"Lo mau kan Ci?"
"Eum..gimana ya Fara, gue kan engga di undang?"
"Tapi, Hana kan undang Lo, mereka kembar, ya lo datang sebagai tamu undangan Hana aja?"
"Ya emang, tapi lo ajak gue buat ikut patungan kadonya Hani juga."
"Kita beli kadonya buat Hana Hani Eci..bukan buat Hana aja bukan buat Hani aja juga.."Jelas Fara.
Ghesyi mengangguk akhirnya "Iya, mau.."Jawabnya sambil memberikan uang seratus kepada Fara.
Dari dulu, Ghesyi selalu memberikan effort untuk teman-teman nya tetapi jika diingat, Ia tidak mendapatkan hal yang sama. Ketika hari bahagia Ghesyi datang, semuanya seperti tidak ada hal penting yang harus dirayakan. Ghesyi sadar, kalau dirinya bukanlah apa-apa di lingkup pertemanan walaupun dirinya memiliki banyak, banyak sekali teman.
"Bang Ino!"Eci mengangkat tangan, memanggil Gino yang baru datang, sedang berjalan menuju kantin. Kini Gino melangkah mendekat ke arahnya.
Fara memegang lengan Eci, tersenyum "Gue duluan ya, Ci. Jangan lupa besok kita mau beli dulu kadonya Hana Hani, janjian di depan Angkringan Mulya ya."Katanya sebelum beranjak dari sana dengan Eci yang mengangguk menjawab ucapan dan pamitannya Fara.
"Udah makan Lo?"Tanya Gino begitu sampai di tempat Eci berdiri menantinya.
Ghesyi menggeleng "Belum bang."
"Lah? gue kira udah, bukannya lo abis kelas dari sejam yang lalu?"Tanya nya.
"Uang adek abis.."Keluh Eci.
"Dipake buat apa aja Ci? kok bisa?"
"Temen adek ada yang ultah besok, jadi tadi patungan buat beli kado."
"Lah, kenapa ga bilang Mama dari tadi?"
"Kan adek juga baru dimintain uang patungan tadi, baru di undang tadi juga."
"Yaudah ikut gue aja."Gino melangkah lebih dulu masuk ke dalam kantin, diikuti Eci dibelakangnya mengekor.
"Lo duduk di pinggir sana, nanti anak-anak bakal nyusul."Kata Gino memberitahu sekaligus mempersilahkan Ghesyi masuk ke kursi paling pinggir dekat dinding pembatas.
"Iya.."
"Siapa aja bang?"Tanya Ghesyi juga penasaran.
"Anak-anak basket, ada Jerry juga ketua angkatan Lo pas SMA."Jawab Gino.
"Adek ga akrab sama dia."Ucap Ghesyi.
"Lo kan nolep."Kata Gino mengatai adeknya sendiri.
"Ish, si paling banyak temen."
"Oh jelas."Kata Gino.
"Temen cewe adek banyak tau, Abang mana tau!"Kata nya.
"Banyak? haha iya deh banyak, saking banyak nya ampe kaya anak ilang depan kantin."Sindir Gino yang membuat Eci mendengus kesal.
"Abang tuh, mulutnya jahat."Kata Ghesyi.
"Fakta sih Ci."
"Mau makan apa?"Kata Gino menyodorkan kertas menu.
"Jus jeruk bang."
"Makan, bukan minum."
"Ya, minum dulu, minum nya jus jeruk, makannya mikir dulu."
"Gak ada, masih pagi Ci, perut lo kosong, ganti."Kata Gino.
"Nutrisari mangga."
"Gak, ganti."
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR PRINCESS
Ficção GeralPunya banyak kakak laki-laki memang enak. Kenapa? ada yang jagain, dilindungi, ngerasa aman lah. Tapi, ada tapi nya. Apa? Banyak. "Yang pasti, walaupun banyak tapi-nya, rasa sayang ku ke mereka ga butuh kata 'tapi' alias sayang tanpa apapun tanpa ba...
