20

43.2K 2K 19
                                    

Mohon bantuan vote+komen+kritik dan sarannya ya

Happy reading

Sampai pulangnya jam kerja Juan tidak kembali lagi ke kantor. Ingin bertanya kepada Juan langsung, kemana saja cowok itu seharian ini. Tapi dia sadar diri, emang dirinya siapa yang harus tau tentang urusan Juan?

Sesampainya Via di rumah ia segera membersihkan tubuhnya, setelah itu ia memasak makan malam. Rasanya semenjak ia bekerja dengan Juan ia jarang sekali masak makan malam untuk adiknya, karena ia sangat sibuk bekerja. Belum lagi waktu bekerja di apartemen, ia selalu di tahan Juan untuk pulang.

Saat Via sedang menghidangkan makanan, tiba-tiba saja Rianti datang ke rumah Via.

"Pia gue mau ngomong" kalimat pertama Rianti saat di hadapan Via.

"Iya nanti aja, makan dulu yok" tawar Via tanpa menatap kepada Rianti. Rianti sendiri sekarang sedang cemas memikirkan sahabatnya itu. Tapi Via kenapa tenang-tenang saja?

"Tapi Via ini penting, demi kebaikan lo"

"Eh Ri, panggilin Hamid dulu dong di kamarnya, gue ambil sayur dulu" Via sibuk sendiri dengan masakannya.

Mau tak mau walau sebenarnya Rianti mau, ia memanggil Hamid ke kamarnya. Rianti syok saat ia membuka pintu kamar Hamid, tanpa permisi atau ketuk pintu dulu ia masuk nyelonong aja ke kamar Hamid. Alhasil ia menyaksikan bagaiman Hamid yang sedang melepaskan handuknya saat baru selesai mandi. Untung saja Hamid sudah memakai celana kolor, tapi tetap saja Rianti ternganga melihat sixpack di tubuh Hamid, padahal Hamid masih bocah SMA.

"Kyaaaakkkk!" Teriak Rianti.

Hamid yang mendengar itu dengan cepat menoleh ke arah suara. Ia melihat Rianti yang sedang menutup matanya.

"Ngapain? Ga sopan masuk kamar orang sembarangan" kata Hamid.

"M-maaf, Pia nyuruh aku manggil kamu buat makan malam" setelah itu Rianti berlari keluar dengan muka yang sudah memerah.

"Sejak kapan lo doyan pake blush-on ketebalan gini?" heran Via melihat kedua pipi Rianti yang memerah.

"Gue ga pake blush-on kok"

"Trus kenapa tu pipi merah?" Saat Rianti mau menjawab. Bertepatan saat itu Hamid sudah datang dan duduk di samping Rianti. Mendadak Rianti menjadi diam tanpa menatap Hamid sama sekali, Malu.

"Hamid, hari ini kakak masak makanan kesukaan kamu" kata Via saat melihat keberadaan adiknya. Via memasak goreng ikan cabe hijau kesukaan Hamid.

"Makasih kak"

"Yaudah ayok makan, Riri lo kenapa sih?" Heran Via melihat ke arah sahabatnya yang menunduk.

"Hehe gapapa, gue laper keknya" jawab Rianti lalu melirik ke sebelahnya, damn!

Mata Hamid juga sedang melirik ke arahnya!

***

Selesai makan malam tadi, Rianti langsung mengajak Via ke belakang rumah yang terdapat ayunan untuk dua orang.

"Pia, kata gue mending lo beneran harus move on dari Juan" kata Rianti menatap Via dengan serius.

"Kenapa? Sikap Juan ke gue udah ada kemajuan kok, dia juga bilang dia nyaman sama gue Ri" jawab Via sambil tersenyum mengingat momen-momen indahnya bersama Juan selama ini.

"Pia kali ini dengerin gue, lupain Juan plis ini demi kebaikan lo juga nantinya" mohon Rianti,  dia tidak mau kalau Via nantinya sakit sendiri.

Siang tadi Rianti pergi ke mall bersama mamanya untuk membeli alat-alat jahit, karena Rianti akan membangun butiknya sendiri, itu adalah cita-citanya sedari kecil.

Ponakan Crush (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang