Falling in love with the Ocean Eyes
+
+
+
Suara tamparan keras terdengar nyaring memenuhi ruangan. Harry yang menerima tamparan itu mengusap pipinya yang terasa nyeri. Harry ingin menangis saat itu juga, tapi ia tahu bahwa dirinya tidak diperbolehkan untuk menangis."Apa kau tau betapa mahalnya vas bunga yang baru saja kau pecahkan ?" Vernon, paman harry berteriak dengan mata nyalang.
" anak tidak berguna sepertimu tidak akan tau seberapa berharganya vas bunga ini! "
" uangku hilang sia sia karena anak sialan sepertimu. Kenapa kau tidak ikut mati seperti kedua orang tuamu,huh ? Potter ? Kau hanya menyusahkan. Dasar anak tidak berguna."
"Yatuhan, ada apa ini ? " petunia, bibi harry keluar dan berteriak histeris begitu ia melihat kekacauan diluar rumah.
" tanyakan pada keponakan sialanmu itu "
Petunia menatap harry dengan tajam. " apa kau yang memecahkan vas bunga ini ? "
Harry yang saat itu tertunduk hanya bisa bersuara lirih. " maafkan aku bibi"
Petunia memijit pelipisnya.
" Kenapa tidak ada satupun hari tampa kau membuat masalah harry ? "
Harry tidak menjawab. Ia semakin menundukan kepalanya. Ini memang kesalahannya. Jika saja ia hati hati, vas bunga kesayangan paman tidak akan pecah.
" Ayah, ibu kapan kita akan pergi ? Aku tidak sabar melihat mall besar di kota " rengek dudley dursley, anak semata wayang vernon dan petunia.
" Oh darling, maafkan ayah dan ibu. Baiklah baiklah kita segera pergi ya ? " ujar petunia menghampiri anak semata wayangnya. Ia merangkul anak yang gemuk itu seolah membujuk. Berujar penuh kasih sayang. Kemudian membawa dudley masuk ke dalam mobil .
Vernon yang masih berdiri disana memicingkan matanya pada Harry.
"Dengar, bersihkan semua kekacauan ini. Dan jangan membuat masalah. Jika kau kembali membuat masalah. Kau akan habis di tanganku. Mengerti ? " ancam vernon.
"Mengerti paman"
Setelah itu mereka pergi meninggalkan harry. Sebagai penjaga rumah.
Harry yang bersedih setelah di marahi paman vernon pun pergi ke kebun bunga lily milik ibunya. Ingin sekedar mengobati luka dihati.
Angin yang berhembus berkali kali membelai wajah hari. Menyapa matanya yang telah berkaca kaca.
Ditengah kesedihannya, sebuah rintihan samar tak sengaja terdengar oleh Harry. Harry berdiri, menolehkan kepalanya kesana kemari mencari sumber suara. Ia yakin telah mendengar sesuatu yang mencurigakan. Dalam benak harry, mungkin ada orang lain selain dirinya di kebun ini.
Betapa terkejutnya harry saat mendapati tubuh manusia yang bersimbah darah dan tergeletak tak berdaya di celah kebun kecilnya.
Harry terperanjat, dan reflek menjerit tertahan. Dengan tergesah ia menghampiri pria berambut coklat yang tampak terluka parah itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
DRARRY : A Malfoy Can't Love A Potter
FanficHarry tidak tampan, tidak pintar dan juga tidak kaya. Namun ia bisa menarik perhatian seorang draco malfoy yang berasal dari keluarga bangsawan. Kehidupannya yang biasa biasa saja tiba tiba mengalami perubahan 180 derajat setelah ia bertemu dengan D...