(3)

332 34 2
                                    

Jika ada typo bisa tolong kasih tau ya... Makasiii😘

"Hah.." Reint menghela nafas sembari menutup mata. Jika dilihat dari ingatan tubuh ini Reint merasa tidak adil dengan apa yang terjadi pada Reinthart dulu. Reinthart ada pada saat yang tidak diinginkan orang tuanya. Yang membuat orang tuanya tidak peduli dengannya.

Saat itu papanya SAMUEL MAHATMA pulang dalam keadaan mabuk karena stres akan masalah di perusahaannya. Dalam keadaan tidak sadar itu dia salah memasuki kamarnya dan malah masuk kedalam kamar istrinya. Loh kenapa tidak satu kamar? Karena mereka menikah tidak saling mencintai, mereka dijodohkan oleh orang tuanya masing-masing.

Mamanya REINA MAHATMA yang sedang tidur terganggu dengan seseorang yang sepertinya memasuki kamar nya. Dia pun terbangun dan melihat suaminya berjalan kerahnya.

Dia marah, padahal sudah ada perjanjian untuk tidak saling memasuki kamar satu sama lain. Tapi karena Samuel tidak sadar saat itu dia tidak menggubris istrinya dan malah mendorongnya ke ranjang. Dan terjadilah hubungan suami istri.

Setelah beberapa bulan kemudian Reina dinyatakan hamil. Reina yang mendengar itu tidak senang karena pada saat itu pekerjaan nya sebagai model terganggu dengan kehamilannya itu. Padahal saat itu dia berada pada puncak karirnya. Ingin rasanya dia menggugurkan janin yang baru berusia 1 bulan itu, tapi dicegah oleh mertuanya yang sangat menginginkan seorang cucu.

Bahkan pada saat dia melahirkan bayinya dia tidak mau melihat anaknya. Suaminya juga terlalu sibuk dengan pekerjaannya dan tak dapat menemani dia saat melahirkan. Anaknya yang saat itu ia titipkan pada mertuanya untuk dirawat mereka. Dan dia yang bisa melanjutkan karirnya kembali.

2 tahun berlalu, dengan Reinthart yang masih bersama kakek dan neneknya. Kehidupan Samuel dan Reina mulai menumbuhkan cinta di keduanya. Dan Reina yang telah melahirkan anak keduanya yang diberi nama Arshaka.

Kelahiran anak keduanya membuat kebahagiaan pada mereka dan melupakan anak pertama mereka yang diurus oleh orang tuanya. Kebahagian mereka berlanjut hingga lahirnya bungsu perempuannya, SIERRA MAHATMA.

Tapi sebuah kejadian menimpa pada orang tua Samuel yang terlibat kecelakaan saat akan menjenguk cucu perempuan mereka.

Pada saat itu, Reinthart juga ikut dalam kecelakaan tersebut. Dia selamat, tapi sayang kakek dan neneknya tidak selamat. Hal itu juga yang membuat orang tuanya menganggap Reinthart pembawa sial.

Reinthart yang saat itu berumur 4 tahun menangis kehilangan orang yang sudah merawatnya.

Dengan terpaksa Samuel dan Reina mengambil Reinthart kembali. Tapi hal itu tidak membuat Reinthart bisa merasakan kasih sayang kedua orang tuanya. Tapi Reinthart tidak masalah dengan itu. Saat dia tau dia memiliki dua orang adik, dia senang karena bisa menjadi kakak bagi keduanya. Dia menyayangi keduanya, mencintai nya.

Semuanya baik-baik saja sampai kejadian 1 tahun yang lalu yang menyebabkannya lumpuh, semuanya berubah. Orangtuanya yang dulu tidak suka dengannya semakin membencinya Karena menganggap dia sangat merepotkan.

Kedua adik yang dia sayangi menjauhi nya. Reinthart yang mengetahui kondisinya merasa sedih, dan berpikir dia merepotkan orang lain. Reinthart tidak membenci orangtua maupun adiknya. Dia sangat menyayangi mereka walaupun tau dia tidak disukai.

Tidak ada yang tau jika setiap malam dikamar dia selalu menangis dengan keadaannya sekarang. Setiap malam pikiran buruk terus mengganggu nya.
Reinthart diam hingga sekarang tapi siapa tau jika dia bertanya-tanya apa kesalahannya sehingga orangtuanya membencinya, tidak menyukainya.

Bukankah dia juga anaknya, kenapa dia tidak diberikan kasih sayang. Dia juga membutuhkan itu.

Reinthart selama ini hanya bisa diam dan menurut pada orangtuanya. Dia anak yang penyayang dan perhatian pada orang yang disayanginya meskipun mereka membencinya.

Setiap hari selalu saja mendengar kata pembawa sial dari orangtuanya. Dia hanya bisa diam menahan rasa sakit dihatinya. Sakit, sakit sekali rasanya mendengar mama nya memanggilnya pembawa sial. Papanya yang selalu mengacuhkannya. Dan sekarang kedua adiknya menjauhinya saat dia menjadi cacat.

Reinthart pernah hampir menyerah, tapi dia selalu sadar bahwa dia harus bersyukur masih diberikan hidup yang nyaman walau tidak bisa berjalan.

Tapi sekarang malah Reint yang harus menggantikan nya. Masuk kedalam raga kosong yang entah kemana jiwa raga itu.

Seorang Reint yang sudah menyerah akan hidupnya dulu kini bisa hidup lagi diraga orang lain. Haruskah dia bersyukur hmm...

.
.
.
.
.
.
.

Reint membuka matanya setelah selesai menjelajahi ingatan Reinthart.

Jika dipikir bukankah yang lumpuh hanya kakinya. Berarti dia bisa duduk kembali. Reint mencoba untuk bangun dari tidurnya dengan perlahan. "Sudah lama aku tidak duduk seperti ini." Dengan menggerakkan tangan didepannya, membuka dan menutup tangannya. Merasakan sensasi sakit saat dia mengepalkan tangan nya dengan kuat.

Oh benar dia belum melihat tubuhnya yang baru ini. Melihat sekitar mencari sebuah cermin. Tapi tidak ada. Ingin ke toilet pun dia tidak bisa. Yakali dia ngesot haha. (Tidak lucu-Reint) ekhem oke sorry

Bertepatan dengan pintu yang terbuka dan melihat suster masuk kedalam membawa infusan baru. "Saya ganti dulu ya infus nya" dengan mengganti infus pada Reint. Saat sudah selesai dan akan pergi, dia berhenti karena Reint yang memanggilnya. "Ya?" Jawabnya. " Emm apakah ada cermin disini?" Tanya Reint menatap suster itu. "Oh ada, sebentar." Suster itu berjalan ke arah meja yang tidak jauh dari tempat Reint. Dan ternyata cermin itu ada di laci meja tersebut. "Pantas aku cari tidak ada. Ternyata disana huh." Batin Reint sedikit kesal

"Ini silahkan." Sambil menyerahkan cermin kepada Reint. "Terimakasih." Suster itu hanya mengangguk dan tersenyum lalu keluar dari ruangan Reint.

Oke mari kita lihat seperti apa wajah nya sekarang.

Dengan perlahan dia mengangkat cermin itu ke depan wajahnya.

Dengan perlahan dia mengangkat cermin itu ke depan wajahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

By.pinterest

(Karna aku gak bisa mendeskripsikannya jadi aku beri gambarnya aja ya)

Hm ternyata wajahnya sama seperti sebelumnya hanya sedikit manis saja. Ingat sedikitt🤏

Puas melihat wajahnya, Reint meletakan cermin di meja samping tempatnya. Reint melihat ke arah jendela yang ternyata sudah gelap. Bosan Reint rasakan, akhirnya dia memilih mengistirahatkan tubuh nya kembali. Agar luka nya cepat kering dan dia bisa pulang.

Malam itu Reint bisa tidur dengan nyenyak.

TBC

Haii ada yang kangen❤️

Chapter ini lebih banyak menceritakan tentang masa lalu Reinthart. Dan buat yang penasaran kelanjutannya, pantau terus yaa hehehe

Satu lagi, cerita ini tentang kehidupan Reint sekarang yaa.. aku gak akan nulis masa lalu Reint di kehidupannya dulu.

Jangan lupa buat pencet bintang 🌟 dibawah. Babayyyy👋👋👋

REINTHART Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang