chapter 4: missing fish

180 34 5
                                    

chapter 4 : missing fish

Pagi-pagi, Beomgyu menyiapkan bath up penuh air. Semalaman terus hujan, seharusnya paling enak hanya bermalas-malasan di kamar, dan tertidur sampai siang. Namun, siang ini mereka akan kembali ke kota. Bersyukur, hujan sudah reda jadi mungkin jalanan akan lebih mudah ditempuh. Meski masih sedikit berkabut, Beomgyu lebih tenang berada di rumahnya sendiri daripada di penginapan ini. Jjunie juga sudah menyiapkan kendaraan yang siap mengantarkan mereka pulang.

Oh, ya, maksudnya mereka ialah Beomgyu dan Taehyun. Mereka sepakat, Taehyun akan tinggal sementara di rumah Beomgyu. Untuk sampai kesepakatan itu, Beomgyu menuliskan banyak hal di kertas (mirip perjanjian tertulis) dan Taehyun menandatangani dengan serius. Kebanyakan masalah Taehyun yang enggak boleh membuat kerusuhan, enggak boleh mencuri, enggak boleh mengganggu privasi Beomgyu, dsb. Mereka setuju. Taehyun harus mau membantu urusan bersih-bersih rumah (lucu banget, Taehyun langsung mengangguk tanpa penolakan), sehingga semua berjalan mulus.

"Agak dingin." Perlahan, Beomgyu menuntun Taehyun agak masuk dalam air. Teahyun bersikeras untuk mandi karena menurutnya, pergi ke tempat baru, suasana baru, wilayah baru, ia harus benar-benar bersih.

Beomgyu melihat Taehyun berhati-hati menjejakkan kakinya di dasar bath up kemudian duduk nyaman. Taehyun tersenyum kecil, menarik tangannya dari genggaman Beomgyu.

Seperkian detik, kaki-kaki jenjang rampingnya berubah. Beomgyu terpana. Taehyun menunduk agak malu. Memperlihatkan ekornya sama saja bertelanjang. Ekornya adalah bagian super sensitif untuk ditunjukkan kepada manusia. Beomgyu orang kepercayaannya. Seharusnya dia tidak perlu malu, namun tetap saja, Taehyun merasa "terbuka" dan "vulgar" karena ekornya tidak sembarangan bisa dilihat.

Taehyun melirik takut-takut. "Terima kasih. Lumayan hangat."

Beomgyu mengangguk kaku. Matanya tidak lepas dari ekor mengkilat, penuh pantulan cahaya dan terlihat seperti mutiara dalam air yang jernih. Beomgyu menunduk kecil, tertarik untuk menyentuhnya. Taehyun menyadari itu. "Silakan, kau boleh menyentuhnya."

"Oh... aku..."

"Sentuh saja."

Beomgyu melipat bibir. Ia menjulurkan tangan, lantas menyentuh sirip yang keluar dari air, merasa aneh dan bingung sekaligus takjub. Taehyun agak menggerakkan sedikit. Cipratan air mengenai sedikit wajah Beomgyu. Taehyun terkekeh. Suasana agak mencair meski Beomgyu belum banyak bereaksi.

"Apakah... secantik ini sedari dulu?" tanyanya pelan.

Taehyun mengangguk. "Tiap duyung punya warna ekor berbeda-beda, sirip berbeda, dan warna yang unik. Aku terlahir seperit ini," ujarnya lembut. Taehyun tersenyum, melihat Beomgyu masih terpukau. "Menurutmu cantik?"

"Sangat cantik," katanya tanpa ragu. Ada keinginan lagi untuk menyentuhnya. Namun, Beomgyu tahu, Taehyun akan merasa kurang nyaman jadi dia agak mundur sedikit.

Taehyun mandi tanpa berbicara. Beomgyu tidak boleh pergi karena katanya, ia takut sendirian di sini dengan ekor dan bukan kaki. Jadi Beomgyu membalikkan badan, mendengar suara air yang menggelegak di belakang serta sesekali siulan lembut Taehyun. Taehyun. Pasti menyenangkan bisa kembali menyentuh air, dan Beomgyu tidak tahu bagaimana leganya punya ekor daripada kaki-kaki manusia.

"Sudah."

Beomgyu buru-buru berjalan ke dekat lemari, mengambilkan handuk lalu minta izin untuk berbalik. Taehyun mengulum senyum. Tangannya melebar menyambut Beomgyu, sedangkan pria itu mendekat dan membungkus tubuh mungil Taehyun layaknya beruang besar yang siap mendekap Taehyun yang menggigil. Taehyun digendong sampai kamar. Tetes air berjatuhan. Perlahan ekornya berubah menjadi kaki-kaki yang pucat.

FISH BOWL HUSBAND | beomtaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang