I Became A God In A Horror Game (GHG) 1

Chapter 23

Setelah membaca tentang kehidupan Li Gou, Wang Shun  pertama kalinya merasa bahwa tidak baik baginya memiliki keterampilan 'Tahu Semua' yang memungkinkannya memeriksa pemain. Dia melihat Bai Liu di layar kecil dengan sedikit kekhawatiran dan penyesalan.

Permainan di sana bahkan belum selesai, tetapi sudah ada seorang tukang daging yang mewaspadainya di luar sini.

Bai Liu benar-benar memiliki nilai keberuntungan 0.

***

[126 orang baru menyukai layar kecil Bai Liu, 675 orang baru telah menyimpan layar kecil Bai Liu, 0 orang telah berinvestasi kecil Bai Liu, dan 378 orang telah menginjak-injak layar kecil pemain Bai Liu.]

[Pemain Bai Liu telah mendapatkan 3.000 penonton dalam satu menit, tetapi tingkat suka kurang dari sepersepuluh. Sepertinya sebagian besar penonton menontonmu untuk bersenang-senang~]

[Pemain tingkat tinggi Li Gou menonton layar kecil pemain Bai Liu. Selamat kepada pemain Bai Liu untuk memenangkan penonton pemain tingkat tinggi pertamanya!]

[Li Gou telah menginjak-injak pemain Bai Liu. Wu wu, sepertinya pemain tingkat tinggi ini tidak suka padamu.]

***

Bai Liu menunggu di laut sampai fajar. Tidak lama kapal besar yang berangkat semalam kembali. Dia melihat bahwa baik Jeff maupun Lucy berada di bagian depan kapal. Jeff tampaknya menenangkan Lucy, tangannya di pundak Lucy.

Lucy menyembunyikan wajahnya di lengan Jeff seolah-olah dia akan pingsan, dan dia dengan lembut disentuh olehnya. Jeff juga mencium wajah yang menangis milik Lucy dengan penuh kasih dari waktu ke waktu. Lucy tidak menolak dan agak bersandar padanya dengan bergantung. Melihat adegan ini, Bai Liu sedikit mengangkat alisnya.

Tampaknya setelah satu malam, bukan hanya Kapal Cinta Sejati Bai Liu yang berhasil mencapai pantai. Sepertinya Jeff dan Lucy juga naik kapal cinta sejati.

Ketika kapal besar mendekat, Lucy dan Jeff melihat Bai Liu yang dibalut selimut seolah-olah dia telah tidur sepanjang malam. Lucy berteriak terkejut, memegangi dadanya, dan mendorong Jeff menjauh. Jeff tampak tidak percaya dan mundur beberapa langkah dengan panik, bergerak liar. "Bai Liu, kau baik-baik saja?! Tidak, maksudku, apakah kau baik-baik saja?"

Bai Liu dengan tenang menggenggam tangga tali yang telah diturunkan dan memanjatnya. Matanya yang penuh arti bergerak antara Lucy dan Jeff sebelum dia menunjukkan senyum ramah. "Aku baik-baik saja. Selamat pagi Jeff, Lucy. Aku punya malam yang sangat menyenangkan. Sepertinya kalian juga, bukan?"

Lucy panik dan merunduk untuk memeluk lengan Bai Liu. Bai Liu dengan tenang menghindarinya dan Lucy menutupi wajahnya dan menangis. "Tidak, Jeff memberi tahu aku semalam bahwa kau dan Andre akan mati. Aku takut dan berpikir semuanya adalah salahku. Jeff hanya menghiburku."

Bai Liu tersenyum, tetapi tidak bertanya apakah Jeff menghiburnya dengan tubuhnya. Perhatiannya ada di tempat lain.

Wajah Lucy pucat, dan tindakannya agak aneh. Selain itu, tekstur tangannya... sangat mirip dengan tekstur patung merfolk yang pernah disentuh Bai Liu di gudang sebelumnya. Seperti cangkang yang rapuh dan tekstur tipis itu tidak mengeluarkan bau ikan.

Jeff juga membela diri, matanya menghindari. "Ya, Lucy pikir kau dan Andre mengalami kecelakaan dan tinggal bersamaku karena takut. Tidak ada apa-apa di antara kami." Dia meraih senyum enggan untuk Bai Liu. "Aku tahu dia pacarmu, dan aku tidak melakukan apa pun. Kau adalah sahabat terbaikku, Bai Liu."

Bai Liu tidak berpikir begitu. "Di mana kalian menghabiskan malam kemarin? Di museum, bukan?"

Lucy berteriak dengan keras, "Bagaimana kau tahu?" Lalu dia mulai mengeluh tanpa henti. "Ya, mereka tidak membiarkan kami kembali ke hotel. Mereka mengatakan itu adalah kebiasaan di sini setelah berpartisipasi dalam aktivitas penangkapan merfolk. Untuk membersihkan bau darah dan pembunuhan, kami harus menghabiskan malam di Museum Siren. Tempat itu mengerikan. Penuh dengan patung yang sepertinya bergerak di malam hari. Ke mana pun kami pergi, Jeff dan aku akan dihadang oleh patung."