Bayi 1 tahun

174 21 9
                                    

Xiao Zhan menatap Sea Wang Yi yang terbaring di bathtub yang sudah terisi air laut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Xiao Zhan menatap Sea Wang Yi yang terbaring di bathtub yang sudah terisi air laut.

Xiao Zhan menyentuh sisik biru pada bahu Wang Yi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Xiao Zhan menyentuh sisik biru pada bahu Wang Yi.

"berapa lama akan hilang?" Mendengar pertanyaan itu Wang Yi menatap Xiao Zhan yang duduk di pinggir bathtub sambil memainkan sisik di bahunya.

"tidak tau, mungkin sebentar lagi!" Wang Yi berbicara pelan, masih membiasakan diri dengan bahasa manusia.

"Hmmm, apa sakit?" Xiao Zhan beralih menatap netra biru milik Wang Yi.

"Apanya?" Dengan wajah menggemaskan Wang Yi balik bertanya.

"Tadi siang apakah sakit?" Xiao Zhan mulai memainkan rambut biru gradasi itu dengan lembut. Membuat Wang Yi terpejam karena sensasi geli juga terganggu.

"Sangat!"

"Maaf!"

"tak apa!"

"Kau lapar kan? Aku akan buatkan bubur hangat!" Xiao Zhan beranjak setelah merapikan helai rambut Wang Yi yang ia mainkan.

Xiao Zhan pergi meninggalkan Wang Yi yang masih setia bermain air. Berkutat di dapur dan sesekali bernyanyi riang. Menghidangkan masakan yang sudah selesai dibuat. Dan melakukan kegiatan mari makan malam berdua.

"Ge! Apa tidak ada rumput laut?" Wang Yi bersuara.

"Hmm? Tidak ada, aku hanya membuat bubur ayam. Apa kau tidak makan ayam Yibo?" Xiao Zhan menatap Wang Yi yang masih menatap mangkuk bubur tanpa menyentuhnya.

"Bukan, aku belum terbiasa. Aku tidak memiliki lidah sempurna seperti manusia!" Jelas Wang Yi.

"Jadi?" Xiao Zhan menyendok buburnya dan menyuapnya.

"Umm aku tidak bisa merasakan rasa dengan baik." Wang Yi masih menatap sendok dengan wajah bingung.

"Cobalah dulu, jika tidak suka aku akan mengajakmu makan di luar." Xiao Zhan tersenyum pada Yibo. Membuat yibo entah kenapa menjadi blushing.

"Umm baik!" Sea Wang Yi mulai menyuap bubur ayam buatan Xiao Zhan.

Bola matanya membulat sempurna merasakan rasa yang baru pertama ia rasakan, tidak seperti mie panjang yang kemarin dibuat oleh Xiao Zhan. Mie instan itu bahkan membuat lidahnya kebas dan hambar.

'ini enak hiks... Di istana tidak ada seperti ini!' sea Wang Yi berkaca-kaca menatap semangkuk bubur ayam di hadapannya.

Xiao Zhan masih sibuk menyuap bubur ayamnya, tanpa menatap sosok putih di hadapannya. Dia terdiam sejenak merasa ada yang berbeda. Jika biasanya Yibo akan banyak bertingkah di meja makan kali ini hanya diam, tidak ada suara dentingan sendok dan piring, tidak ada rengekan kesulitan menggunakan sendok.

Manik hitam kelam itu menatap Yibo, alangkah terkejutnya Zhan melihat bayi besar itu menangis tanpa suara.

"Hei!! Kenapa? Apa masakan ku tidak enak? Kenapa menangis?" Xiao Zhan panik dan bangkit untuk pindah ke samping Yibo.

"Ini enak, hiks... Gege ini terlalu enak hiks!" Xiao Zhan menghela nafas panjang, bagaimana bisa sosok di hadapannya akan begitu terharu dengan rasa masakannya.

"Berhentilah menangis bobo, Gege akan buatkan lagi lain kali! Sebentar lagi kau harus tidur!" Xiao Zhan memperhatikan kaki Yibo yang masih separuh bersisik meski sudah sepenuhnya menjadi kaki.
Sebelum akhirnya mereka melanjutkan acara makan malam dengan khidmat.

Setelah menyelesaikan makan malam, Zhan membereskan mangkuk dan mencucinya. Yibo duduk diam menunggu Zhan selesai. Rasa penasaran membuat Yibo tidak bisa diam, beberapa kali meletakkan kepala diatas meja kemudian kembali lagi mengangkat kepala.

"Gege apa sudah selesai?" Yibo merengut.
"Sebentar lagi, Gege sedang membilas tangan!" Zhan meraih handuk kecil untuk mengeringkan tangannya.

"Ayo ke kamar!" Zhan melangkah lebih dulu, merasa tidak ada kaki yang mengikuti akhirnya Zhan menoleh dan mendapati Yibo masih duduk diam menatapnya.

"Kenapa masih disitu, kemari lah!" Xiao Zhan membentangkan tangannya membuat Yibo tersenyum ceria, pelukan Zhan adalah yang terbaik.

"Bobo datang!" Yibo berlari ke arah Zhan yang berdiri 10 meter di ambang pintu kamar.

Karena kakinya yang belum seimbang membuat beberapa kali hampir tersandung kakinya sendiri. Zhan yang melihat itu meringis takut.

"Pelan pelan saja bobo!" Zhan menginterupsi.
"Bobo ingin cepat!!" Sambil terkikik Yibo terus melangkah cepat.

Beberapa meter hingga sampai ke hadapan Zhan kakinya tidak bisa seimbang lagi, membuat kaki kirinya menyandung kaki kanannya sendiri.

SLAAP....

"UWAAAAAA GEGE...."
"Yibo awaSs....!" Zhan maju, meraih tangan Yibo dan menariknya kedalam pelukan. Meski pada akhirnya mereka jatuh terbaring saling menindih. Dengan posisi Yibo di atas tubuhnya.

"Kau tidak apa apa Yibo?"
Zhan menatap khawatir, masih dalam posisi berbaring memeluk pinggang ramping Yibo yang berada di atas tubuhnya.
"Uhm... Bobo baik, terimakasih Gege!" Yibo menarik tubuhku dari atas Zhan. Tapi tangan Zhan masih diam melingkari pinggang rampingnya.

"Ge-" Yibo bersemu hingga ke telinga. Telinga yang awalnya normal seperti manusia kini berubah meruncing dan membentuk sirip cantik berwarna biru.

"Telingamu?"
"Ugh Gege lepaskan pelukannya, aku malu!" Yibo membenamkan wajahnya pada perpotongan leher Zhan.

'aku tidak bisa berbuat apa-apa, mahluk ini menggemaskan! Seperti cosplayer profesional dengan wajah yang kecil dan chubby ' batin Zhan gemas.

"Jawab dulu pertanyaan Gege, kenapa telinga mu?" Zhan semakin mengeratkan pelukannya.
"Ughhh terlalu erat! Telinga bobo begini karena malu!!" Jawab Yibo membuat Zhan menghembuskan nafas panjang merasa lega.

Zhan masih trauma tentang perubahan Yibo yang mendadak, ia takut jika Yibo berubah itu artinya Yibo dalam emosi yang mendidih. Zhan hanya manusia biasa, tentu takut jika mahluk putih itu menjadi monster jika marah. Zhan sempat berfikir jika Yibo marah karena ia memeluknya tanpa izin. Tapi ternyata mahluk itu hanya malu. Zhan tersenyum melihat tingkah Yibo yang seperti bayi berumur 1 tahun.

TBC...

PUBLISH DIKIT...
sekalian membersihkan sarang laba laba dan lumut di cerita ini wkwkwk...

Happy reading.

THE OCEAN - Zhanyi [on Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang