DL|06. Sahabat?

190 14 2
                                    

{اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه وسلم}

Assalamu'alaikum..

Jangan lupa Follow sebelum membaca⚠️
Vote sebelum membaca dan komentar di setiap paragraf yang kalian suka💓

——HAPPY READING——

*********

“Sahabat itu dia yang selalu ada untuk kita, diwaktu sedih maupun senang, yang bisa selalu mengajak kita kejalan kebaikan, dan selalu mengingatkan kita dalam kesalahan.”

——Zahwa Qarira Al-athaya——

***********

"Azzara!!!" Pekik Zahwa kegirangan berlari kearah sahabatnya yang baru saja sampai di gerbang pesantren.

"Zahwa!" Pekik Zara tidak kalah girang.

Mereka berdua saling berpelukan melepaskan segala kerinduan dua tahun lamanya, akhirnya setelah sekian lama mereka tidak perlu berkomunikasi jarak jauh lagi.

"Zara kamu apa kabar?"

"Alhamdulillah, Aku baik, Wa. Kalau kamu sendiri gimana?"

"Alhamdulillah aku juga baik, masuk dulu yuk!" ajak  Zahwa sambil menarik tangan Zara pelan.

Zara hanya mengangguk seraya mengikuti langkah Zahwa.

Kini kedua gadis itu sudah berada didalam kamar bernuansa putih milik Zahwa, dengan kaligrafi yang terpajang indah di setiap sudut dindingnya.

"MasyaAllah, indah banget, Wa," puji Zara dengan mata yang berbinar. Sungguh kamarnya sangat berbeda jauh dengan kamar milik Zahwa.

"Alhamdulillah, ini Umi Aku yang rancang. Pulang-pulang dari Kairo tau-tau udah gini aja," ujarnya dengan senyuman kecil.

"Assalamu'alaikum..."

"Waalaikumsalam," kedua gadis itu menoleh ke sumber suara di sana terdapat wanita paruh baya yang tersenyum kearah keduanya.

"MasyaAllah, ini, Nak Zara, ya?"

Zara mengangguk ia berdiri menyalimi punggung tangan Umi Harum.

"Umi apa kabar?"

"Alhamdulillah, umi baik, Nak. Umi seneng banget kamu mau datang kesini, kamu jangan sungkan ya. Main sepuasnya sama Zahwa, soalnya bentar lagi Zahwa mau menikah," goda Umi Harum dengan tawaan kecilnya.

"Ih, Umi!" decak Zahwa.

Umi Harum semakin terkekeh, sedangkan Zara hanya tersenyum kikuk.

"Kalau begitu, Umi pamit dulu ya.. Assalamu'alaikum.."

"Waalaikumsalam..."

Zara kembali duduk di atas kasur mendekat kearah Zahwa." Umi kamu baik banget, ya."

Zahwa tersenyum." Alhamdulillah, aku juga beruntung dapetin Umi kayak Umi Harum." Zara hanya membalasnya dengan senyuman.

Dear LetnanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang