Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Memory Of The Wind;
"Lapangan ini biasa untuk di jadikan tempat para atlet di Korea untuk mengadakan olimpiade olahraga memanah. Dan sebuah kebanggaan untuk Baekyong, Tim kebanggaan kami yaitu BAOTA memegang gelar sebagai Ace of Legend Archery selama 5 tahun berturut-turut." Ucap seorang lelaki dengan lantang sembari menunjuk ke seluruh permukaan lapangan stadium yang sangat besar itu.
Kepala departement, Kim Hyusuk. Lelaki itu berjalan di depan untuk memimpin para mahasiswa pindahan dari Busan termasuk Cheong-A untuk mengelilingi stadiun olahraga milik departement cabang olahraga permainan target. Lebih tepatnya, olahraga memanah.
"Saya dengar, mayoritas dari kalian mendaftar untuk mengikuti seleksi anggota baru BAOTA," Hyusuk tersenyum menatap Cheong-A dan teman-temannya.
"...saya yakin, akan ada anggota baru dari kalian tahun ini. Karena saya akui, Suwon adalah Universitas ternama di Busan yang memiliki banyak atlet berbakat dan berprestasi." Lanjut Hyusuk.
Hyusuk menarik nafasnya, ia menatap sekeliling seperti mencari sesuatu.
"Kalian, duduklah membentuk 4 kelompok barisan. Silahkan rileks sembari menunggu senior kalian datang untuk membimbing kalian pada kegiatan hari ini." Ucap Hyusuk.
"Baik, Pelatih Kim!"
Teriak para mahasiswa kepada Hyusuk secara bersamaan.
Setelahnya, mereka tampak bergerak untuk duduk membuat barisan. Cheong-A duduk di kelompok barisan ke-3 urutan ke-3 dari belakang, tepat berada di samping Gyuri yang ada di kelompok barisan ke-4.
Setelah menatap Hyusuk yang berjalan pergi meninggalkan mereka, Cheong-A menghela nafasnya menatap Gyuri.
"Apa akan ada ospek?" Tanya Cheong-A menatap Gyuri.
Gyuri terkekeh, gadis itu menghela nafasnya.
"Jalani saja. Kita adalah atlet berbakat." Ucap Gyuri menaikkan kedua alisnya berulang kali ke arah Cheong-A.
Cheong-A tersenyum paksa.
"Kau sudah mengatakan itu ratusan kali." Kesal Cheong-A kepada Gyuri.
Gyuri hanya tertawa, sementara Cheong-A beralih untuk memalingkan wajahnya menatap setiap sudut lapangan stadiun yang sangat luas itu.
"Ya! Ya! Lihatlah!" Seru Gyuri menyikut lengan Cheong-A membuat gadis itu menoleh menatap ke arahnya.
"Woah! Sungguh, mereka sangat keren!" Lanjut Gyuri menutup mulutnya kagum.