Haii i'm back👋
Siapa yang sudah nunggu cerita kuu🥳 oke tanpa berlama lama...
Happy reading guys😊Gelap dan sunyi, itu yang dirasakan Reint saat ini. Entah sekarang dia ada dimana, tapi yang pasti dia sudah mati. "Disini sangat tenang dan nyaman." Pikir Reint saat merasakan kesunyian disini.
"Apa kau ingin bahagia?"
Sebuah suara datang dan menggema terdengar oleh Reint yang terkejut mendengarnya. "Bahagia?" Tanya Reint bingung.
"Ya."
Suara itu datang lagi. "Apa aku berhak bahagia? Apa tidak apa-apa aku bahagia? Apa tidak akan merepotkan orang jika aku bahagia?" Pertanyaan yang selalu ada dipikiran Reint akhirnya keluar.
"Jika kau ingin, aku bisa mengabulkan nya."
Reint bingung, disatu sisi dia ingin merasakan bagaimana bahagia itu. Tapi disisi lain dia tidak ingin merasakan sakit lagi, sudah cukup dulu dia merasakan bagaimana sakitnya saat tubuhnya mati rasa dan lumpuh, juga ditinggalkan.
" Kau tidak akan merasakan sakit lagi. Kau juga akan mendapatkan seseorang yang akan menyayangi mu. Tapi untuk mendapatkan itu semua kau harus melewati berbagai rintangan yang harus kau hadapi. Bagaimana, apa kau bersedia?
Benarkah, benarkah dia bisa mendapatkan itu semua. Reint bimbang dia ingin merasakannya saat seseorang menyayangi nya. "Benarkah?"
"Ya."
Reint berpikir sebentar, mungkin ini yang terbaik untuknya. Juga tidak ada salahnya bukan untuk mencobanya.
Reint menarik nafas panjang " Hah... Baiklah. Aku bersedia.""Baik, tapi ingatlah ini kau nanti akan merasakan apa yang kau alami dulu tapi tidak separah itu."
"Begitukah? Hm baik." Tidak apa-apa dia pasti bisa melalui nya. Demi kebahagiaan yang diharapkannya.
"Kalau begitu pergilah dan Berbahagialah."
Setelah mendengar itu, Reint merasakan tubuhnya seperti tersedot ke bawah. Dan setelah itu dia merasakan kesadarannya menghilang. Tapi sebelum itu dia mengucapkan sesuatu. "Terimakasih."
.
.
.
.
.
.Di sebuah ranjang pasien, terdapat seorang pemuda dengan kepala yang diperban juga infus ditangannya. Entah apa yang dialami pemuda itu.
Tidak lama kemudian tangan pemuda itu bergerak pelan dan matanya terbuka perlahan. Ah sepertinya dia akan bangun.
Mata yang terlihat kosong dan sayu itu akhirnya terbuka lebar. Melihat sekeliling membuat banyak pertanyaan dalam pikiran remaja itu.
"Hm, dimana ini? Terlihat tidak asing." Batin pemuda itu bertanya. Setelah puas melihat sekelilingnya, akhirnya dia sadar tempat ini sama seperti saat dikehidupan sebelumnya. Ya ruangan pasien di rumah sakit dia dirawat.
Nyut..
"Akhh" gumam pemuda itu terlihat kesakitan dikepalanya. Tanpa sadar dia memegang kepalanya dengan cepat. Saat dirasa sakitnya sudah mereda dia terlihat terkejut. "Tangan ku.. bergerak?" Melihat kedua tangannya dengan tatapan terkejutnya.
Saat dia masih terpaku pada tangannya, pintu terbuka dan seseorang yang masih menggunakan seragam sekolah masuk ke ruangan tersebut.
Cklek..
Seseorang itu berhenti berjalan saat melihat orang yang ada di ranjang pasien itu sudah bangun dan tengah asik memandangi tangannya. Orang itu pun melanjutkan jalannya dengan tatapan yang sulit dijelaskan. Terdapat berbagai emosi Dimata itu entah sedih, senang, dan marah(?)
KAMU SEDANG MEMBACA
REINTHART
FantasyCerita yang menceritakan kisah seorang pemuda yang mati karena penyakitnya dan terbangun ditubuh orang lain dengan kondisi tubuh yang sama seperti di kehidupan pertamanya, walau tidak terlalu parah dari sebelumnya... Apakah dia akan tetap bertahan a...