DL|04. Wanita Lauhul Mahfudz ku

171 20 0
                                    

[اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه وسلم]

Assalamu'alaikum...

Subhanallah Walhamdulillah Wala Ilaha Illallah Allahu Akbar..

Jangan lupa Dzikir untuk hari ini🤗

——HAPPY READING——

“Jika Allah menginginkan hati ke hati bertemu, Dia akan menghubungkannya walau diantara keduanya terjarak langit dan bumi.”

—Syekh Mutawalli Sya'rawi

•••••

“Bukan karena bertemu lalu berjodoh, tetapi karena berjodoh kita bertemu. Karena jika Allah menginginkan dua hati untuk bersatu, maka Allah akan menggerakkan hati keduanya bukan salah satunya.”

——Atharizz Faizan Ghazzal El-Fathan——

*******

Deg

"Apa? Kamu bercanda, Hah?! Apa kamu pikir pernikahan itu hanya sebuah candaan?!" Amarah gadis itu semakin membuncah setelah mendengar dengan enteng ucapan lelaki didepannya.

Faizan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Sebenarnya ia juga masih ragu dengan ucapannya tadi. Namun, ada hal aneh yang ia rasakan setelah mengucapakan hal tadi.

"Saya tidak bercanda, saya sangat serius mengajak kamu menikah lagipula saya harus bertanggungjawab dengan apa yang telah saya lakukan kepada kamu, maka..."

Faizan mengambil pistol dari saku celananya yang membuat gadis didepannya syok, ia mungkin mengira jika Faizan akan membunuhnya.

Ada apa dengan lelaki didepan ini? Tadi ngajak nikah sekarang malah ngeluarin pistol, apa jangan-jangan dia mau——

"Jangan mikir yang aneh-aneh," Faizan mengatakan hal itu seakan tau apa yg dipikirkan gadis didepannya.

Gadis itu hanya diam dengan tangan yang dilipatkan di dada yang mengalihkan pandangan kearah lain, enggan menatap Faizan.

"Bismillah... Saya Atharizz Faizan Ghazzal El-Fathan dengan menyebut nama Allah saya ingin meminang kamu gadis yang tidak sengaja saya lihat auratnya dan juga saya tatap matanya."

Gadis itu speechless ia mengerjapkan matanya berkali-kali berharap apa yang diucapkan lelaki didepannya hanyalah sebuah mimpi, ia juga nekat mencubit tangannya sendiri dan rasanya sakit. Ternyata benar ini adalah sebuah kenyataan.

"Ka-kamu lagi lamar saya?"

Faizan mengangguk, ia menyodorkan pistol yang tadi ia ambil dari saku kearah gadis didepannya." Jika kamu menerima lamaran saya maka ambil pistol ini, tapi jika kamu menolak saya maka kamu tidak perlu mengambilnya."

Gadis didepannya nampak terlihat bingung, sungguh dia adalah lelaki pertama setelah Ayahnya yang ia temui dan ajak berbicara. Pikirannya tidak searah dengan hati, pikirannya ingin menolak karena ia takut lelaki didepannya hanya mempermainkannya, namun hatinya menolak ia sangat ingin menerimanya karena dirinya bisa melihat ketulusan dari kata demi kata yang disampaikan lelaki didepannya.

Dear LetnanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang