2

405 40 10
                                    

.

Aku bahkan bisa menghabiskan seluruh waktu yang kumiliki hanya untuk menunggumu memandangku.

Aku bahkan bisa menghabiskan seluruh waktu yang kumiliki hanya untuk menunggumu memandangku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


~

"Hyung!"

'Apa dia memanggilku? Apa dia mengenalku? Mustahil Namjoon mengenalkanku padanya secepat ini."  Begitulah kiranya isi batin Seokjin yang berkecamuk.

Jantungnya berpacu cepat seiring langkah sosok itu mendekatinya. Tunggu, mengapa jantungnya berdetak seperti akan meledak? Apa jantungnya bermasalah?

"Oh, Taehyung-ie!"

Seruan dari balik punggungnya seolah menyadarkan Seokjin. Suara itu tidak asing di telinga.

Kepalanya sontak menoleh, mendapati Namjoon yang tengah melambaikan satu tangannya sementara tangan yang lain menggenggam tangan Hoseok, kekasihnya.

"Oh, Hyung? Kukira kau mau ke kamar kecil." Namjoon agak bingung melihat kakak tingkatnya berdiri di sana, dengan ekspresi yang sulit diartikan karena ini kali pertamanya ia melihat ekspresi itu pada Seokjin.

Sedikit tampak terkejut, namun ekpresinya rumit seolah memikirkan sesuatu yang berat. Entahlah.

"Datang dengan siapa, Tae?" sapa Hoseok.

"Tae..?"

Tanpa sadar bibirnya mengulang nama panggilan itu. Seokjin sendiri pun tak paham ada apa dengan dirinya.

Alhasil Namjoon menoleh ke arahnya, kemudian mengangguk kecil, "Ingat, kemarin aku bercerita tentang Taehyung, adik sepupuku? Itu dia orangnya."

Dagu Namjoon mengarah pada sosok yang entah sejak kapan sudah berdiri di hadapannya.

Aroma mawar berpadu dengan manisnya buah berry adalah harum yang langsung menyapa indra penciuman Seokjin. Ia tak pernah tahu bahwa aroma lembut dan manis itu mampu membuatnya tersihir.

"Ah, aku lupa mengenalkan kalian. Taehyung ah, ini seniorku, Kim Seokjin. Dan Hyung, ini adik sepupuku, Kim Taehyung."

Tangan itu terulur. Seokjin tak ubahnya seperti orang bodoh yang hanya terpaku menatap jari-jemari yang nampak lentik itu, seperti tidak berani menyentuh, takut berakhir meremukkan tangan seindah giok itu.

Cukup lama tidak bersambut, akhirnya Taehyung menarik kembali tangannya, menggantinya dengan bungkukan sopan. Berpikir mungkin Seokjin menilainya kurang sopan karena mengajak bersalaman di awal perkenalan.

"Halo, aku Kim Taehyung, mahasiswa tahun kedua Fakultas Seni Musik. senang mengenalmu, Sunbae." ujar Taehyung sopan.

'Bagaimana mungkin ada suara yang menyaingi keindahan suara gayageum* di dunia ini?' pikir Seokjin terpana.

Sikutan ringan diterima Seokjin di lengan atasnya. Pelakunya jelas Namjoon, yang tengah menaikkan kedua alisnya, nampak agak terganggu dengan respon Seokjin yang terkesan dingin dan angkuh.

Hidden PheromoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang