Eyyie- cuman mau ngingetin ini cerita fiksi ya🙏, aink takut kena hujat nanti kalo pada ngira ini gw lagi ngejelekin Idn sama Bapaknya 🙏🙏🙏
Flashback on
Maja lalu berkata dengan memelas ke FBI "FBI.. tolong. . Ini bukan salah saya dan anak saya , mohon maafkan kami🙏. ." Ucap Maja sambil membuat wajah menangis agar dikasihani."GAK USAH PLAY VICTIM YA, KITA BERLIMA TAU KALAU KALIAN BERDUA ITU PELAKU SESUNGGUHNYA" bentak si Yogya dengan wajah sudah tak terkendalikan.
"YA, MANA ADA BANTEN BERANI MGELAKUIN GITUAN" tambah si Jateng.
FBI tak merespon apapun dari kedua belah pihak.
Akankah tetap Banten yang salah atau mereka berdua yang salah?
Ndak tau, kok tanya saya .
Flashback off
"Yasudah untuk saat ini kami akan menginterogasi mereka bertiga lagi, jika ternyata tersangka nya tetap sama. Kami akan memenjarakan Banten 3 bulan" jelas si FBI.
FBI lalu membawa mereka bertiga keruang interogasi. Terlihat wajah si Banten hampir menangis dan badannya bergetar, juga para Province Java geram dan serasa ingin memukul semua orang yang ada disana (auth: ampun DJ🙏🙏🙏).
Di ruang interogasi
"Jadi. . Yang pertama kali di sana siapa Banten?" Tanya FBI ke Banten. Banten meresponnya lalu menjawab "saya waktu itu sedang mencari semua saudara saya..". "A-ahh bukan itu yang saya maksud, yang saya maksud itu jam berapa kamu melihat korban itu ^^' " jelas si FBI ke Banten lagi.
"I-itu s-saya pas jam.." jawab Banten dengan gugup."Sudah.. sudah jelas dia pelakunya, terlihat dari sidik jari yang ada di pisaunya" Maja menyela perkataan Banten.
"Pak Yudhana tolong diam sebentar, biarkan dia berbicara dahulu. Baiklah, Banten? Silahkan berbicara" ucap FBI ke Maja. Maja yang mendengar itu memutarkan bola matanya, dan PKI yang berada di belakang Maja sedang tersenyum menang.
"Saya waktu itu melihat korban kalau tidak salah jam 9 tadi.." jawab Banten dengan muka masamnya.
"Baiklah?.. tadi kami mendengar pengakuan pak Yudhana dan Tjakra Yudha Manggala, kalau mereka datang di jam setengah 10, jadi 30 menit setelah anda melihat korban tersebut" ucap si FBI.
"T-tapi pak!, Kerah baju saya selalu dipasang kamera kecil. Ada bukti yang sebenarnya pak!" Ucap Banten membela dirinya.
PKI dan Maja pun terkejut dan tak menyadari akan hal itu.
'ini kita gak salah ni?, Gak salah target ni?" -Maja
'nggak Ayahanda, udh bener..tapi kok..' -PKI
Yaa begitulah mereka bertelepati satu sama lain.
"Benarkah? Baiklah, mana kameranya Banten?" Jawab FBI dengan wajah santai.
Banten lalu mengecek kerahnya, dan ia menemukan itu. Lalu ia berkata "kalau mau lihat video nya tinggal cari di Mansion **** aja, soalnya itu cuman kesambung disana" jelas nya.
"Ya baiklah, saya dan Tuan NATO izin pamit untuk kesana sebentar" ucap FBI lagi, dengan membenarkan dasinya lalu menarik lengan NATO dengan kasar.
Mereka bertiga pun disuruh menunggu di ruang tunggu tentunya.
Di mansion ****
"Ugh💢.. sudah ayah bilang jangan mempermalukan sebagian Nusantara" Ucap Indo geram ke para pulau Jawa. Mereka berlima Hanya bisa menunduk walau hati mereka seperti mau memaki sang bapakeh.
KAMU SEDANG MEMBACA
ᯓ-✮ᴀᴘᴀᴋᴀʜ ᴋᴀᴍɪ sᴀʟᴀʜ? ୨-ᯓ
Fantasy°l||l°l||l°l||l°l||l°l||l°l||l°l||l°l||l°l||l°l||l° "AYAH!! SADARLAH KALAU KAKEK ADALAH PENJAHAT" Ucap kakak tertua kedua para pulau Jawa. "JANGAN KAU SEKALI KALI MENGATAKAN AYAHKU PENJAHAT DASAR ANAK TAK TAU DIRI" ucap sang Ayah yang tak terima den...