PROLOG ; LONG Past Story,

6 1 0
                                    






Kisah ini bermula dari kehidupan sebuah persahabatan yang hampir terjalin selama 15 tahun lamanya. Selalu bersama-sama melalui asam dan manisnya dunia, kisah persahabatan itu tetap utuh walaupun sebuah rintangan dan cobaan datang untuk menghancurkannya.

Kisah dari seorang gadis dan pemuda di Busan,
Jo Cheong-a dan Park Jongseong yang memiliki cerita indah dan suramnya itu dimulai.









Begin,






   19 May, 2002📍Distrik Nam, Busan, South Korea

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.








   19 May, 2002
📍Distrik Nam, Busan, South Korea.
















"Cheong-A-ya!"

"Jo Cheong-A!"

"Sebentar!" Teriak sang pemilik nama menyauti panggilan bibinya.

Cheong-A berlari keluar dari kamarnya dan mendekat ke arah seorang wanita yang tengah menyiapkan beberapa makanan di atas meja makan bersama seorang lelaki tampan menggunakan jaket sekolahnya.

Sembari fokus memasukkan beberapa bukunya di dalam tas, gadis itu berjalan mendekat ke arah ruang makan dan duduk di salah satu kursi di sana.

"Bibi, apa kau melihat buku fisika ku?" Tanya Cheong-A mendongak menatap Jo Seori, bibi kandungnya.

Seori menekuk alisnya sembari berjalan membawa sebuah piring ke arah meja makan.

"Tidak. Aku tidak membersihkan kamarmu beberapa hari ini." Jawab Seori berbalik badan lagi menuju dapur.

Cheong-A ikut menekuk alisnya bingung.

Akhirnya, tatapannya tertuju dengan sosok lelaki yang tengah berjalan mendekat ke arahnya sembari melepaskan apron masaknya.

"Kau melihatnya?" Tanya Cheong-A.

"Di rumahku." Jawab lelaki itu singkat, padat dan jelas.

"Ambil." Ucap Cheong-A sembari meletakkan tas nya ke atas kursi yang berada tepat di samping kirinya.

Merasa bahwa lawan bicaranya itu tidak memberi respon apapun, Cheong-A kembali menatapnya.

"Park Jongseong."

"Apa?" Saut Jongseong menatap Cheong-A dengan tatapan datarnya.

Cheong-A membulatkan matanya, gadis itu tersenyum paksa menatap sahabatnya itu sembari mencoba menahan emosinya.

"Baiklah, duduk saja sampai kakimu tidak bisa digunakan lagi." Ejek Cheong-A kepada Jongseong sembari beranjak berdiri.

Jongseong hanya terkekeh menatap gadis yang mulai berjalan ke arah pintu rumahnya.

"Ya! Mau kemana?!" Teriak Seori saat mendapati ponakannya membuka pintu rumahnya.

"Mengambil buku!" Teriak Cheong-A menjawab pertanyaan sang bibi.


MEMORY OF THE WIND | PARK JONGSEONG.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang