T-B 2

2 1 0
                                    

Kringg.... Kringg.....

Bel tanda pulang sekolah sudah berbunyi. Becca segera merapikan buku serta barang-barang lain yang ada dimeja nya.

"Lo balik sama siapa bec?". Ujar Seorang gadis yang sudah menjadi teman Becca sejak masuk ke SMA ini, Amelia permata sari namanya

" Sama Bian, emang kenapa Mel? ".

" Gue kira gak ada yang jemput, biar barengan sama gue aja sekalian kita healing tipis-tipis hehehehe" Ucap amel dengan cengiran khas nya.

"Yahhhh, maaf ya Mel gue hari ini gak bisa" Ujar Becca sambil memasang muka melas.

"Yaudah deh gak papa, lain kali aja. Kalo gitu gue diluan ya bec, byee" Amel melambaikan tangan nya kearah becca yang dibalas lambaian tangan oleh gadis itu juga.

Merasa kelas mulai sepi Becca bergegas keluar dari kelas.

Koridor kelas 12 mulai sepi karena jam pulang sekolah sudah berbunyi sejak tadi. Jadi wajar saja para siswa yang tidak ada jadwal eskul untuk pulang terlebih dahulu.

Becca melangkahkan kakinya menuju parkiran, terlihat hanya tersisa beberapa motor disana. Dia menghampiri motor hitam besar yang sudah dipastikan itu milik si pangeran kodok. Hehehehe...

Duduk diatas motor itu sembari membuka ponsel adalah pilihan Becca kali ini.

30 menit berlalu dan jam sudah menunjukkan pukul 16:00, cahaya matahari mulai meredup, udara sudah tidak sepanas tadi. Tetapi Bian belum juga menunjukkan tanda-tanda.

Becca paling tidak suka jika disuruh menunggu. Dan becca yakin Bian juga tahu itu.

'Bian kemana sihh lama banget' . Batin Becca menggerutu kesal.

"Maaf ya bek, aku lama, ada masalah kecil sama anak basket tadi".

Suara itu membuat becca mendongkak dan menatap ke arah pemilik suara yang sudah sangat dikenali nya itu. Bian....

Becca tidak merespon permintaan maaf dari sahabat sekaligus tetangga nya itu. Dia hanya memasang muka datar, tangan nya beralih mengambil helm dan memasang nya.

Bian yang melihat itu pun menjadi gusar sendiri. Dia sudah tau pasti becca kesal terhadap nya.

'Duhhh si Bebek pasti ngambek nih... ' . Ya sudah dipastikan akan ada drama lagi kali ini.

"Ngapain masih berdiri disitu, mau cosplay jadi manekin? ". Sarkas becca.

" Oh-ohh iya bentar ". Bian bergegas memakai helm nya dan lansung menghidupkan sepeda motor nya itu.

Becca naik keatas motor, kemudian dia berpegangan pada bagian ujung jaket yang dipakai Bian. Tak seperti biasanya yang lansung memeluk Bian.

'Tuh kan ngambek'. Bian sudah hapal betul kelakuan becca ketika dia sedang tidak in the mood, oleh karena itu dia hanya membiarkan nya saja.

Sepanjang perjalanan mereka hanya suara angin yang terdengar. Biasanya jika di atas motor seperti ini ocehan dari becca lah yang selalu mengalir sepanjang jalan yang mereka lewati.

Kuda besi itu berhenti, Becca menatap sekitar nya dengan binggung karena pasal nya ini bukan lah lingkungan perumahan mereka.

Ohh Becca tahu pasti Bian mau menyogok nya agar tidak marah pada cowok itu lagi

"Bek, kita mampir bentar yuk, aku traktir  kamu ice cream sepuas nya hari ini". Jurus andalan Bian ketika becca kesal adalah dengan memberikan nya ice cream.

" Seriusan sepuasnya? ". Ujar becca.

" Iyaaa"

"Aku boleh ngambil apa aja? "

"Iyaaa"

"Kalo beli sekali tiga boleh? "

"Bolehh"

"Okayyy let's goo"

Becca berjalan terlebih dahulu. Dia berjalan sambil melompat-lompat kecil. Tampak nya dia sangat kegirangan. Yaaa mood gadis itu sudah kembali. Mudah sekali bukan.

Bian tersenyum melihat tingkah becca. Tak apa jika dompet nya kembali menipis kali ini, yang penting becca tidak marah apalagi sampai mendiami nya.

Segera menyusul Becca kedalam kedai ice cream dan terlihat gadis itu sudah berdiri di depan lemari kaca yang berisi jejeran ice cream dengan varian rasa.

"Mbak aku pesan ice cream matcha nya dua,sama dessert sweet chocolate satu ya". Setelah mengucapkan pesanan nya, Becca menghampiri Bian yang sudah duduk di salah satu meja dekat dengan kaca.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 05 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

TWO-BWhere stories live. Discover now