Di sudut ruang yang lain, seorang pemuda berpakaian piyama dengan rambut berantakan khas bangun tidurnya berjalan santai menuruni setiap anak tangga yang ada. Dia mengusap matanya, mengumpulkan segenap nyawa yang seakan hilang ketika terlelap. Semakin dekat dan semakin matanya menemukan seorang pemuda yang begitu asing baginya.
Dia berdiri, menatap ke arah kelima belas teman-teman satu kosnya yang kini bersama dengan pemuda asing berponi belah tengah itu. Dia bertanya-tanya akan siapakah pemuda yang ada di sana dan apa tujuannya kemari?
" Loh Gem, baru bangun?"
Pemuda berkaos biru laut dengan nama Sea itu bertanya, pandangannya melihat langsung ke arah pemuda yang Ia panggil dengan nama Gemini itu.
Gemini mengerutkan keningnya, hampir menyatukan dua alisnya. Dia mengangguk, langkahnya mendekat merangkul salah satu penghuni kost yang masih sibuk dengan ponselnya. Dialah Phuwin, teman Gemini semenjak Gemini kecil. Phuwin memang setahun lebih tua daripadanya tetapi Phuwin sudah seperti kakak untuk Gemini.
" Kebo ya lo baru bangun?" Phuwin terkekeh, rambut Gemini Ia acak dengan lembut sementara membiarkan si bungsu ini terus mengerang dibawah rangkulannya. Tentu saja, ada yang cemburu dibalik sikap manis Gemini kepada Phuwin.
Gemini mengangguk, Ia terlihat sebegitu manjanya bersama Phuwin. Ia sudah menganggap Phuwin sebagai keluarganya sendiri, bahkan Ia tinggal disini pun karena keluarganya mempercayakan Ia untuk bersama dengan Phuwin.
Nara mengerucutkan bibirnya, lengkungan bibir kebawah yang Nara ciptakan seolah menunjukkan bahwa Ia tengah menahan rasa kesal yang Ia rasakan. Ayolah Phuwin, peka. Nara sesekali berpura-pura untuk terbatuk walau itu tak menghasilkan buah apapun.
" Phu kasian itu phu cemburu pacar lo." bisik Ford ke arah Phuwin seraya tangannya menarik tangan Fourth untuk mendekat ke arahnya. Dia menarik pula Gemini agar menjauh dari tubuh Phuwin, takut jika pawang galak Phuwin akan beraksi jika Gemini terus melakukannya.
Gemini mengendus kesal, dia menatap pemuda asing ini. " Oh ini Fourth." Ford mengerti arti pandangan Gemini yang seolah bertanya-tanya terkait dengan siapa pemuda yang Ia tarik barusan. " Fourth ini Gemini." Ford memperkenalkan Gemini pada pemuda yang Gemini bilang asing ini.
" Oh hai, gue Fourth ya. Gue baru aja pindah kesini." Fourth menggaruk tengkuknya yang tidak terasa gatal itu sementara Ia gugup bukan main dan lawan bicaranya ini seperti mengamatinya dari atas hingga bawah. Gemini yang selesai memandangi anak baru ini kemudian mengangguk pelan.
Chimon mengernyit melihat Gemini tampaknya tak akan banyak bicara dengan si anak baru ini, dia memutuskan untuk mendekat. Dia merangkul tubuh Gemini yang sedikit lebih tinggi darinya. " Btw kalian satu angkatan loh Gem." ujar Chimon.
Gemini menyatukan kembali alisnya, dia melepaskan tangan Chimon yang ada di bahunya. Tentu saja dia bingung tapi terkejut juga, " Maksud lo?" Gemini bertanya, hanya memastikan apakah dia salah dengar atau tidak.
" Ya, Fourth juga anak GMM ntar dia kelas 10 lo juga kelas 10. Seangkatan." jelas Chimon. Gemini tak tahu ingin membalas apa pada pernyataan teman satu kosnya saat ini, dia berjalan lesu menuju sofa. Ia mendaratkan badannya diatas sofa empuk yang selalu membuatnya kembali mengantuk saja. Gemini bisa tidur dimana saja, asal dia nyaman. Gemini kembali merasakan kantuknya padahal baru beberapa menit saja dia bangun.
" Gue mau pergi dulu."
Seseorang yang baru saja turun dari lantai 2 itu mengenakan jaket hitam lengkap dengan helm di tangannya. Pandangan satu per satu dari mata para penghuni kost langsung tertuju padanya. Entahlah, tak ada yang berani bertanya akan kemana Ohm Pawat kali ini. Dapat kita kecualikan pada Nanon, si pembawa damai (kata temen-temennya).
KAMU SEDANG MEMBACA
Our SHS Stories [GMMTV BOYS]
FanficWhat if kedelapan anak ajaib GMM tinggal di satu atap kost yang sama? Phuwin aja udah pusing apalagi si manis Sea yang sukanya tidur. Rasanya si Dunk ini mau mukul siapapun yang lompat-lompat di lantai atas, tepat di atas kamarnya. Si Naravit juga g...