part.14

405 23 0
                                    

Selamat membaca cerita ini.




Shani juga oniel sedang di toilet ada beberapa orang juga di dalam sana yang sedang membicarakan tentang gracia itu membuat shani menjadi kesal kembali.

Oniel yang sadar dengan perubahan muka shani itu langsung buru-buru membawa shani keluar dari toilet pria itu.

"Lo apa-apaan sih narik gw"ucap shani.

"Gw tau lo mau kasih pelajaran kan ke mereka"ucap oniel.

"Kenapa sekarang ini lo kaya perhatian abis ke dia,kaya lo itu ga suka gitu kalo gracia di omongin orang-orang padahal dulu lo biasa aja deh Shan?"tanya oniel.

"Gw ga suka aja kalo ada yang ngomong gitu ke seseorang"jawab shani.

"Lo suka yah sama gracia"tebak oniel.

"Ga biasa aja"ucap shani.

"Yaudah kalo lo biasa aja ga usah kesel gitu mukanya"ucap oniel.

"Hmm"dehem shani.

Mereka balik lagi ke kelas karna tadi shani sempat izin ke toilet dulu sebentar,biasa lah cowo.

Setelah mereka masuk ternyata guru tadi hanya memberikan tugas saja setelah itu langsung pergi jadi shani duduk di tempat duduknya itu selang beberapa menit kemudian shani sudah selesai dengan tugasnya barusan.

Shani yang hanya diam saja itu merasa bosan dia keluar kelas dan pergi ke kantin sekolah di sana ada anak yang bolos masuk pelajaran shani mendekati mereka.

"Ngapain lo pada di sini"dingin shani.

"Lo buta apa gimana sih heh"jawab siswa itu.

"Ga sadar diri juga lo, ngapain di sini"tanya siswa itu.

"Gw lagi bosen aja,lagian yah gw bisa buat kalian berempat keluar dari sekolah"ucap shani datar.

"Gw ga takut, emangnya lo siapa"ucap siswa yang bernama budi.

"Huh,nantangin lo"ucap shani.

"Kalo lo berani lakuin itu gw bakal bales lagi"ucap Budi.

"Ohh,ya silahkan kalo begitu"ucap shani.

Mereka menghubungi seseorang di ponselnya tapi tidak ada yang mengangkat telfon dari mereka karna shani sudah melakukan itu semua lebih cepat daripada mereka.

Kenapa bisa shani ya karna shani adalah pemilik sekolah ini dari papa shani yang memberikan ini semua kepada shani jadi dia bisa berbuat apa saja sekarang.

Bundanya lah yang memberi tahu bahwa sekolah yang iya tengah mencari ilmu itu adalah sekolah papa shani dan papa nya memberikan hak atas sekolah ini kepada shani kecil dulu, bisa kebetulan sekali bukan.

"Jadi gimana lo masih mau tetep sekolah di sini apa gw keluarin"ucap shani dengan tegas.

"Anjng lohh berani pake kuasa"ucap yuda.

"Yaudah kalo gitu gw bakal laporin aja"ucap shani pergi.

"Sebelum lo pergi biar gw kasih lo sesuatu"ucap budi.

Mereka mengambil tongkat shani denga cara merebutnya dari tangan shani itu, tapi muka shani terlihat tenang walaupun keseimbangan nya mulai tidak stabil untunglah ada seseorang yang menahan tubuh shani yang akan jatuh.

"Lo gapapakan"ucap orang itu.

"Hmm,makasih"ucap shani.

"Santai aja shan"ucap gadis itu.

"Gracia lo"ucap shani.

"Iya itu nama gw kenapa manggil"ucap gracia.

"Lepasin"dingin shani.

Pantaskah Aku Untukmu.  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang