Saat ini pelajaran Sejarah sedang berlangsung,para murid di suruh untuk mengerjakan beberapa soal yang ada di buku
"Gue ngantuk banget asli"ucap vella lelah dan menelungkup kan kepala nya di meja
"Ah elah vel,lo baru aja ngerjain segitu aja udah pusing apa lagi gue?"ujar teman sebangku nya a.k.a Asya
"Heh sya asal lo tau ya,tugas lo banyak tapi lo pinter lo bisa mikir lah gue?lo tau kan otak gue cuma segede biji ketumbar jadi pliss lah dede juga capek"ucap vella panjang lebar
Asya hanya bisa terkekeh,"iyaudah ntar gue bantu" ucapan asya membuat vella mendongak
"Serius?"asya mengangguk
"Serius,tapi ada syaratnya" vella mendekat
"Apa?" Asya mulai membisikan sesuatu di kuping vella,mata vella berbinar
"Ah gampang itu mah,ayo mau kapan?"tanya vella
"Besok sabtu,sore jam 3 an kita udah di kost an lo" vella mengangguk lalu ber tos ria
"Oke bisa di atur" asya dan vella tersenyum lalu ber tos ria
Ga sia sia gw ajak nih bokem-asya
.
.
.
"Gue duluan ya vell"gadis berambut panjang itu mengangguk
"Hati hati sa"asya mengangguk juga
'inget ya rencana kita tadi'ucap mulur asya tidak bersuara
Vella pun membalas dengan '👌🏻'
Setelah itu ia mendapatkan telfon dari bu rina
'halo vell' ucap bu rina di sebrang sana
"Iya bu hallo kenapa bu?"
'kamu sudah pulang?'
"Aku baru aja keluar gerbang kenapa bu?ada titipan?"
'ngga kamu pulang sekarang ya,saya mau ngomong sama kamu" vella mengangguk walaupun bu rina tidak bisa melihat nya
"Iya bu,aku otewe ya"
'iya ndok hati hati'
Vella pun berjalan mencari angkot untuk ia tumpangi
.
.
.
"Bang kiri bang" ucap vella,seketika mobil itu pun berhenti
"Nih bang uang nya,makasih ya bang"
"Iya neng"
Vella berjalan menuju gang arah kost an nya
"Bu rina tumben kayak serius banget"ucap vella
Setelah sampai di gerbang rumah bu rina,vella pun langsung membuka nya dan masuk ketika ia sampai pintu seketika kaki nya membeku
"Mama...papa.."gumam vella
Semuanya menoleh ke arah vella yang ada di depan pintu
"VELLA"teriak rivan lalu memeluk tubuh vella erat,begitu pula dengan vella ia langsung membalas pelukan sang kakak
"Vell kamu kemana aja sih vel?kaka capek ngelacak lokasi kamu kita semua khawatir tau"ucap rivan
"Maaf kak,vella waktu itu emosi"ujar vella tapi mata nya tetap tertuju ke mama papa nya,sama sekali tidak ada niatan memeluk nya?
"Vella,duduk dulu sini sayang"ajak bu rina menepuk bangku yang sudah di sediakan
Vella pun duduk di sana,ia tetap menatap kedua orang tua nya itu lalu ia menoleh ternyata ada om Rizal juga
Ia menatap rizal dengan bertanya tanya,seakan tau dengan tatapan sang keponakan kesayangan nya rizal hanya mengangguk pelan meng isyaratkan bahwa semua baik baik saja
"Vella papa mau ngomong sama kamu"ujar Hendry membuat vella menunduk
"Kenapa kamu lakuin semua ini?"tanya sang papa tegas
"Maaf pa"
"Maaf?apa itu!! Kamu ga tau gimana khawatir nya orang rumah pas sebulan kamu pergi tanpa ada kabar kamu ngerti ga perasaan kami?!"tanya sang papa emosi
Alvian yang di samping vella hanya bisa mengelus pelan tangan vella
"Pah vella minta maaf,tapi kan ini semua keputusan vella papa juga jangan terus terusan nuntut vella pa"ujar vella membuat hendry tak percaya
"Papa cuma mau yang terbaik buat kamu vell!"bentak sang mama
"Yang terbaik?mama bilang buat yang terbaik?mama ngerti ga sih perasaan anak mama sendiri??coba kalo mama di posisi aku enak ga ma??"tanya vella dengan mata yang berkaca kaca
"Aku juga udah capek, aku tau keluarga kita berada kita punya banyak uang punya banyak harta tapi aku ga pernah bahagia mah pah!! aku ga pernah sama sekali di ngertiin!kalian cuma ngertiin perasaan kalian sendiri bukan perasaan anak sendiri!"
"Kalo pun aku di suruh pilih mending lahir atau ngga!! Aku bakal pilih ga lahir kalo pun aku pilih lahir aku ga bakalan mau terlahir di keluarga kalian!!karna apa?karna aku capek mah pa aku pengen kayak anak anak di luar sana yang mendapatkan kasih sayang dari orang tua nya,terus kalian apa?kalian cuma sibuk kerja kerja kerja!! Pulang pulang aku harus nurutin semua kemauan kalian,mama pikir aku ga capek?AKU CAPEK MAH PAH AKU JUGA CAPEK!!"teriak vella frustasi membuat alvian reflek memeluk nya
"Its okey,keluarin unek unek kamu sekarang biar lega,aku disini"ucap alvian di dalam pelukan nya
"Kak aku capek kak capek,kenapa gada yang ngertiin perasaan aku sekali pun sih?"tanya vella dengan mata yang sudah merah
"Vell kamu tau kan papa sama mama kerja buat kamu sama kaka kamu,mana minta maaf karna belum ngasih kamu waktu buat kumpul tapi plis nak ayo pulang"
"Terus kalo pun aku pulang aku bakal bahagia gitu?ngga mah! Aku kesepian cuma disini aku nge kost berasa punya keluarga sendiri,aku disini juga udah nyaman kok,aku bisa kok cari uang sendiri berkat ok rizal,apa setelah aku pulang aku bakal tetep di sekolahin di jogja?aku gabakal mau!aku tau rencana kalian"ujar vella
Semuanya terdiam sedangkan alvian dan bu rina berusaha menenangkan vella
"Pah mah,aku tau kalian juga marah aku tau tapi pliss kita turutin semua kemauan vella untuk kali ini,dia bukan anak kecil lagi mah pa dia udab besar walaupun umur nya kecil tapi pemikiran nya dewasa sama kayak aku yang terpaksa dewasa demi keadaan apa kalian pernah mikir vella kalo dirumah kesepian ga?setelah aku fikir-fikir juga ada baik nya kita bebasin vella dulu tapi masih dalam pengetahuan kita dan pengetatan,jadi please mah pa aku gamau vella ngerasain apa yang aku rasain dulu,aku tau vella cuma adik tiri aku tapi aku juga tau perasaan dia kalian juga jangan egois,dari dulu aku ga pernah minta apa apa kan?ini permintaan aku kali ini"ujar rivan tulus ia juga sudah muak dengan keluarga nya ini
KAMU SEDANG MEMBACA
Fairys Girls [ Eunchae ]
Teen Fiction"kak pantai nya bagus bangett vella suka" -avella "jangan lama lama dong tidur nya,dasar kebo" vian