BAB 15 : ASSISTANT OR WIFE

4.5K 177 4
                                    

Happy reading everyone💋

🏴‍☠️

Dua jam sebelumnya.

Ruangan persegi yang cukup luas menjadi tempat ketenangan bagi seorang Heksa. Ia selalu menghabiskan waktunya di sana. Sejak kepergian ibu kandungnya, kamar adalah tempat ternyaman bagi Heksa.

Setelah pulang sekolah, dirinya akan terus berada di kamar. Dirinya sesekali ke luar jika menginginkan sesuatu, termasuk makan malam. Kebiasaannya itu sering membuat kedua kakaknya kesal. Menurut mereka, Heksa sengaja membatasi komunikasi dalam keluarga.

Sebenarnya Heksa bukan membatasi, ia hanya tidak ingin berinteraksi dengan ibu sambungnya. Tidak ada yang buruk dengan wanita tersebut. Hanya saja, Heksa belum menerima posisi ibu sambungnya di keluarga Ranendra.

Begitulah keseharian Heksa, jika tidak mengurung diri di kamar, maka ia akan keluar rumah sampai malam. Seharusnya, itu dilakukannya beberapa jam yang lalu. Namun, mengingat ada pelacak di ponselnya, ia memutuskan untuk berdiam diri saja di kamar sembari bermain game di layar komputer.

Sedangkan itu, keempat sahabatnya pergi ke club untuk menonton pertandingan adu jotos. Sungguh, membayangkannya saja pasti suasana di sana sangat seru.

Mematikan layar ponselnya, Heksa bersiap untuk membersihkan diri sebelum tidur. Ia baru selesai membaca pesan dari Jagat yang mengatakan jika sekolahnya berhasil menang. Namun, pertandingan berakhir dengan ricuh. Sekolah pacarnya tidak menerima kekalahan.

Mengingat sang pacar, Heksa jadi merindukannya. Sudah beberapa Minggu ini, Chloe sulit dihubungi. Nomornya jarang aktif. Padahal Heksa sering melihat unggahan pacarnya itu di media sosial, tetapi pesannya jarang dibalas.

Membuang napas kasar, Heksa pun memutuskan untuk menelpon sejenak sang pacar demi melepas kerinduan. Ia sangat rindu kekasihnya itu yang kini jauh di negeri orang. Meskipun Australia masih berada di benua asia, nyatanya Heksa merasakan jika kekasihnya tersebut pergi sangat jauh.

Nomor yang anda hubungi sedang sibuk.

Lagi. Selalu operator yang menjawab panggilannya. Banyak hal yang sudah Heksa lakukan demi menghubungi Chloe, tetapi gadis itu jarang membalasnya. Jika ditanya, alasannya selalu sibuk dengan kegiatan yang padat.

Sejujurnya, Heksa mulai takut. Ia menakutkan banyak hal dengan hubungan jarak jauh seperti ini. Tidak dipungkiri jika Chloe tertarik dengan pelajar lainnya. Mengingat, pacarnya itu cantik dan cerdas. Pasti akan menjadi primadona di sana.

Membayangkannya saja membuat hati Heksa cemburu.

Di sini pun Heksa masih menjaga hatinya. Cintanya masih untuk Chloe. Gadis bule nan cantik yang ditemuinya saat pertemuan antar sekolah. Dia adalah gadis yang bisa membuat Heksa jatuh cinta lagi.

"Heksa!"

Panggilan disertai ketukan pintu kamarnya membuyarkan lamunannya. Ia meletakkan ponsel di meja belajar, lalu membuka pintu kamarnya.

Postur tinggi tegap kakak keduanya menjulang di hadapan Heksa. Laki-laki yang usianya berbeda empat tahun dengannya itu tersenyum tipis sembari masuk ke dalam kamar.

"What's wrong?" tanya Heksa.

Haidar meletakkan map merah di atas meja belajarnya, lalu duduk di kursi yang semula Heksa duduki dengan kedua tangan di belakang kepala. Sorot matanya teduh. Bukan itu yang jadi masalah Heksa, tetapi senyuman penuh arti sang kakak yang membunyikan alarm bahaya untuknya.

TERESA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang