BAB 21 : INCITEMENT

3.4K 129 0
                                    

Happy reading bestie💋
SPAM NEXT DAN FOLLOW YUK💗

🏴‍☠️

Selain kantin, taman belakang gedung sekolah yang terdapat paving bekas lapangan voli lama menjadi tempat ternyaman bagi gadis penyendiri seperti Teresa.

Sebenarnya ia ingin pergi ke kantin. Namun, ketika menuruni anak tangga, dirinya melihat rombongan Heksa menuju gedung tersebut. Ia pun lantas mengurungkan niatnya. Sejak obrolan tadi pagi, Teresa ingin berhenti melihat ataupun berkontak secara langsung dengan Heksa. Laki-laki pemilik iris hitam legam itu sangat tidak baik untuk kesehatannya saat ini.

Alhasil, ia pergi ke gedung belakang sekolah yang jarang dikunjungi murid lainnya. Ditemani novel dan musik dari ponselnya sudah cukup menghibur Teresa.

Saat ini ia sedang tidak ingin memikirkan tindakan Heksa yang menurutnya berlebihan. Mengingat mereka hanya dua orang yang pernah terlibat masalah cukup serius. Namun, perubahan sikap Heksa terhadapnya lagi-lagi membuat Teresa sedikit khawatir akan maksud terselubung di dalamnya.

Bagaimanapun dirinya harus waspada. Apalagi setelah kejadian penculikan beberapa hari lalu. Sampai saat ini Teresa belum mendapatkan dalang di balik rencana keji tersebut. Teresa sudah bertekad untuk mencari tahu siapa pelakunya.

Tiba-tiba lagu dalam ponselnya terhenti saat nada pesan masuk menjedanya. Meraih benda pipih yang tergeletak di samping tempat duduknya, Teresa meletakkan novel bergenre thriller tersebut.

Ia membuka aplikasi pesan yang memperlihatkan dua nomor sekaligus. Mengabaikan pesan di bawahnya, Teresa membuka pesan dari seseorang yang ia kenal.

Re, gue udah dapat informasinya.
Lo ambil ke kantor gue sore ini, ya.

Tersenyum penuh arti, Teresa membalas pesan tersebut dengan reaksi jempol. Akhirnya, setelah menunggu berhari-hari dirinya telah mendapatkan informasi yang selama ini mengusik ketenangannya. Setelah ini, maka semuanya akan menjadi jelas. Teresa bisa menyusun rencana untuk membalas serta memukul telak musuhnya.

"Tunggu pembalasan gue," gumamnya.

Setelah itu, Teresa membuka pesan yang mencuri perhatiannya sejak membuka aplikasi pesan. Nomor tidak dikenal, tetapi ia tahu siapa dibalik pengirimnya.

Sa, tawaran gue masih berlaku kalau mau hidup lo tenang.

Temui gue di parkiran pulang sekolah. Lo akan mendapatkan uang mukanya. Gue melakukan ini karena benar-benar peduli sama lo.

Lo pasti menyukai pekerjaan ini.

Membaca pesan terakhir tersebut membuat jiwa kemiskinan Teresa meronta-ronta. Pekerjaan. Hal itu yang Teresa butuhkan saat ini. Namun, ia harus berpikir ulang karena yang menawarkan pekerjaan adalah Heksa. Bisa saja laki-laki tersebut memanfaatkan atau menjebak dirinya ke dalam masalah.

"Rupanya lo di sini?"

Teresa mengantongi ponselnya saat mendengar suara yang tak asing muncul dari sampingnya. Begitu menoleh, wajah laki-laki dengan kacamata bening membingkai kedua matanya menatap dingin pada Teresa.

Dari semua orang, entah mengapa harus Noah yang ia temui. Ralat. Menemuinya. Padahal Teresa berharap untuk hari ini saja ia tidak berkontak langsung dengan antek-antek Heksa. Rasanya berada di radar mereka membuat oksigen di sekitar seketika habis.

TERESA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang