pun langsung membuka gamis Mbak Anna,Mbak Anna sempat menolaknya,Dengan alasan takut ada orang yang melihat.Namun Aku dapat menyakinkannya,hingga Mbak Anna mau melepaskan bajunya.


Tampak sebuah BH warna coklat telah membukus kedua gunung kembarnya.kuremas kembali gunung kembarnya,Kulihat Mbak Anna hanya bisa mendesah.Entah karana merasa nikmat atau geli.Selam sepuluh menit Aku menikmati remasan toket Mbak Anna.


Ketika tanganku ingin membuka BH coklat yang membungkus kedua gunung kembarnya Mbak Anna menolak.


"Kenapa Mbak"Tanyaku


"Cukup Ded.Mbak nggak mau lebih dari ini"Jawab Mbak Anna sambil melihat area sekitar takut ada yang melihatnya.


"Ďosa ya mbak"Jawabku


"Bukan begitu Ded.Mbak takut ada yang lihat.Nanti jadi masalah"Jawab Mbak Anna.


"Terus gimana donk Mbak"Tanyaku.


Mbak Anna menatapku sambil salah satu tanganya memegang pipiku,Lalu bibir indahnya tersenyum.


"Kita lakukan di rumah Mbak Aja"


Aku tersenyum mendengarnya,Sungguh hatiku sangat bahagia,sebab dalam hitungan jam lagi aku dapat menikmati tubuh dan memek mbak Anna.

(SERIE MUSLIMAH) RUMPUT UMI MAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang