4

2 1 0
                                    

Vote nya juseo~🦊





Haikal dan Meira tertawa cekikikan karena berhasil mengusili kedua teman mereka yang sedang tertidur pulas.

Setelah puas, mereka dengan perlahan meninggalkan taman belakang sekolah karena bel pelajaran terakhir akan berbunyi, meninggalkan Gio dan Liam yang masih asik berkelana di alam mimpi.

---------------------

Saat dilorong kedua sejoli itu masih asik cekikikan, menertawakan kedua teman yang mereka usili tadi.

Saat tengah asik tertawa, Haikal tanpa sengaja melihat siluet seseorang yang sangat dikenalnya.

Lalu tanpa pamit ia berlalu mengabaikan Meira yang kebingungan melihat dirinya berjalan berlawanan arah dengan kelas mereka.

Namun karena penasaran akhirnya Meira menyusul kearah Haikal tadi pergi, lalu matanya melihat seorang gadis yang sepertinya telah dibully dan ia juga melihat Haikal datang bak seorang pahlawan kesiangan menolong gadis tersebut. Sedangkan Meira hanya melihat dari kejauhan dan dengan gabut merekam kejadian tersebut.

Terlihat Haikal menjadi diri yang berbeda saat memarahi tiga orang gadis pelaku pembully tadi, ia bahkan hampir saja menampar salah satu pembully itu jika saja sang korban bully tidak menahannya.

Memahami situasi bahwa para pembully tadi tidak juga pergi, Meira mendatangi mereka.

"Pergi atau gue laporin lo semua ke guru bk"
Ancamnya dengan menunjukkan ponselnya yang berisi bukti tingkah laku mereka.

Sontak para pembully itu pergi dengan menahan kesal dan sedikit takut.

Tak lama setelah ketiga gadis tadi pergi, Meira berbalik badan dan ia melihat Haikal yang sedang memeluk Jihan- gadis yang ditolongnya tadi dan mengucapkan kata-kata penenang dengan sangat lembut.

"Lo gapapa?" Tanya Meira pada Jihan yang terlihat sangat shock dan ketakutan.

"E-enggak kenapa-napa kok kal" jawab Jihan dengan nada gemetar, kentara sekali jika gadis tersebut ketakutan.

Mendengar itu Meira hanya menganggukkan kepalanya sedangkan Haikal kembali menenangkan gadis pujaannya tersebut.

"Kalo gitu gue pamit duluan ya" ucap Meira, yang tak mendapatkan respon apapun dari keduanya.

Setelah itupun Meira pergi meninggalkan pasangan tersebut. Namun bukannya kembali ke kelas, ia malah pergi menuju roftop sekolah.

Setelah tiba, ia duduk pada bangku yang tersedia disana. Bangku kayu panjang dilengkapi senderan, dan juga letaknya yang berada di tempat teduh, ditambah angin yang berhembus membuat Meira lambat laun mengantuk.

Karena tak tahan, akhirnya ia merebahkan diri dibangku tersebut dan perlahan terlelap.

Tiba-tiba.......








































BRAK!!

Annyeong~🌱🌹🦊
Tandain ya kalo ada typo atau penempatan kata yang kurang tepat (⁠ ⁠◜⁠‿⁠◝⁠ ⁠)⁠♡

Bye-bye~🌱🌹

Friend?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang