Aku nyusahin?

6 1 0
                                    

"DASAR ANAK PENYAKITAN, CUMAN TAU NYUSAHIN ORANG TUA AJA,"

Seorang anak perempuan menangis dan meringkuk ketakutan mendengar bentakan dari wanita paruh baya yang sayangnya adalah ibunya sendiri.

"Harus berapa biaya yang kami keluarkan untuk pengobatan kamu aja yang sia-sia itu?" Ucap ayah dari gadis kecil itu dengan datar dan dingin

" Sudah penyakitan suka nyusahin orang aja, harusnya kamu sadar diri kalau kamu gak sama dengan orang lain bulan," Ibunya kembali berkata dingin.

Ya anak perempuan itu adalah Bulan Angkasa Amera Reynolds, anak tunggal dari pasangan suami istri Arkana Reynolds dan Amanda reyna maulidia, namun sayangnya kondisi Bulan yang sering sakit membuat Bulan tidak disukai oleh kedua orang tuanya, kedua orang tuanya hanya menganggapnya sebagai anak yang nyusahin dan suka menghabiskan biaya banyak untuk pengobatan Bulan saja.

"Kalau tau kamu cuman nyusahin aja Bulan, lebih baik dulu ibu gak melahirkan kamu, capek ibu harus rawat anak yang penyakitan terus dari kecil."

Bulan yang mendengar ibunya bicara seperti itu pun tersulut emosinya mendengar kata-kata itu keluar dari orang yang telah melahirkannya.

"BULAN JUGA GAK PERNAH MINTA DILAHIRKAN SAMA IBU, BULAN JUGA GAK MAU JADI PENYAKITAN, KALAU BISA MILIH JUGA BULAN LEBIH MILIH GAK DILAHIRKAN DARIPADA HARUS LAHIR JADI ANAK YANG PENYAKITAN IBU...hiks...hiks Bulan juga gak mau kayak gini ibu, " Ucap Bulan yang sudah berputus asa

Plakk

"Berani melawan kamu sekarang sama ibu, kalau gak karena ibu kamu sudah gak ada sampai sekarang Bulan," Ucap Reyna setelah menampar anak tunggalnya sampai kepala Bulan tertoleh ke samping.

Bulan yang sudah merasa sesak di dadanya pun segera berlalu dari hadapan kedua orangtuanya tanpa memperdulikan mereka lagi.

"BULAN IBU BELUM SELESAI BICARA BULAN," teriak Reyna karena Bulan pergi begitu saja tanpa menghiraukan mereka

"Sudahlah yang, biarkan aja Bulan tuh, anak kayak dia gak usah dipeduliin," Ucap Arkana kepada sang istri

Bahkan mereka tidak memperdulikan kondisi anaknya, bukannya bertanya tentang kondisi anaknya mereka malah memarahinya dan menganggap anak satu-satunya mereka sebagai pembawa sial.

Sementara itu di dalam kamar Bulan menangis sambil meringkuk di depan pintu kamarnya, Bulan mendengar semua yang ayahnya sendiri ucapkan itu juga karena memang mereka bicara cukup kuat entah sengaja atau tidak tanpa memperdulikan perasaan anaknya sendiri.

"Tuhan Bulan juga gak mau kayak gini, Bulan juga ingin sembuh seperti anak seusia Bulan yang pada umumnya mereka bermain tanpa harus merasakan sakit setelah kecapean bermain, dulu waktu kecil orang tua Bulan begitu perhatian pada Bulan tapi sekarang mereka berubah, mereka sudah gak peduli lagi sama Bulan apa itu juga karena mereka muak dengan Bulan yang sakit-sakitan terus dari kecil sehingga sekarang mereka capek," Monolog Bulan pada diri sendiri.

Setelah lelah menangis Bulan tertidur di lantai dingin di kamarnya, entah dosa apa yang telah dilakukan oleh anak gadis itu hingga Tuhan membuatnya mempunyai penyakit dan selalu menyusahkan orang di sekitarnya.

**********************************
"Kamu punya mimpi gak Lan? Tanya Rini sahabat Bulan satu-satunya di sekolah.

Setelah kejadian tadi malam Bulan memaksa dirinya untuk bersekolah padahal dirinya sendiri merasa kepalanya sedikit pusing, namun itulah Bulan dia akan memaksa tubuhnya untuk tetap kuat.

"Emangnya anak penyakitan kayak aku gini boleh punya mimpi ya Lan? Sedangkan bisa bertahan sampai saat ini aja aku sudah bersyukur banget," Jawab Bulan dengan tatapan sendu menatap lapangan basket.

Dimana Tuhan itu? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang