30

44.7K 1.9K 20
                                    

Mohon bantuan vote+komen+kritik dan sarannya ya

Happy reading

Sesampainya Juan di kamar, ia segera menghubungi Rey menggunakan handphone nya yang lain. Ia meminta agar Rey segera menyebarkan semua vidio kejahatan Nancy dan kebusukan perempuan itu. Awalnya Rey menyuruh Juan hanya melaporkan tindakan Nancy kepada polisi, supaya proyek mereka yang baru saja selesai tidak terkena dampaknya. Karena Juan sudah terlalu muak, ia tidak peduli lagi dengan proyeknya.

"Biarkan saja, jika kita tunda-tunda lagi, perempuan itu pasti semakin bertingkah,"Juan menjawab perkataan Rey di sebrang sana.

"Setelah itu baru kita serahkan semua bukti kepada pihak berwajib" kemudian panggilan terputus. Juan menghela napas. Seketika ia teringat dengan Via, rasanya sudah lama sekali ia tidak melihat wajah manis gadis itu. Kemudian ia memasukan sebuah nomor pada handphonenya. Kemudian ia menelpon nomor tersebut.

"Kok gak di angkat sih?" Tanyanya. Ia mencoba menelvonya sekali lagi.

"Halo, maaf tadi saya lagi di dapur" jawab sang penerima telfon setelah beberapa kali Juan menelvonya.

"Via" panggil Juan lirih.

Via yang menyadari suara itu milik siapa segera memutuskan panggilannya. Entah kenapa hatinya menjadi sesak hanya mendengar suara Juan. Seketika ia mengingat vidio yang di kirim Nancy tadi malam.

"Maafin gue" gumam Via pelan.

Juan menjadi heran karena Via mematikan telvonnya sepihak. Kemudian ia menelvon Via lagi. Tapi panggilannya terus di tolak. Tak menyerah Juan mencoba mengirim pesan.

"Centeng satu?" Sekali lagi Juan menelvon Via untuk memastikan sesuatu, panggilannya tidak berdering, ada dua kemungkinan, Via mematikan datanya atau ia di blok.

"Gue di blok ya?"

"Gue ada salah kah?"

Sedangkan Via yang di rumahnya sedang menatap pada sebuah kertas surat untuk pengunduran dirinya yang baru selesai ia buat. Langkah awal untuk move on dari Juan adalah menjauhi cowok itu.

Kemudian Via menelfon Zay, untuk membicarakan persoalan tawaran cowok itu kepadanya dua bulan yang lalu. Ia berpikir untuk menerima tawaran Zay. Menjadi chef gajinya juga tidak kalah dengan bekerja di CIF.

"Hallo Zay, gue berubah pikiran" ucap Via saat panggilan sudah terhubung.

"Apa Via?" Tanya Zay memastikan.

"Gue terima tawaran lo waktu di cafe itu" jawab Via. Sebenarnya ia berat meninggalkan CIF, karena disana ada orang-orang baik yang sudah berteman dengannya. Orang-orang yang membatunya ketika ia sedang sulit dalam melakukan pekerjaannya, terutama Nining. Nining seperti Rianti jilid dua di hidup Via.

"Oke, besok kita bahas ini ya, nanti gue kabarin jam sama tempatnya" kata Zay. Lalu setelah itu panggilan selesai.

Semoga saja ini awal yang baik, batinnya.

Kemudian Via segera memasukan beberapa biskuit dari piring kedalam toples yang sudah ia sediakan untuk dibawa ke pantai nanti. Ia duduk di depan televisi yang sedang menyala. Asik dengan pekerjaan nya, Via tak sengaja mendengar sebuah berita terbaru dari televisi. Dengan penasaran Via menghentikan sebentar pekerjaannya.

"Breaking news, mengungkap kembali kasus kecelakaan pemimpin Company Industri Film pada 6 tahun silam. Di duga kecelakaan tersebut terjadi karena sudah di rencanakan oleh seseorang pemimpin perusahaan AND Group, yang di pimpin oleh pria bernama Andro, terungkap juga kasus itu terjadi karena kecintaan seorang ayah kepada putrinya, di duga Andro mengikuti kemauan putrinya yang bernama-"

Ponakan Crush (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang