1

420 46 8
                                    








Sebuah bangunan besar yang berada di pusat kota berjajar di antara gedung yang lain, namun gedung itu yang terlihat lebih megah dan mewah. Banyak para pekerja yang ingin menjadi salah satu pegawai disana, namun sangat sulit untuk masuk di perusahaan tersebut

Dimeja kebesaran dengan papan nama bertuliskan "CEO" disana telah duduk seorang pria berparas tampan, bertubuh tinggi yang sedang meneliti beberapa berkas. Raut wajahnya begitu serius dengan sesekali menyesap secangkir kopi yang di suguhkan di meja. Sangat terlihat teliti hingga ia tak menyadari sang asisten telah memasuki ruangannya

"Mereka sudah datang Hyung. Dan sekarang sedang berada di ruang meeting" keduanya memang bersahabat sehingga sang asisten berbicara non formal pada sang atasan

"Tinggal satu berkas lagi yang aku teliti, sebentar. Oh ya, bagaimana dengan adikku ?"

"Dia sedang dalam perjalanannya kesini"

"Hmm, aku sudah tak sabar bertemu dengannya" ucapnya sambil membereskan berkas-berkasnya

Setelahnya, kedua orang tampan yang berbeda tinggi itu berjalan menuju ruang meeting. Disana sudah ada sang sahabat yang akan menjalin kontrak kerjasama dengannya.

"Haii hyungnim ....  lama sekali tidak bertemu kau  semakin tampan saja hahahaha" sambutnya dengan antusias dan tertawa terbahak-bahak

"Kau juga semakin tampan dan gagah tuan Jeon hahahaha" keduanya sama-sama tertawa padahal jika bagi orang normal pembicaraan mereka tidak ada yang lucu

"Setelah di pikir-pikir, kita memang di takdirkan untuk menjadi sepasang sahabat. Karena apa, karena kita sama-sama tampan hahahaha"

"Betul juga kau tuan Jeon"

Sepasang sahabat berwajah tampan itu memang mempunyai kepribadian yang humoris dan suka bercanda. Dan masing-masing dari keduanya suka memuji wajahnya sendiri, mungkin karena itu mereka bersahabat. Kedua asistennya kerap kali muak dengan kelakuan narsis atasan mereka. Tapi apa boleh buat, jika tidak ingin di pecat ya diam saja

"Oh ya, kudengar proyek ini akan di tangani langsung oleh adikmu. Kenapa dia tidak ikut hadir dalam rapat ini?" Katanya setelah beberapa kali meneliti berkasnya

"Ah .... sebentar lagi mungkin dia akan datang. Dia baru saja tiba dari Jepang untuk memantau perkembangan perusahaan kita yang disana"

"Jujur aku belum pernah bertemu dengan adikmu, aku sangat penasaran dengannya"

"Hahahaha jangan penasaran, masih tetap ganteng saya daripada adikku hahaha. Benar begitu kan asisten Yonggi ?" dan pria berkulit pucat itu pun mengangguk pasrah

Kedua lelaki tampan itu pun memulai rapat dengan sesekali menyelipkan candaan di setiap perbincangan mereka. Walau seperti itu, mereka sama-sama pengusaha muda yang berhasil mengelola perusahaannya dengan baik. Terbukti dengan hasilnya yang terus meningkat sehingga banyak kolega yang ingin bekerjasama dengan mereka berdua

"Wow ... Beautiful !! Bagaimana bisa ada bidadari disini dan aku tidak tahu ?!  Tiba-tiba si tuan tampan Jeon berucap antusias sambil menatap kagum sosok yang berdiri di depan pintu. Melihat itu tuan tampan Seokjin pun ikut  menoleh kearah pintu

"Oh .... kau sudah datang adikku yang manis, mengapa kau ku sebut manis, Karena yang ganteng adalah hyungmu ini hahaha .... Ayo ayo sini masuklah" Seokjin berucap dengan percaya diri dan sosok yang di depan pintu hanya menatap malas pada Hyungnya kemudian mengambil duduk di sebelah sang Hyung

"Tuan Jungkook .... Ini Jimin adik saya seperti yang sebelumnya saya katakan, dia yang kedepannya akan mengurus proyek kerjasama kita" sementara Jungkook masih terdiam dengan mulut menganga menikmati pemandangan makhluk indah tepat di depannya ini

"Tuan Jungkook ....?!" Seokjin berusaha memanggilnya kembali namun tak ada perubahan sama sekali

"Tuan Jungkook ....?!" Panggilnya lagi namun masih tetap tak ada perubahan hingga sang asisten yang bertubuh sama besar dengannya menepuk-nepuk pundaknya dan barulah ia sadar

"Cantik sekali .... sangat sangat cantik hehehehe" alih-alih menjawab pertanyaan dari Seokjin dirinya malah semakin memuja pria cantik di depannya ini

"Dia adik saya tuan Jungkook"

"Oh benarkah ?!" Pertanyaan kali ini di jawab tapi masih memandang kagum lelaki di sebelah Seokjin

"Oh perkenalkan .... Saya Jungkook. Bisa di panggil sayang khusus untuk kamu yang cantik ini hahaha" pria Jeon mengulurkan tangannya

"Jimin" balas mengulurkan tangannya, wajahnya terlihat serius walaupun di kelilingi orang-orang yang suka bercanda

Rapat selesai diakhiri dengan Seokjin yang meminta ijin keluar terlebih dulu karena dia akan melakukan pertemuan dengan koleganya yang lain. Tersisa Jimin Jungkook dan asistennya di ruangan tersebut. Suasananya menjadi sunyi karena pada dasarnya Jimin memiliki sifat yang bertolak belakang dengan Hyungnya. Jika Seokjin melakukan pekerjaan dengan di selingi candaan yang sama halnya dengan Jungkook maka berbeda dengan Jimin yang mempunyai sifat serius dalam menghadapi pekerjaan

Setelah di rasa selesai, Jimin bergegas berdiri dari duduknya dan hendak keluar meninggalkan ruangan namun pergerakannya di tahan oleh Jungkook

"Eits .... tunggu dulu Hyung cantik" Jungkook memanggil Hyung cantik setelah ia tau bahwa Jimin lebih tua dua tahun darinya

"Kau belum memberikan nomor ponselmu kepadaku, nanti bagaimana saya bisa menghubungi"

"Kau bisa menghubungiku lewat kantor kalau tentang pekerjaan"

"Kalau bukan tentang pekerjaan bagaimana ?"

"Maksudnya ?" heran Jimin

"Misalnya ehm .... Saya merindukanmu, gimana hehe"

"Hah !!"

"Habis kakaknya cantik sekali lo !! ah .... sekarang saya tahu kenapa tuhan menciptakan saya yang begitu tampan ini karena .... karena suatu hari akan di pertemukan dengan Hyung cantik ini hehehehe" ucapnya dengan bangga dan Jimin bergidik geli sementara sang asisten terlihat menunduk malu

"Jadi gimana cantiiik, 0 ... berapa??" Ucapnya dengan tangannya ancang-ancang akan mengetik. Dan tanpa di duga Jimin mengambil ponsel Jungkook setelah itu mengetikkan sesuatu di ponsel Jungkook

"Itu nomor asisten pribadi saya, kamu bisa hubungi dia. Saya pamit dulu, permisi" Jimin pun bergegas meninggalkan ruangan itu

Raut wajah si tampan yang tadinya sangat bahagia berubah menjadi kecewa, kecewa karena dirinya tak mendapatkan nomor sang pujaan

"Hyung cantik pokoknya harus jadi pacarku. Saya tampan dia cantik, bukankah terlihat serasi, Namjoonah ?! Tanyanya pada asistennya



To be continued





*Sudah segitu dulu opening nya 😊



Stole My Heart Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang