Aku yakin kalian pasti sudah terbiasa dengan model-model cerita horor yang bernada "tolong aku, blah-blah-blah." Aku tak akan repot-repot meminta tolong pada kalian. Walaupun kalian berniat menolongku, pertolongan kalian akan sia-sia. Tahu kenapa?
Karena kalian bukan anggota.
Kuharap aku juga bukan.
Semuanya berawal dari dering telepon. Saat itu, aku masih kerepotan beres-beres walaupun hari sudah lewat tengah malam, sekalian menunggu tukang ledeng. Aku baru saja pindah ke pondok ini, tapi kontraktornya benar-benar bikin kacau. Gara-gara dia, aku harus susah payah menelepon macam-macam orang untuk membereskan segala kerusakan di pondok ini.
Teleponku berdering pada pukul 12.06. Ketika aku mengangkatnya, aku bahkan tak sempat bilang halo, ketika terdengar suara seorang wanita: "silahkan menunggu operator yang berikutnya."
Bingung, aku melangkah ke dapur yang belum disesaki kardus-kardus pindahan, dan duduk di meja dapur. Musik yang merdu terdengar dari telepon itu, dan aku pelan-pelan mulai merasa mengantuk, ketika mendadak terdengar bunyi tiga nada yang berulang sebanyak dua kali. Lalu, suaranya terdengar.
"Selamat datang di Boothworld Industries. Nama saya Samantha, dan saya adalah operator Anda hari ini. Mohon sebutkan nama."
Aku menyebutkan namaku.
"Pak, saya operator Anda. Saya sudah tahu nama Anda. Mohon sebutkan satu nama yang bisa kami akses."
"Aku tidak mengerti," kataku.
"Bisa siapa saja, pak. Kami hanya butuh satu nama."
"Oh...baiklah," ujarku, berdehem dan mengarang satu nama. "Ehm...Harold Withers."
"Pak, sebagai operator Anda, saya wajib memberitahu bahwa nama palsu atau nama orang yang tidak Anda kenal tidak bisa digunakan."
"Digunakan? Untuk apa?" Tanyaku, bingung. Bagaimana dia tahu aku barusan mengarang nama? Aku mulai merasa bahwa aku sedang dikerjai, tapi aku belum memberitahu nomor teleponku yang baru ini pada siapa-siapa.
"Untuk remodeling, pak."
"Remodeling? Apa kau dari perusahaan ledeng?"
"Bukan. Boothworld Industries. Nama saya Samantha, dan saya adalah operator Anda hari ini. Mohon sebutkan nama."
Aku akhirnya memutuskan menyerah dan menyebutkan nama mantan pacarku. "Baiklah. Jessica Goodwin."
Aku bisa mendengar samar-samar suara ketikan jari pada keyboard komputer. Setelah beberapa saat, wanita itu kembali.
"Remodeling untuk Jessica Goodwin dijadwalkan pada tanggal 21 Agustus 2015. Apakah Anda ingin mengatur ulang jadwal?"
Aku diam saja. Jelas sudah, seseorang pasti sedang mengerjaiku.
"Kau ini siapa? Apakah itu kau, Jessica? Kau sedang mengerjaiku, 'kan?"
Wanita itu tidak menjawab.
"Halo?" Tanyaku.
"Ya atau tidak, pak?" Wanita itu balik bertanya.
"Eh...iya?" Ujarku, sedikit bingung.
"Baiklah. Saya ada jadwal kosong di sini pada hari Selasa depan. Apakah Anda ingin mengambil itu?"
Aku sudah semakin bingung, dan mulai berpikir bahwa ini benar-benar perusahaan ledeng.
"Bagaimana kalau hari ini?" Tanyaku mendadak, entah mengapa. "Apa kau bisa memindahkan jadwalnya ke hari ini?"
"Ya, pak. Biasanya, kami tidak melayani permintaan pengaturan ulang jadwal dalam waktu yang sesingkat ini. Akan tetapi, kebetulan ada pembatalan pada pukul 3.00 sore nanti. Apakah Anda ingin mengambil itu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Creepypasta
TerrorHOW CAN YOU RUN WHEN THEY ARE IN YOUR HEAD. Short but make you afraid. Repost, Edit & Original Story.