Bab 18

25.5K 1.8K 81
                                    

Votenya woy 🌟, sedikit vote juga lama updatenya

~•~•~•~

"Apa kamu siap bermain denganku?

Azriel yang mendengar itu menyeringai, bermain?, ha~ yang benar saja.

"Petak umpet?" Ucap Azriel dengan seringai di wajahnya.

Tut

Telepon di matikan secara sepihak, dan itu di matikan oleh orang tak di kenal itu, Azriel tersenyum smirk.

"Bahkan sebelum kau bersembunyi, aku sudah tahu persembunyianmu" Batin Azriel menyeringai, lalu berbalik menatap bangunan Mansion Azarenka, ia menatap Mansion Azarenka dengan tatapan dingin dan mengintimidasi.

"Aku akan mengikuti permainan mu" batin Azriel menyeringai. Lalu berbalik dan menaiki motornya.

Memakai helmnya dan menyalakan mesin motornya, menjalankan motornya dan keluar dari pekarangan Mansion. Ia melajukan motornya dengan kecepatan di atas rata-rata.

Sedangkan di mansion Azarenka, setelah kepergian Azriel, para wanita kembali ke kamar masing-masing, sedangkan para pria kembali ke ruang tengah.

Mereka duduk di sofa dengan aura membunuh mereka yang berkobar, membuat para penjaga dan maid yang merasakannya bergidik ngeri.

Sedangkan di sebuah kamar, terlihat seorang wanita, yang berdiri gelisah, ia terus mondar-mandir sambil mengigit ujung kukunya.

"Sialan!, anak itu terus menggagalkan rencanaku!, lihat saja, aku akan mempermainkan mu" Monolog wanita itu menyeringai.

Di sisi lain, terlihat Azriel sudah berada di apartemennya, tubuhnya sudah bersih dan wangi. Azriel duduk di sofa single dengan laptop di pangkuannya, ia menatap datar layar laptopnya.

Di layar laptop itu memperlihatkan rekaman cctv yang ia ambil alih di mansion Azarenka. Mata Azriel berkilat dingin, ketika melihat seseorang wanita yang mondar-mandir, namun sesaat kemudian ia menyeringai ketika mendengar ucapan wanita itu.

"Aku menunggu permainanmu" batin Azriel menyeringai.

.

Keesokan harinya, sekarang jam menunjukkan pukul 06:05 am, Azriel melakukan olahraga pagi di ruangan gym nya.

Di telinganya terpasang headset, ia berolahraga sambil mendengarkan musik.

Setengah jam terlah berlalu, Azriel memilih berhenti, dan keluar dari ruangan itu, ia harus mengurus sebuah 'urusan' yang cukup penting.

Azriel berjalan memasuki lift, menekan tombol angka tiga, tempat di mana kamarnya berada.

Ting

Pintu lift terbuka, Azriel keluar dari lift, dan berjalan memasuki kamarnya, ia mengganti pakaiannya dengan  pakaian serba hitam.

Pintu lift terbuka, Azriel keluar dari lift, dan berjalan memasuki kamarnya, ia mengganti pakaiannya dengan  pakaian serba hitam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Azriel Weizmann [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang