chapter 3: lost fish

290 45 9
                                    

chapter 3 : lost fish

"Lapor, Yang Mulia. Kami mendeteksi adanya aktivitas mencurigakan di daratan. Dari hasil ditemukan, ada duyung yang kabur ke sana," kata pengawal kerajaan. Pagi hari ini di kerajaan diawali dengan sarapan bersama jejeran keluarga kerajaan dan dayang raja.

Raja Neptune duduk angkuh di kursi besarnya "Kau bisa memberikanku informasi detailnya?"

"Saat ini maaf sekali, Yang Mulia, belum ada informasi lebih lanjut."

Raja Neptune menggerakan tangannya, tanda mereka bisa makan sekarang. Ia meminta pengawal tadi untuk lebih dekat dengannya, lantas berbisik pelan, "Bawa dia kemari atau habisi saja di sana." Hubungan kerajaan laut dan darat sedang tidak baik-baik saja. Jika kerajaan darat mendeteksi ada duyung di daratan, mereka bisa menuduh kerajaan laut mengirimkan mata-mata khusus. Untuk saat ini, pasukan perang kerajaan laut belum memadai dan sumber daya duyung yang ada belum mencukupi. Raja Neptune hanya mencari mati jika menyetujui seruan perang.

Pria bermata biru terang itu menyeringai kecil, memandang pengawalnya mengangguk kaku. Ia duduk anggun di kursinya lagi dan mulai menyantap sarapannya. Kuah rumput laut segar meluncur mulus di kerongkongannya. Mata raja menyipit penuh kecurigaan. Duyung mana lagi yang mencari perkara dengannya? Apa hukuman yang sempat ia berikan tidak cukup membuat para duyung ketakutan dan berpikir ribuan kali sebelum menyeberangi daratan?

Raja Neptune mengaduk supnya gamang. Penjara bawah laut sangat menyeramkan; lusinan hiu pemangsa, ribuan prajurit, dan kerangkeng besi yang tajam menyakitkan. Para duyung hanya sanggup bertahan lima hari di sana, terlebih sangat gelap dan dingin. Raja Neptune berdeham singkat dan bangkit, tidak melanjutkan sarapannya yang terlanjur hambar di lidahnya.

Raja Neptune bergerak ke aula kerajaan, mengumpulkan para menterinya, lantas memerintah mereka untuk tetap tutup mulut dan mengawasi kerajaan selagi dia berbincang dengan penasihatnya dan mulai ikut ke perbatasan untuk melakukan pemantauan pesisir pantai. Raja Neptune baru diangkat menjadi raja saat usianya 19 tahun, dan di umur sekarangnya yaitu 29 tahun, ia selalu waspada, sekatan dan berhati-hati. Ia tidak akan membiarkan satu duyung pun berada di luar kendalinya. Jika satu dayang nekat ini mengancam ketentraman kerajaannya, maka ia akan bertindak tegas.

"Kau sangat tegang akhir-akhir ini, Yang Mulia." Asistennya muncul dan memandang prihatin. "Kau jarang tidur dan terus meminta pengawal agar menemukan duyung nakal yang hendak melewati perbatasan atau bahkan nekat mendekat ke bibir pantai. Kau bekerja sangat keras."

"Ini memang tanggung jawabku."

Asistennya mengangguk. "Tapi kau harus beristirahat sebentar. Aku akan melanjutkan pemantauan."

"Yang aku tidak mengerti adalah, bagaimana dia bisa bertahan di daratan? Dengan sirip dan insang duyungnya?" Raja terusik. Biasanya hanya 1-2 hari saja duyung akan tertangkap di pantai dan terlihat menderita karena sulit bernapas. Oksigen bukan untuk mereka dan daratan sangat tidak bersahabat; udara panas, lembab, dan tidak ada air memadai. "Dia seharusnya mati."

"Mungkin ada sesuatu," jawab asistennya muram.

"Entah dia sudah dijual manusia atau apa, aku tetap harus temukan bangkainya," kata raja cepat. Raja mengusap rambutnya. Wajah tampannya terlihat letih. Selama menjabat, raja selalu dihantui perasaan was was dan khawatir berlebih. Daratan yang terlihat tenang bisa sewaktu-waktu membahayakan kerajaannya, dan duyung nakal yang kabur ke daratan memperburuk suasana.

Terhitung sudah ada 50 duyung nakal yang tertangkap dan tengah dalam masa hukuman. Sebagiannya sudah dinyatakan tewas selama hukuman, dan di sisanya masih mendekam di kerangkeng palung terdalam kerajaan Neptune. Dan akan ada satu duyung lain yang akan menempati penjara terseram itu. Raja Neptune bersikeras akan mendapatkannya dan menariknya pulang ke lautan.

FISH BOWL HUSBAND | beomtaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang