Alone
+
+
+"Aku sudah tau ini, kau pembawa masalah!. Seharusnya sejak awal aku tidak pernah menerima mu, Harry. Seharusnya aku tau itu sejak kedua orang tuamu tiba tiba meninggal. Kau pembawa sial!! "
Petunia mengemas barang barangnya. Rumah mereka telah hancur berantakan. Tak ada yang bisa petunia bawa selain baju bajunya. Penyihir tiba tiba mendatangi rumah mereka. Dan menghancurkan segala sesuatunya. Kini, Vernon bahkan harus dirawat di rumah sakit karena terluka parah.
"Menjauh dari keluargaku anak sial" teriak petunia dengan mata memerah sebelum akhirnya ia memasuki mobil dan pergi meninggalkan Harry. Seorang diri.
Kedua kaki harry lemas. Begitu mobil petunia menjauh. Ia terjatuh begitu saja di tanah yang kasar. Air matanya mengalir sudah. Harry tak sanggup lagi menahannya. Dia tidak memiliki siapapun sekarang. Kedua orang tuanya telah tiada. Dan sekarang bibi petunia bahkan tidak mau lagi menerimanya.
Harry baik baik saja tinggal di loteng yang pengap dan kotor, makan makanan keras yang hampir basi ataupun mengerjakan seluruh pekerjaan rumah. Asalkan ia setidaknya masih memiliki keluarga.
Tapi sekarang, Harry sendirian. Mereka telah membuangnya.
Harry menangis terisak. Memeluk kedua lutut, ia membenamkan wajahnya di antara kedua kakinya.
Kenapa rasanya dunia tidak adil ? Kenapa hanya dirinya yang sendirian? Kenapa semua orang menjauhinya? Kenapa dia tidak memiliki siapapun ?
Saat itu, harry mulai mempertanyakan kenapa hanya dirinya yang masih hidup. Seperti kata paman vernon, kenapa harry tidak mati juga seperti kedua orang tuanya ? Kenapa harry harus menjalani kehidupan yang berat ini seorang diri ? Harry.... Tidak kuat. Ia hanya seorang anak 16 tahun.
"Potter"
Sebuah suara tak asing tiba tiba menyapa Harry.
Harry menengadahkan wajahnya yang sembab.
"P, profesor Snape ? kenapa profesor bisa ada disini ? " harry sesenggukan.
"Kemasi barang barangmu!"
"A, apa? "
"Jangan banyak tanya. Dan cepat kemasi barang barangmu! "
Harry menghapus air matanya. Ia bangkit dan bergegas mengemasi barang barangnya. Barang harry yang tak seberapa membuatnya bisa berkemas dengan cepat.
Setelah itu Snape membawanya ke suatu tempat asing. Sebuah rumah yang Harry tidak tau punya siapa. Harry ingin bertanya, namun ia urungkan niatnya. Diantara Semua profesor yang ada di Hogwarts, Harry paling takut pada Snape.
" mulai sekarang tinggallah disini"
Harry terkejut mendengar penuturan profesor Snape.
" Bersama profesor ? "
" Lalu dengan siapa lagi kamu akan tinggal ? "
Harry tidak tau akan mengatakan apa lagi karena terkejut.
"Ini kamar mu, istirahatlah disini mulai sekarang"
Saat Snape hendak pergi membiarkan harry istirahat. Harry memanggil namanya.
"Tapi kenapa profesor..? " tanya harry masih tidak mengerti.
Snape tidak langsung menjawab. " karena kamu muridku ? " setelah berujar seperti itu snape menutup pintu kamar. Meninggalkan harry yang tengah kebingungan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DRARRY : A Malfoy Can't Love A Potter
Fiksi PenggemarHarry tidak tampan, tidak pintar dan juga tidak kaya. Namun ia bisa menarik perhatian seorang draco malfoy yang berasal dari keluarga bangsawan. Kehidupannya yang biasa biasa saja tiba tiba mengalami perubahan 180 derajat setelah ia bertemu dengan D...